Friday, January 3, 2014

IMAM YANG MENJELASKAN

IMAM YANG MENJELASKAN

بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
صدق الله العظيم [الأحزاب : 56]
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya
[Surah : 33- Al-Ahzab - Ayat: 56]

Sholawat dan salam serta barokah kepada kakek saya Muhammad Rasulullah dan keluarganya yang disucikan dan kepada Khalifah sesudahnya sesuai kitab Imam Ali sholawat dan salam kepadanya dan kepada para pemimpin kaum Muslimin yang sholeh Abu Bakar, Umar, Usman, dan salam kepada para pengikut kebenara
n hingga hari keadilan.


Wahai orang-orang Syiah dan Sunni Imam Mahdi tidak akan mengikuti keinginan kalian yang sia-sia agar kalian ridha kepadanya. Adalah lebih utama jika Allah yang ridha, dan saya adalah pengabdi kepada ridha-Nya, Dia menjadikan saya sebagai seorang pemimpin dan hakim yang benar di antara kalian yang mana kalian telah berselisih dalam agama. Tugas Imam Mahdi adalah untuk membimbing kepada hukum Allah dengan ayat-ayat dalam kitab suci-Nya mengenai segala yang kalian perselisihkan, sesuai dengan ayat :

وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ
صدق الله العظيم [الشورى : 10]
Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Allah.
[Surah : 42 – Ash-Shuraa- Ayat: 10]

Allah SWT berfirman :

وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللّهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
صدق الله العظيم [المائدة : 50]
dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?
[Surah : 5 – Al-Ma'ida- Ayat: 50]

Allah SWT berfirman :

فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
صدق الله العظيم [المائدة : 44]
Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.
[Surah : 5 – Al-Ma'ida- Ayat: 44]

Allah SWT
berfirman :

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ
صدق الله العظيم [المائدة : 48]
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
[Surah : 5 - Al-Ma'ida- Ayat: 48]

Allah SWT berfirman :

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
صدق الله العظيم [النور : 51]
Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung
[Surah: 24 - An-Noor - Ayat: 51]

Allah SWT
berfirman :

أَفَغَيْرَ اللّهِ أَبْتَغِي حَكَماً وَهُوَ الَّذِي أَنَزَلَ إِلَيْكُمُ الْكِتَابَ مُفَصَّلاً
صدق الله العظيم [الأنعام : 114]
Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan terperinci?
[Surah : 6 – Al-Anaam - Ayat: 114]

Allah SWT
berfirman :

وَأَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَنْ يَفْتِنُوكَ عَنْ بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ
صدق الله العظيم [المائدة : 49]
dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
[ Surah : 5 – Al-Ma'ida - Ayat: 49]

Allah SWT berfirman :

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَقُصُّ عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَكْثَرَ الَّذِي هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
صدق الله العظيم [النمل: 76]
Sesungguhnya Al-Qur’an ini menjelaskan kepada Bani lsrail sebahagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya.
[Surah : 27 – An-Naml- Ayat: 76]

Allah SWT
berfirman :

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يُدْعَوْنَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ يَتَوَلَّى فَرِيقٌ مِنْهُمْ وَهُمْ مُعْرِضُونَ
صدق الله العظيم [ال عمران : 23]
Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab (Taurat), mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran).
[Surah: 3 - Al-Imraan - Ayat: 23]

Ini adalah dari Allah kepada kalian; bahwa ketika terjadi segala perselisihan tentang agama antara hadits dari ajaran Nabi, Allah memerintahkan kalian untuk menyesuaikannya dengan ayat-ayat kitabullah yang mana adalah induk (esensi) dari kitab. Lalu jika kalian menemui beberapa hadits yang bertentangan dengan muhkam ayat-ayat kitabullah, maka ketahuilah bahwa Rasulullah Muhammad SAW tidak mengatakannya melainkan ia telah dipalsukan dan dibuat untuk melawan Rasulullah Muhammad SAW, dan para sahabatnya yang sholeh dalam ajaran Sunnah.

Muhammad Rasulullah (salam dan sholawat kepadanya dan keluarganya), tidak akan menjelaskan satu ayatpun dalam kitab Allah dengan cara yang bertentangan dengan muhkam ayat-ayat kitabullah. Dan karena Al-Qur’an dan penjelasan keNabiannya datang dari Allah, sebab itu setiap hadits yang bertentangan dengan ayat-ayat muhkam dari Al-Qur’an adalah hadits palsu melawan Nabi yang datang kepada kalian dari selain dari Allah dan Nabi-Nya dan telah dibuat untuk melawan para sahabat yang sholeh dari Nabi yang meriwayatkan hadits. Kalian harus yakin bahwa penjelasan Sunnah (hadits) adalah dari Allah (seperti Al-Qur’an dari Allah) dan bahwa Nabi tidak akan mengatakan segala sesuatu dari keinginannya sendiri dengan persangkaan yang tidak ada gunanya melawan kebenaran.

