Sunday, September 16, 2012

Malaikat Kematian


Pertanyaan : Siapakah Malaikat Kematian?

Imam Nasser Muhammad Al-Yamani :

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ ﴿١٦﴾ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ ﴿١٧﴾ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ ﴿١٨﴾ وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ ﴿١٩﴾
16. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
17. yaitu ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
18. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.
19. Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.
[QS. Qof 50 : 16-19]


“Raqib” dan “Atid” adalah 2 malaikat yang dekat pada Allah, mereka dikirim oleh Allah untuk mencatat/menyimpan baik dan jelek perbuatan atau perkataan setiap orang. Jadi jika seseorang menyebut atau mengingat Allah dengan lidahnya kemudian malaikat “Raqib” (“Raqib” maksudnya pengawas) menuliskan, dan jika seseorang menyebut atau mengingat Allah dalam dirinya (di dalam jiwa/nyawa-pikirannya) tanpa menggunakan lidahnya kemudian malaikat “Raqib” tidak mengetahuinya. Satu-satunya yang mengetahui hal ini adalah pencipta manusia “Allah” dan Dia dekat pada kita daripada urat leher. Jadi Allah mengirimkan informasi ke malaikat “Raqib” melalui ilham mengenai bagaimana orang ini telah menyebut dan mengingat Allah dalam dirinya (di dalam jiwa/nyawa dan pikirannya) dan ketika malaikat “Raqib” menerima ilham ini dia merekamnya (mencatatnya) utk disimpan dalam sebuah buku. Malaikat “Raqib” adalah wakil/duta dari surga. Dia mencatat semua perbuatan dan perkataan yang akan membimbing ke surga.

Karena itu Qur’an menyebutnya sebagai duta/wakil surga.
كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ ﴿١١﴾ فَمَن شَاءَ ذَكَرَهُ ﴿١٢﴾ فِي صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ ﴿١٣﴾ مَّرْفُوعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ﴿١٤﴾ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ ﴿١٥﴾ كِرَامٍ بَرَرَةٍ ﴿١٦﴾
11. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,
12. Maka Barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,
13. Di dalam Kitab-Kitab yang dimuliakan,
14. Yang ditinggikan lagi disucikan,
15. Di tangan Para penulis (malaikat),
16. Yang mulia lagi berbakti.
[QS. ‘Abasa 80 : 11-16]


Yang maksudnya bahwa malaikat “Raqib” hanya mencatat dan menyimpan yang baik yang ada pada manusia (perbuatan dan perkataan)  disebutkan dengan ayat :
كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ ﴿١١﴾ فَمَن شَاءَ ذَكَرَهُ ﴿١٢﴾ فِي صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ ﴿١٣﴾ مَّرْفُوعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ﴿١٤﴾ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ ﴿١٥﴾ كِرَامٍ بَرَرَةٍ ﴿١٦﴾
11. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,
12. Maka Barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,
13. Di dalam Kitab-Kitab yang dimuliakan,
14. Yang ditinggikan lagi disucikan,
15. Di tangan Para penulis (malaikat),
16. Yang mulia lagi berbakti.
[QS. ‘Abasa 80 : 11-16]

Dan duta/wakil adalah malaikat dari surga, tiap manusia memiliki satu di sisinya kanannya dan namanya adalah “Raqib” dan tugasnya seperti yang kami katakana adalah mencatat dan menyimpan semua perbuatan dan perkataan baik dari manusia dimulai dari saat baligh (mulai wajib bertanggungjawab atas dirinya sendiri) sampai akhir sampai menuju yang abadi.

Ada malaikat yang lain di sisi kiri setiap manusia namanya “Atid” dan dia juga malaikat yang dihormati dan dekat dengan Allah dikenal kuat dan tegas dalam kebenaran dia adalah duta/wakil dari neraka. Tugasnya adalah mencatat dan menyimpan semua perbuatan dan perkataan jahat (yang dilakukan oleh manusia) perbuatan-perbuatan itu akan membimbingnya ke neraka, dia jg mencatat semua apa yang dipikirkan manusia (apa yang dirasakan dalam jiwa/nyawanya atau pikirannya)

Sesuai dengan ayat :
لِّلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا مَا فِي أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٢٨٤﴾
Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, Maka Sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi
[QS. Al-baqarah 2 : 284]

Jadi malaikat “Atid” juga tidak tahu apa yang ada dalam pikiran seseorang, lalu siapa yang tahu? Hanya Allah yang tahu apa yang ada dalam pikiran seseorang, kemudian Allah menginformasikan dengan ilham dan dia (malaikat) menulisnya untuk direkam dan disimpan dalam buku.

