Pertanyaan
: Apa pendapat anda tentang hadis ini?
Ibnu
Mas’ud: Nabi Muhammad berbicara panjang pada kami tentang Dajjal: Dajjal tidak
bisa memasuki kota Madinah, kemudian datanglah seorang dari orang-orang yang
beriman, seorang pemuda yang terbaik, dan dia berkata: “Saya bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang
telah diceritakan kepada kami”
Kemudian
Dajjal berkata: “Apakah kalian masih meragukan saya jika saya membunuh orang
ini dan menghidupkannya lagi? Kemudian orang-orang itu akan berkata: “Tidak”
Dajjal akan memotongnya menjadi dua dan kemudian dia akan menghidupkannya lagi
dan orang yang dibunuh tersebut mengatakan “Aku bersumpah demi Allah aku lebih
yakin sekarang bahwa kamu adalah dajjal” kemudian Dajjal membunuhnya lagi tapi
dia gagal.
Saudaraku
Syaikh, saya tidak menentang Ibn Mas’ud tapi saya menyalahkan mereka yang
menganggap ibnu Mas’ud yang mengatakan hadis ini, karena ada banyak hadis palsu
yang ditambahkan oleh para pembohong dan para musuh Allah dari setan manusia
dan jin yang berusaha mengacau sunnah Nabi.
Dan
inilah jawaban saya dari kitab yang terjaga dari Allah yaitu Al-Qur'an. Allah
memberikan tantangan pada orang-orang jahat untuk mengembalikan nyawa ke dalam
tubuh orang yang mati. Sebab jika pengakuan jahat mereka adalah kebenaran maka mereka akan berhasil dalam mengembalikan nyawa
dalam tubuh, dan pengakuan mereka mengenai kejahatan adalah kebenaran semua.
فَلَا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ ﴿٧٥﴾ وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ
لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ ﴿٧٦﴾ إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ ﴿٧٧﴾ فِي كِتَابٍ
مَّكْنُونٍ ﴿٧٨﴾ لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ ﴿٧٩﴾ تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ
الْعَالَمِينَ ﴿٨٠﴾ أَفَبِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ ﴿٨١﴾
وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ ﴿٨٢﴾ فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ
الْحُلْقُومَ ﴿٨٣﴾ وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ ﴿٨٤﴾ وَنَحْنُ أَقْرَبُ
إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَٰكِن لَّا تُبْصِرُونَ ﴿٨٥﴾ فَلَوْلَا إِن كُنتُمْ غَيْرَ
مَدِينِينَ ﴿٨٦﴾ تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿٨٧﴾
Tidakkah Aku bersumpah demi
tempat-tempat dari bintang-bintang. (75) Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah
yang besar kalau kamu mengetahui. (76) Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan
yang sangat mulia, (77) pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), (78)
tidak
menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (79) Diturunkan dari Rabbil 'alamiin.
(80) Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini? (81) kamu mengganti
rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah. (82) Maka mengapa ketika
nyawa sampai di kerongkongan, (83) padahal kamu ketika itu melihat, (84) dan
Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat, (85) maka
mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? (86) Kamu tidak mengembalikan
nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar? (87) [QS.
Al-Waqi’ah 56 : 75]
Jadi
lihatlah bagaimana Allah menantang mereka tentang nyawa:
maka
mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? (86) Kamu tidak mengembalikan
nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar? (87)
Dan lihatlah yang dikatakan oleh Hadis:
“Dajjal
akan memotongnya menjadi dua dan kemudian dia akan menghidupkannya lagi.”
Bisakah
anda melihat bagaimana hadis itu tidak sejalan dengan kitab Allah yang terjaga
Al-Qur'an.
Banyak ulama yang mengikuti perkataan hadis secara buta, jadi janganlah seperti mereka saudaraku Syaikh Karim Hawary dan marilah kita mengikuti kebenaran dari Al-Qur'an sehingga kita dapat mengetahui sunnah dan hadis palsu dari seseorang yang benar. Karena Al-Qur'an adalah referensi kami untuk segalanya, termasuk Taurat dan Bible serta Hadis Sunnah atau di dalam Taurat dan di dalam Bible. Itulah mengapa hanya ada satu salinan dan tidak ada dua perbedaan dari salinan yang ada. Walaupun ratusan tahun terlewati, masih tetap terjaga dari kerusakan atau kekurangan dan itulah kitab kita untuk digunakan sebagai saksi melawan pengrusakan dari setan seperti halnya dengan kitab-kitab yang lain.
Saya
tidak menentang Sunnah/Hadis yang sejalan dengan Al-Qur'an, jika ia tidak
bertentangan dengan Al-Qur'an saya akan menggunakannya dan menerimanya, karena
saya mengikuti apa yang Allah berikan pada kita.
أَفَغَيْرَ اللَّهِ أَبْتَغِي حَكَمًا وَهُوَ الَّذِي أَنزَلَ
إِلَيْكُمُ الْكِتَابَ مُفَصَّلًا
Maka
patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah
menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci? [QS. Al-Anaam 6 : 114]
Imam Nasser Muhammad Al-Yamani
Mahdi
Al-Muntazhar
No comments:
Post a Comment