Karena itu, Allah memberikan kalian hukum bagaimana cara membongkar hadits yang dipalsukan yang melawan Nabi; Allah memberitahu pada kalian bahwa jika ada hadits dari selain Allah dan Nabi-Nya maka pastilah ia bertentangan dengan muhkam ayat-ayat kitabullah yang mana adalah esensi dari kitab, sesuai dengan ayat:

وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِنْدِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلًا (81) أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
صدق الله العظيم [النساء: 81-82]
Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung (81) Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an? Kalau kiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya (82)
[Surah: 4- An-Nisaa'- Ayat: 81-82]

Itulah hukum Allah untuk kalian dalam ayat muhkam kitab-Nya. Kalian menemukan bahwa Dia memberikan kalian perintah untuk menyesuaikan hadits-hadits yang mengatasnamakan Nabi dengan Al-Qur’an. Allah memberitahu kalian bahwa kalian akan menemukan banyak pertentangan antara Al-Qur’an dan hadits-hadits yang datang dari selain Allah dan Rasul-Nya. Itu karena kebenaran dan kedustaan selalu berlawanan dan tidak pernah bersatu sampai cahaya dan kegelapan akan bersatu! Bisakah cahaya dan kegelapan bersatu? Ketika ada cahaya, kegelapan akan menghilang. Karenanya hadits menjelaskan Al-Qur’an dan membuatnya lebih jelas kepada para ulama kaum Muslimin, dan hadits tidak pernah bertentangan dengan ayat-ayat muhkam Al-Qur’an.

Karena itulah, Rasulullah Muhammad (sholawat dan salam kepadanya dan keluarganya) bersabda :

أعرضوا حديثي على القرآن فما وافق القرآن فأنا قلته وما خالف القرآن فليس مني
Sesuaikanlah hadits-haditsku dengan Al-Qur’an, apapun yang sesuai, itulah yang aku mengatakannya dan apapun yang bertentangan, aku tidak mengatakannya.

Dan Rasulullah Muhammad (sholawat dan salam kepadanya dan keluarganya) bersabda :

إنها تكون بعدي رواة يروون عني الحديث، فأعرضوا حديثهم على القرآن، فما وافق القرآن فخذوا به، وما لم يوافق القرآن فلا تأخذوا به
Akan datang orang-orang setelahku, orang-orang yang meriwayatkan hadits. Sesuaikanlah hadits-hadits itu dengan Al-Qur’an. Dan apapun yang sesuai dengan kitabullah, maka ambillah. Dan apapun yang bertentangan dengan kitabullah, maka janganlah diambil.

Rasulullah Muhammad (sholawat dan salam kepadanya dan keluarganya) bersabda :

سيأتيكم عني أحاديث مختلفة، فما جاءكم موافقاً لكتاب الله ولسنتي فهو مني، وما جاءكم مخالفاً لكتاب الله ولسنتي، فليس مني
Akan datang pada kalian hadits-hadits yang berbeda yang dikatakan berasal dariku, apapun yang datang pada kalian sesuai dengan kitab Allah dan Sunnahku adalah dariku, dan apapun yang datang pada kalian yang bertentangan dengan kitab Allah dan Sunnahku adalah bukan dariku.

Ini karena ajaran Sunnah (hadits) tidak akan bertentangan dengan ayat-ayat muhkam Al-Qur’an. Sebaliknya, kehadiran hadits-hadits itu lebih memperjelas Al-Qur’an, sebagaimana menjadikan jelas pada kalian sekarang bahwa hukum Allah adalah Al-Qur’an sebagai referensi/rujukan atas apapun yang kalian perselisihkan di antara hadits, dan suatu keadaan adalah bahwa hadits tidak boleh bertentangan dengan ayat-ayat muhkam kitabullah karenanya baik itu sesuai dengan ayat-ayat muhkam kitabullah atau tidak bertentangan dengannya. Sementara jika ada hadits datang kepada kalian yang bertentangan dengan ayat-ayat muhkam kitabullah, maka hukum telah datang pada kalian dari Nabi :
Apapun yang bertentangan dengan kitabullah adalah bukan dariku

