12-09-2013 - 05:45
AM
Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam
kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.
Yang terhormat Raja Abdullah Ibnu Abdull Aziz (Raja Saudi
Arabia), salam kepada anda…
Saya sarankan kepada anda dengan perkataan yang benar:
Takutlah pada Allah karena anda adalah Raja Arab yang tidak menerima invasi
asing di dunia Arab. Maka janganlah menuruti mereka yang memberikan saran kepada
anda untuk mengundang US (United States) dan sekutu-sekutunya untuk mengebom
Syria. Karena anda pihak yang akan menerima invasi asing di dunia Arab. Karena anda
adalah bapaknya orang-orang Arab.
Jadi lakukanlah perhitungan matematis resiko anda secara
baik dan benar jika United States dan sekutu-sekutunya
memenangkan peperangan ini di Syria dan sekutu-sekutunya serta militer United
States mengirim dan menetapkan lebih banyak basis militer di Timur Tengah,
kesimpulan logis yang akan terjadi bahwa Israel akan mengekspansi kekuasaan di
Timur Tengah untuk memenuhi keinginan mereka mewujudkan Israel Raya seperti
cita-cita mereka. Kemungkinan melintasi teluk Aqaba menuju Saudi Arabia.
Skenario yang lain adalah jika Syria menang. Jika Syria
dan sekutu-sekutunya memenangkan peperangan, ini akan menjadi ancaman untuk
keamanan Saudi Arabia berkaitan dengan dendam antara muslim Shiah dan muslim
Sunni, semoga Allah membimbing mereka keduanya pada jalan yang lurus.
Dalam kasus ini yang mulia mungkin bertanya pada saya,
jadi bagaimana jalan keluarnya menurut Nasser Muhammad Al-Yamani? Tunjukkan kami
jika anda adalah benar. Dalam kasus ini saya akan bicara dan menyarankan pada
anda sebagai berikut:
Dengarkanlah Bapak dari Motsab (Raja Abdullah) apa yang
diperintahkan Allah pada anda dan Arab serta para pemimpin kaum Muslimin dalam
kitab-Nya untuk dilakukan, masalah menghadapi dua golongan yang telah bertikai?
وَإِن طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِن بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى
الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِن فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا
بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ [٤٩:٩]
Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu
berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu
melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian
itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah
surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku
adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
[Al-Hujuraat : 9]
Jadi takutlah pada Allah dan pilihlah
sebuah komisi dari orang-orang Sunni dan orang-orang Shia untuk menuju Syiria,
dan perintahkan untuk mengakhiri perang serta pertumpahan darah di antara
mereka, dan perintahkan pada mereka duduk dan bicara secara damai untuk
mendiskusikan masalah ini. Setelah itu jika satu dari dua golongan (Sunni atau
Shiah) bersikeras untuk pertumpahan darah dan mereka menolak berhenti perang dalam
pertumpahan darah, dalam kasus ini Muslim dan negara-negara Arab harus
melaksanakan apa yang Allah perintahkan dalam kitab-Nya.
......فَإِن بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِن فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
……Tapi kalau yang satu melanggar
perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu
perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut,
damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil;
sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
[Al-Hujuraat : 9]
Dan jangan dilihat apakah ia Shia
atau ia Sunni, tapi berpeganglah pada perintah Allah dalam kitab-Nya dan
berdamailah di antara saudara-saudara kalian, tanpa menghiraukan aliran-aliran,
kepercayaan serta fanatisme apapun. Janganlah seperti Hassan Nasrallah (semoga
Allah menolong dia) gerakannya dalam masalah orang-orang Syria tidak diridhoi
Allah malahan menjadikan kemarahan Allah. Sekarang ada Fitnah antara Sunni dan
Shia dan tidak ada lagi kebaikan dalam dirinya atas rakyatnya setelah dia
menolak pesan dari Nasser Muhammad Al-Yamani.
Bapak dari Motsab (Raja Abdullah),
saya bersumpah pada anda, saya hanya mengajak anda dengan apa yang Allah telah
perintahkan pada kita untuk dilaksanakan dalam kitab-Nya untuk memperbaiki
masalah ini di Syiria dan setiap masalah yang sama di antara orang-orang
beriman, di lain waktu dalam sejarah dan di tiap tempat di bumi. Allah
menciptakan kitab hukum kita untuk membuat perdamaian antara orang-orang yang
beriman sesuai dengan ayat:
....فَإِن
بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ
تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِن فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا
بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang
lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali
pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut
keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berlaku adil.
[Al-Hujuraat : 9]
Maka beritahukanlah
pesan ini dengan sebaiknya kepada yang mulia dan saudara saya seiman Raja
Abdullah Ibnu Abdul Al-Aziz Al-Saud sebanyak yang anda bisa, dengan media
apapun yang memungkinkan tanpa menempatkan kehidupan anda dalam bahaya
(beresiko pada kehidupan anda) dari mereka yang mengabaikan dan yang tidak tahu,
karena anda tinggal di dunia dimana orang-orang menganggap kebenaran sebagai kesalahan
dan kesalahan sebagai kebenaran.
Dan Bapak dari Motsab (Raja Abdullah),
anda sangat membutuhkan kehadiran Imam Mahdi, dan saya khawatir bahwa Allah
akan meningkatkan pertentangan di antara kaum Muslim sampai mereka menyerah
kepada kebenaran atau sampai Allah menghukum mereka. Jadi takutlah pada Allah
saudaraku seiman dan lihatlah kebenaran yang terdapat pada pesan Imam Mahdi
Nasser Muhammad Al-Yamani. Atau selain itu Allah akan menunjukkan pada anda
kebenaran dengan tanda-tanda asap yang besar sesuai dengan ayat:
بَلْ
هُمْ فِي شَكٍّ يَلْعَبُونَ ﴿٩﴾
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ
مُّبِينٍ ﴿١٠﴾
يَغْشَى النَّاسَ ۖ
هَٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿١١﴾
رَّبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا
مُؤْمِنُونَ ﴿١٢﴾
أَنَّىٰ لَهُمُ الذِّكْرَىٰ وَقَدْ جَاءَهُمْ
رَسُولٌ مُّبِينٌ ﴿١٣﴾
ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوا مُعَلَّمٌ
مَّجْنُونٌ ﴿١٤﴾
إِنَّا كَاشِفُو الْعَذَابِ قَلِيلًا ۚ
إِنَّكُمْ عَائِدُونَ ﴿١٥﴾
يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرَىٰ إِنَّا
مُنتَقِمُونَ ﴿١٦﴾
Tetapi
mereka bermain-main dalam keragu-raguan(9) Maka tunggulah hari ketika langit
membawa kabut yang nyata(10) yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih(11) (Mereka
berdoa): "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya
kami akan beriman"(12) Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan,
padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan(13) kemudian
mereka berpaling daripadanya dan berkata: "Dia adalah seorang yang
menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang gila"(14) Sesungguhnya
(kalau) Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan
kembali (ingkar)(15) (Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan
hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan(16)
[Ad-Dukhaan
: 9]
Salam
kepada semua nabi dan rasul, dan syukur kepada Allah
Saudara
kalian
Imam
Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani
No comments:
Post a Comment