Hukum yang sama juga berlaku kepada apa yang diriwayatkan oleh para Imam dari keluarga Nabi yang menjelaskan Al-Qur’an kepada umat dengan kebenaran. Tidaklah pantas bagi mereka untuk datang dengan penjelasan yang bertentangan dengan Al-Qur’an tidak pula penjelasan dari Nabi SAW. Marilah kita lihat hukum ini kepada salah satu riwayat yang salah yang mengatakan berasal dari Imam keluarga Nabi sebagai berikut :

Ahmad bin Isa, bin Ali, bin Ibrahim, bin Hasyim berkata:
Ahmad bin Isa bin Ali bin Ibrahim bin Hasyim berkata: Ayahku dari kakekku dari Hamad bin Isa dari Abi-Abdullah RA mengenai ayat-ayat yang difirmankan oleh Allah SWT :

اهدنا الصراط المستقيم
صدق الله العظيم
Tunjukilah kami jalan yang lurus
[Surah : 1– Al-Fatiha - Ayat: 6]

Berkata : Jalan yang lurus adalah jalan Imam Ali RA dan pengetahuannya. Dan bukti bahwa jalan yang lurus adalah Ali RA ada pada ummul kitab sesuai dengan ayat :

وَإِنَّهُ فِي أُمِّ الْكِتَابِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيمٌ
صدق الله العظيم [الزخرف: 4]
Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.
 [Surah : 43 – Az-Zukhruf - Ayat: 4]
Selesai

Saya Imam Mahdi bersaksi kepada Allah dengan kesaksian yang dapat dipercaya dengan kebenaran bahwa riwayat yang dikatakan tersebut berasal dari setan yang terkutuk yang bertentangan dengan muhkam Al-Qur’an yang agung. Itu karena Allah tidak mendatangkan Rasul-Nya Muhammad SAW untuk membimbing kalian kepada Ali bin Abi-Thalib! tidaklah demikian, itu mempersekutukan Allah. Setan menginginkan Syiah untuk melebih-lebihkan kakek saya dari generasi Ali RA, sehingga setan menyesatkan mereka dari jalan yang lurus Allah SWT maha tinggi maha esa, Allah mendatangkan semua Nabi dan semua Rasul untuk membimbing manusia ke jalan Allah. Allah SWT berfirman :

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّنَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلاَّ الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَاللَّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
صدق الله العظيم [البقرة: 213]
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
[Surah: 2 - Al-Baqara - Ayat: 213]

Pertanyaannya adalah : kepada siapakah jalan lurus itu ditempuh? Kalian akan menemukan jawaban di ayat muhkam kitabullah baik yang berpengetahuan ataupun yang awam di antara kalian pada apa yang Allah firmankan :

وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ (52) صِرَاطِ اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ أَلَا إِلَى اللَّهِ تَصِيرُ الأمُورُ (53)
صدق الله العظيم [الشورى : 52-53]
……dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus., (52) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan.
[Surah: 42 - Ash-Shuraa- Ayat: 52-53]

Allah SWT
berfirman :

مَّا مِن دَابَّةٍ إِلاَّ هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
صدق الله العظيم [هود : 56]
……Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.
[Surah : 11 – Hood - Ayat: 56]

Allah SWT
berfirman :

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
صدق الله العظيم [الأنعام: 153]
Kemudian Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, dan untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman (bahwa) mereka akan menemui Tuhan mereka.
[Surah: 6 - Al-Anaam- Ayat: 153]

Allah SWT
berfirman :

وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنتُمْ تُتْلَى عَلَيْكُمْ آيَاتُ اللّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ وَمَن يَعْتَصِم بِاللّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
صدق الله العظيم [ال عمران : 101]
Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
[Surah: 3 - Al-Imran - Ayat: 101]

Allah SWT berfirman :

فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُواْ بِاللّهِ وَاعْتَصَمُواْ بِهِ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِي رَحْمَةٍ مِّنْهُ وَفَضْلٍ وَيَهْدِيهِمْ إِلَيْهِ صِرَاطًا مُّسْتَقِيمًا
صدق الله العظيم [النساء : 175]
Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.
[Surah: 4 – An-Nisaa' - Ayat: 175]


Allah SWT
berfirman :

قُلْ إِنَّنِي هَدَانِي رَبِّي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ دِينًا قِيَمًا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
صدق الله العظيم [الانعام: 161]
Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang musyrik".
[Surah : 6 – Al-Anaam - Ayat: 161]

Sekarang telah jelas kepada orang yang berpengetahuan dan orang yang awam di atntara kalian bahwa jalan yang lurus adalah jalan menuju Allah, yang maha terpuji, yang maha esa, sejalan dengan ayat :

وَيَرَى الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ الَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ هُوَ الْحَقَّ وَيَهْدِي إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ
صدق الله العظيم [سبأ : 6]
Dan orang-orang yang diberi ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
 [Surah: 34- Saba'- Ayat: 6]

Allah SWT berfirman :

إِنَّ هَذِهِ تَذْكِرَةٌ فَمَن شَاء اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ سَبِيلاً
صدق الله العظيم [المزمل: 19]
Sesungguhnya ini adalah suatu peringatan. Maka barangsiapa yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan (yang menyampaikannya) kepada Tuhannya.
 [Surah : 73- Al-Muzzamil- Ayat: 19]

Rasulullah Muhammad SAW dan semua Rasul sebelumnya dan semua Imam yang dipilih didatangkan oleh Allah untuk membimbing manusia ke jalan Allah yang lurus, yang maha terpuji dan maha tinggi, tiada sekutu dengan-Nya. Sejalan dengan ayat :

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّنَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلاَّ الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَاللَّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
صدق الله العظيم [البقرة: 213]
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
[Surah:2 - Al-Baqara - Ayat: 213]

Jalan yang lurus hanyalah Allah, bukan kakek saya dari ahlul bayt, Ali bin Abi Thalib RA. Tidakkah kalian takut pada Allah? ikutilah saya dan saya akan membimbing kalian dengan Al-Qur’an yang agung menuju kepada yang maha terpuji, yang maha esa. Sejalan dengan ayat :

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحاً مِّنْ أَمْرِنَا مَا كُنتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَكِن جَعَلْنَاهُ نُوراً نَّهْدِي بِهِ مَنْ نَّشَاء مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ (52) صِرَاطِ اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ أَلَا إِلَى اللَّهِ تَصِيرُ الأمُورُ
صدق الله العظيم [الشورى: 53]
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (52) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan (53)
[Surah: 42 - Ash-Shuraa - Ayat: 52-53]

Kita kembali pada keterangan palsu yang dibisikkan oleh setan yang terkutuk:
mereka diriwayatkan dalam kitab Akhbaar Al-Maani (Arti cerita) diriwayatkan dari Abi-Abdullah RA mengenai ayat yang Allah SWT firmankan:

اهدنا الصراط المستقيم
صدق الله العظيم
Guide us to the straight path
[Surah : 1– Al-Fatiha - Ayat: 6]
Berkata : Jalan yang lurus adalah jalan Imam Ali RA dan pengetahuannya. Dan bukti bahwa jalan yang lurus adalah Ali RA ada pada ummul kitab sesuai dengan ayat :

وَإِنَّهُ فِي أُمِّ الْكِتَابِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيمٌ
صدق الله العظيم [الزخرف: 4]
Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.
 [Surah : 43 – Az-Zukhruf - Ayat: 4]
Selesai

Dan kami meninggalkan jawaban untuk itu, yang langsung dari Allah, yang maha terpuji, maha bijaksana, bahwa ayat ini (yang mereka sebutkan) adalah jelas kepada kalian semua, orang-orang yang berpengetahuan dan orang-orang awam di antara kalian, pernyataan-pernyataan ayat Qur’an diambil dari lauh al mahfudz (kitab yang dijaga oleh Allah), sejalan dengan ayat :

إِنَّا جَعَلْنَاهُ قُرْآناً عَرَبِيّاً لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (3) وَإِنَّهُ فِي أُمِّ الْكِتَابِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيمٌ (4)
صدق الله العظيم [الزخرف : 4]
Sesungguhnya Kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahaminya(3) Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah (4)
[Surah : 43– Al-Zukhruf - Ayat: 4]

Apakah ayat ini butuh tafsiran: mereka menunjukkan bahwa Qur’an tetap ada dalam kitab yang Asli dari semua kitab. Kitab asli ini disebut kita Al-Maknoon (kitab yang tersembunyi dan terjaga) sejalan dengan ayat :

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ (74) فَلَا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ ﴿75﴾ وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ ﴿76﴾ إنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ ﴿77﴾ فِي كِتَابٍ مَّكْنُونٍ ﴿78﴾ لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ  تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ ﴿80﴾
صدق الله العظيم [الواقعة : 74-80]
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar. (74) Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran. (75) Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui. (76) Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, (77) pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), (78) tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (79) Diturunkan dari Rabbil 'alamiin. (80)
[Surah: 56- Al-Waqiaa - Ayat: 74-80]

Lihatlah pada hukum Allah Al-Qur’an yang agung yang diturunkan dari (kitab tersembunyi/terpelihara), sesuai dengan ayat :

إِنَّهُ لَقُرْآَنٌ كَرِيمٌ (77) فِي كِتَابٍ مَكْنُونٍ (78)
صدق الله العظيم [الواقعة : 77-78]
Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, (77) pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), (78)
 [Surah: 56- Al-Waqiaa - Ayat: 77-78]

Allah SWT berfirman :

بَلْ هُوَ قُرْآنٌ مَجِيدٌ﴿21﴾ فِي لَوْحٍ مَحْفُوظٍ ﴿22﴾
صدق الله العظيم [البروج: 21-22]
Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Qur’an yang mulia, (21) yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh. (22)
[Surah: 85- Al-Burooj - Ayat: 21-22]

Yang tersimpan dalam Lauh Mahfuzh Kitab yang menjelaskan yang berisi semua catatan yang telah Allah buat dan semua yang akan terjadi sampai hari keadilan, dan apapun yang dikatakan para Nabi kepada umatnya dan apapun yang umatnya balas kepada mereka, sesuai dengan ayat :

وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِين ﴿12﴾
صدق الله العظيم [يس : 12]
Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).
[Surah: 36- YAA-SEEN- Ayat: 12]

Seorang saudara dari Syiah mungkin ingin menyela saya dan mengatakan : “Tidakkah anda lihat bahwa Allah menunjuk pada Imam Ali di sini :

وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِين ﴿12﴾
صدق الله العظيم [يس : 12]
Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).
 [Surah: 36- YAA-SEEN- Ayat: 12]

Jadi Imam Ali mengetahui semua yang telah dan akan datang sampai hari keadilan?
Saya, Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani, meberikan jawaban padanya dan mengatakan :

إِنْ عِنْدَكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ بِهَذَا أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ (68) قُلْ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ (69) مَتَاعٌ فِي الدُّنْيَا ثُمَّ إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ ثُمَّ نُذِيقُهُمُ الْعَذَابَ الشَّدِيدَ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ
صدق الله العظيم [يونس: 68-70]
Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (68) Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung". (69) (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka. (70)
 [Surah: 10 –Yunus- Ayat: 68-70]

Istilah dalam bahasa Arab:
Imam /
إمام
Dalam hal ini adalah diantara ayat-ayat mutasyabihat (perumpamaan). Kata persamaannya disini adalah :
Imam yang menjelaskan / إِمَامٍ مُبِين
Karena itu, beberapa dari kalian berpikir bahwa ia merujuk pada Imam Ali bin Abi-Thalib, yang lainnya mengatakan ia merujuk pada Imam Mahdi yang meliputi segala sesuatu dalam pengetahuannya.

Saya Imam Mahdi menjawab pada mereka dan mengatakan : Saya bersumpah kepada Allah dengan sebenarnya sumpah yang pasti bahwa saya tidak tahu tapi apa yang Allah ajarkan pada saya dari penjelasan ayat Al-Qur’an yang agung.
Allah mengajari saya apa maksudnya :
Imam yang menjelaskan / إِمَامٍ مُبِين

Adalah Kitab Hukum yang dimiliki oleh Tuhan sekalian alam, dan itulah mengapa ia disebut kitab Al-Mubin (kitab yang menjelaskan)

يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ فَمَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَأُوْلَـئِكَ يَقْرَؤُونَ كِتَابَهُمْ وَلاَ يُظْلَمُونَ فَتِيلاً
صدق الله العظيم [الاسراء : 71]
suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.
[Surah: 17 - Al-Israa' - Ayat: 71]

Untuk apakah Imam/pemimpin umat dipanggil? Jawabannya ditemukan pada muhkam kitabullah pada ayat :

وَتَرَى كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَى إِلَى كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
صدق الله العظيم] الجاثية : 28[
Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.
 [Surah : 45 - Al-Jathiya - Ayat: 28]

Tidakkah kalian tahu bahwa KITAB itu juga disebut IMAM? Karena itulah Allah memerintahkan kepada manusia untuk mengikuti Kitab-Nya. Allah berfirman :

وَمِنْ قَبْلِهِ كِتَابُ مُوسَى إِمَامًا وَرَحْمَةً وَهَذَا كِتَابٌ مُصَدِّقٌ لِسَانًا عَرَبِيًّا لِيُنْذِرَ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَبُشْرَى لِلْمُحْسِنِينَ
صدق الله العظيم [الاحقاف : 12]
Dan sebelum Al-Qur’an itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. Dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
[Surah: 46 - Al-Ahqaaf - Ayat: 12]

Mengenai ayat :

وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِين
صدق الله العظيم [يس: 12]
Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).
[Surah: 36- YAA-SEEN- Ayat: 12]

Itulah kitab hukum dari Tuhan sekalian Alam, yang menyatakan kebenaran kepada mereka yang berselisih, karena itulah ia (kitab) disebut juga Imam. Sejalan dengan ayat :

هَذَا كِتَابُنَا يَنْطِقُ عَلَيْكُمْ بِالْحَقِّ إِنَّا كُنَّا نَسْتَنْسِخُ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
صدق الله العظيم [الجاثية: 29]
"Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan".
[Surah: 45- Al-Jathiya- Ayat: 29]

Itulah karenanya Allah telah mencatat dari semua yang akan dilakukan oleh makhluk-Nya di dunia yang tak terlihat sebelum menciptakan mereka. Dan Allah telah menjadikannya hukum antara mereka yang berselisih. Apapun yang berbeda terhadap apa yang ada di dalamnya berarti palsu. Karena itulah orang-orang yang tidak taat akan menolak perbuatan buruk yang telah dicatat oleh malaikat ATID kepada mereka. Allah SWT berfirman :

هَذَا كِتَابُنَا يَنْطِقُ عَلَيْكُمْ بِالْحَقِّ إِنَّا كُنَّا نَسْتَنْسِخُ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
صدق الله العظيم [الجاثية: 29]
"Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan".
[Surah: 45- Al-Jathiya- Ayat: 29]

Itulah Imam yang menjelaskan yaitu kitab yang terang, Induk Kitab (Asli) yang Allah SWT miliki, yang berisi segala yang Dia tuliskan dari semua yang telah lalu dan yang akan datang sampai hari keadilan. Dia mencatat apa yang telah lalu dan apa yang akan terjadi mulai kejadian yang terkecil hingga kejadian yang terbesar dan apapun yang akan diberikan rezeki kepada semua makhluk apakah itu seekor semut atau makhluk lainnya; manusia atau burung yang terbang dengan dua sayapnya, semua rezeki mereka ordinasi dalam waktu yang ditentukan dalam Kitab tertulis, apakah itu butiran/biji atau apa pun sampai hari penghakiman, sejalan dengan ayat :

وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلا رَطْبٍ وَلا يَابسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
صدق الله العظيم [ق : 21]
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
[Surah: 6- Al-An’aam- Ayat: 59]

Kemudian berisi apa yang telah dituliskan catatan dari segala perbuatan yang tak terlihat dari semua makhluk. Sesuai dengan ayat :

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ
صدق الله العظيم, [يس: 12]
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).
 [Surah: 36- YAA-SEEN- Ayat: 12]

Itu karena masing-masing penghuni neraka akan memprotes malaikat Ateed atas apa yang dia Tulis tentang perbuatan buruk mereka dan mereka semua akan menyangkal perbuatan buruk mereka. Mereka akan mulai menyangkal setelah mereka mati dan juga pada hari kebangkitan. Allah SWT mengatakan :

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ فَأَلْقَوُاْ السَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِن سُوءٍ بَلَى إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
صدق الله العظيم, [النحل: 28]
(yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan".
 [An-Nahl - Surah: 16- Ayat: 28]

Penyangkalah mereka terjadi setelah kematian mereka, ketika malaikat ATID dan asisten/penolongnya malaikat RAQIB mencabut nyawa mereka. Kemudian mereka menolak semua perbuatan buruk mereka yang telah dicatatat oleh malaikat ATID dan mereka berkata : “Kami tidak berdosa.” Kemudian malaikat ATID dan saksinya; malaikat RAQIB yang adalah saksi dari kejujuran malaikat ATID, menjawab kepada mereka semua yang menolak perbuatan dosanya yang telah dicatat oleh malaikat ATID: “Tidak, sesungguhnya Allah mengetahui semua yang kalian lakukan”; maksudnya: mereka meninggalkan pengadilan itu kepada Allah, yang maha mengetahui yang tak terlihat, yang mengetahui para hamba yang terdahulu dan mereka yang kemudian, dan mengetahui semua tentang apa yang mereka akan lakukan sebelum Dia menciptakan mereka. Sejalan dengan ayat :

وَإِنَّا لَنَحْنُ نُحْيِي وَنُمِيتُ وَنَحْنُ الْوَارِثُونَ (23) وَلَقَدْ عَلِمْنَا الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَلَقَدْ عَلِمْنَا الْمُسْتَأْخِرِينَ (24)
صدق الله العظيم, [الحجر: 23-24]
Dan sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi. (23) Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada-mu dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (daripadamu).
[Surah: 15- Al-Hijr- Ayat: 23-24]

Sampai pada hari keadilan ketika mereka datang, Saiq (Atid/penggiring) dan Sahid (Raqib/saksi). Penggiring adalah malaikat ATID, menggiring lawannya kepada Allah untuk berhukum antara mereka apakah malaikat ATID yang tidak adil mencatat perbuatan seseorang yang tidak dilakukan. Sementara saksinya adalah RAQIB, karena dia (Raqib) ada/menyaksikan ketika orang itu melakukan perbuatan dosa, tapi dia tidak berhak untuk mencatat perbuatan dosa sehingga ia menjadi saksi yang jujur. Tapi mereka orang-orang yang berdosa pada diri mereka sendiri menolak apa yang malaikat ATID telah catatkan atas perbuatan dosa mereka dan mereka akan menolak sumpah dari malaikat RAQIB. Kemudian Allah menunjukkan Al-kitab Al-Mubin (kitab yang menjelaskan) yaitu buku milik-Nya, segala puji bagi-Nya. Allah berfirman:

هَذَا كِتَابُنَا يَنطِقُ عَلَيْكُمْ بِالْحَقِّ إِنَّا كُنَّا نَسْتَنسِخُ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
صدق الله العظيم, [الجاثية : 29]
"Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan".
[Surah: 45- Al-Jathiya- Ayat: 29]

Tapi mereka orang-orang yang berdosa telah mengetahui bahwa malaikat ATID dan saksinya malaikat RAQIB tidak adil kepada mereka. Allah mengambil kitab yang menjelaskan, diturunkan dari singgasananya untuk disesuaikan dengan apa yang telah dicatat oleh malaikat ATID.
Dan karena orang-orang yang melakukan perbuatan dosa tahu bahwa kedua malaikat itu berlaku adil kepada mereka, maka timbul rasa ketakutan dalam hati mereka dari apa yang ada padanya. Allah SWT berfirman:

 وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
صدق الله العظيم, [الكهف: 49]
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun".
[Surah: 18 – Al-Kahf- Ayat: 49]

Mereka berkata secara rahasia (di dalam hati), bukan dengan lidahnya. Mereka berkata dalam dirinya sendiri
"Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya…”

Mereka tidak menemukan jalah keluar dari hal ini melainkan tetap meneruskan penolakan atas perbuatan dosa mereka dan bersumpah kepada Allah bahwa mereka tidak melakukan apapun, berprasangka bahwa yang menulis kitab keteranangan itu adalah malaikat yang lain, sama seperti malaikat ATID menulis, dan apa yang mereka tidak tahu adalah yang menulis kitab keterangan itu adalah Allah sendiri yang mengetahui apa yang tak terlihat dan bahwa Allah mengetahui perbuatan dosa seperti apa yang akan mereka lakukan bahkan sebelum mereka melakukan. Dan karena mereka tidak mengetahui bahwa kitab yang menjelaskan adalah kitab milik Allah yang mereka menolaknya dan bersumpah dengan nama Allah pada-Nya. Allah SWT berfirman :

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعاً فَيَحْلِفُونَ لَهُ كَمَا يَحْلِفُونَ لَكُمْ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ عَلَى شَيْءٍ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُونَ
صدق الله العظيم, [المجادلة: 18]
hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Allah lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan musyrikin) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh suatu (manfaat). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta.
[Surah: 58-Al-Mujadala-Ayat: 18]

Kemudian kemarahan Allah kepada mereka menjadi lebih besar dan Dia menutup mulut mereka dan menjadikan tangan, kaki dan kulit mereka berbicara atas perbuatan yang mereka lakukan. Allah SWT berfirman :

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
صدق الله العظيم, [يس: 65]
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
[Surah: 36- YAA-SEEN- Ayat: 65]

Dan setelah anggota badan sendiri menjadi saksi melawan mereka, mereka tidak dapat terus menyangkal lagi, maka Allah membiarkan mulut mereka berbicara untuk berbicara dengan anggota badan dan kulit mereka sendiri. Allah SWT berfirman :

وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدتُّمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
صدق الله العظيم, [فصّلت : 21]
Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dialah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan".
 [Surah: 41- Fus-silat- Ayat: 21]

Kemudian Allah SWT, yang mengetahui segala yang tidak tampak berbicara kepada mereka :

وَمَا كُنتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَكِن ظَنَنتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيراً مِّمَّا تَعْمَلُونَ
صدق الله العظيم, [فصّلت : 22]
Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.
[Surah: 41- Fus-silat- Ayat: 22]

Kemudian perintah dari Allah, maha esa, maha menguasai datang kepada dua malaikat menugaskan kepada manusia dari permulaan hingga akhir, RAQIB dan ATID, dan Allah berkata pada malaikat RAQIB dan malaikat ATID :

أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ (24) مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُّرِيبٍ (25) الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ (26)
صدق الله العظيم, [ق: 24-26]
Allah berfirman: "Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, (24) yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, (25) yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat". (26)

[Surah: 50- QAAF- Ayat: 24-26]

Tapi setan masih memiliki tubuh orang itu, mereka dua nyawa dalam satu tubuh maka mereka berdua akan berbagi siksaan. Jadi setan yang menjadi temannya sekarang dalam ketakutan setelah dia mendengarkan perintah dari Allah kepada dua malaikat RAQIB dan ATID :

أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ (24) مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُّرِيبٍ (25) الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ (26)
صدق الله العظيم, [ق: 24-26]
Allah berfirman: "Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, (24) yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, (25) yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat". (26)
[Surah: 50- QAAF- Ayat: 24-26]

Kemudian setan, temannya manusia yang berdosa, berbicara berusaha untuk membebaskan dirinya sendiri dan berkata kepada Allah SWT :

قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَكِن كَانَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ(27)  قَالَ لَا تَخْتَصِمُوا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ إِلَيْكُم بِالْوَعِيدِ(28) مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَا أَنَا بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ(29) يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِن مَّزِيدٍ(30) وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ (31) هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ (32) مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَن بِالْغَيْبِ وَجَاء بِقَلْبٍ مُّنِيبٍ(33) ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ(34) لَهُم مَّا يَشَاؤُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ(35) وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّن قَرْنٍ هُمْ أَشَدُّ مِنْهُم بَطْشًا فَنَقَّبُوا فِي الْبِلَادِ هَلْ مِن مَّحِيصٍ(36) إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَن كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
صدق الله العظيم, [ق: 27-37]
Yang menyertai dia berkata (pula): "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh". (27) Allah berfirman: "Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu". (28) Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku (29) (Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada jahannam: "Apakah kamu sudah penuh?" Dia menjawab: "Masih ada tambahan?" (30) Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). (31) Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya) (32) (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, (33) masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. (34) Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya. (35) Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah dibinasakan itu) telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)? (36) Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya. (37)
[Surah: 50- QAAF- Ayat: 27-37]

Pada hari itu, seseorang berkata kepada setan yang menyesatkannya dari jalan yang lurus pada saat kehidupan yang pertama :

قَالَ يَالَيْتَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ
صدق الله العظيم, [الزخرف: 38]
dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)".
[Surah: 43 – Az-Zukhruf – Ayat: 38]

Tetapi setan masih memiliki tubuhnya maka mereka berdua berbagi siksaan. Saya tidak mengartikan mereka menyakiti manusia yang mana setan-setan menyakitinya, yang di antara orang-orang beriman yang Allah berikan cobaan. Kami tidak mengartikannya semacam kerasukan atau kesurupan. Kami mengartikan manusia yang menyatu dengan setan karena terlupa atau lalai, bukan mereka yang menyakiti orang beriman yang disakiti oleh setan-setan milik mereka. Kepemilikan yang kita maksudkan di sini adalah kepemilikan yang Allah izinkan untuk siapapun yang berpaling dari mengingat Allah, yang tinggal di berbagai negara yang melupakan dari mengingat Allah, Allah berfirman :

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَانِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ (36) وَإِنَّهُمْ لَيَصُدُّونَهُمْ عَنْ السَّبِيلِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ(37) حَتَّى إِذَا جَاءَنَا قَالَ يَالَيْتَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ
صدق الله العظيم, [الزخرف : 35-38]
Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. (35) Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur’an), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (36) Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. (37) Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)". (38)
[Surah: 43 – Az-Zukhruf – Ayat: 35-38]

Itulah manusia berkatan kepada teman setannya :

قَالَ يَالَيْتَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ
صدق الله العظيم, [الزخرف: 38]
"Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)".
[Surah: 43 – Az-Zukhruf – Ayat: 38]

Allah SWT berfirman :

إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَن كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْأَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
صدق الله العظيم, [ق : 37]
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.
[Surah: 50- QAAF- Ayat: 37]

Wahai Tuhanku, Aku telah menjelaskan kepada mereka, maka Engkau menyaksikan. Salam dan berkah kepada para Rasul, dan segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh Alam.

Imam Mahdi

Nasser Muhammad Al-Yamani


http://www.mahdi-alumma.com/showthread.php?9932-The-Clear-Imam

No comments:

Post a Comment