Karena hanya Allah yang tahu apa yang tersembunyi di dalam hati seseorang.
وَإِن تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَإِنَّهُ يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى ﴿٧﴾
Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, Maka Sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.
[QS. Taha 20 : 7]

Oleh karena itu apapun pembicaraan atau kelakuan yang baik seseorang akan ditulis oleh malaikat “Raqib” dan apapun pembicaraan atau kelakuan yang buruk seseorang akan ditulis oleh malaikat “Atid”. Mereka tidak akan menulis pembicaraan seseorang, hanya perbuatan dan perkataan yang membimbing ke surga atau membimbing ke neraka.

Semua ini hanya tugas awal mreka, apakah mereka memiliki tugas lain?
Ya mereka memiliki tugas yang penting kedua dan bertanggungjawab. Hal ini terjadi saat kematian datang pada seseorang dan harus meninggalkan dunia, selama waktu itu dua malaikat “Atid” dan “Raqib” telah menyelesaikan misi terakhir mereka dan mendapatkan jiwa/nyawa seseorang keluar dari tubuhnya, malaikat kematian adalah “Atid” jika (yang mati) adalah manusia jahat yang tidak beriman dan yang berbicara buruk serta elakukan perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan jahat dalam sebagian besar hidupnya. Kemudian malaikan “Atid” menarik keluar jiwa/nyawanya dari tubuhnya dan malaikat “Raqib” menolongnya. Biasanya ini adalah proses yang sangat menyakitkan (jika seseorang yang jahat), sejak ditarik keluar (jiwa/nyawanya) akan ditemani dengan pemukulan jiwa/nyawanya dengan tongkat dari depan dan belakang dan kemudian malaikat “Atid” dengan pertolongan temannya malaikat “Raqib” menarik keluar bersama-sama dari jiwa/nyawa seseorang yang jahat, sebagai tambahan untuk jiwa/nyawa yang jahat lainnya yang terletak dalam tubuh seseorang.

Jadi Allah tidak menetapkan hanya satu malaikat kematian.

Saya menemukan di Qur’an yang membicarakan tentang banyak malaikat kematian, untuk tiap orang ada dua yang ditetapkan di kiri satu dan di kanan satu, maksudnya bahwa jumlah malaikat kematian adalah ganda sepanjang hidup manusia dan kematian manusia.

Kemudian ada seseorang yang bertanya pada saya tentang satu malaikat kematian:
قُلْ يَتَوَفَّاكُم مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ ﴿١١﴾  
Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan."
[QS. As-sajdah 32 : 11]

Kemudian saya menanggapi dan menjelaskan bahwa malaikat kematian tersebut disini dalam ayat adalah malaikat “Atid” duta/wakil dari neraka dan dia juga berkaitan dengan amal perbuatan manusia di lehernya.

قَالُوا إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ ۖ لَئِن لَّمْ تَنتَهُوا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُم مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿١٨﴾ قَالُوا طَائِرُكُم مَّعَكُمْ ۚ أَئِن ذُكِّرْتُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ ﴿١٩﴾
18. Mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami bernasib malang karena kamu, Sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya Kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami".
19. Utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas".
[QS. Yasin 36 : 18-19]

Jadi tidak ada satu kemalangan tapi tiap orang ada satu dan dia adalah malaikat kematian “Atid”

وَكُلَّ إِنسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ ۖ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنشُورًا ﴿١٣﴾  اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا ﴿١٤﴾
13. Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
14. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu".
[QS. Al-Isro’ 17 : 13-14)

Seseorang mungkin menyela saya dan berkata bahwa malaikat kematian disebut “Ezrael”, kemudian saya menanggapi dan katakan “Mari kita lihat apa yang telah dikatakan dalam qur’an tentang nama itu”. Untuk apa yang lebih baik dari kata Tuhan maka kita jangan melekatkan pemikiran dan lihatlah kebenaran daripada memperkirakan. Sungguh pasti pekerjaan mengira-ngira tidak akan menggantikan kebenaran. Untuk seandainya saya tidak ingin mengajukan perkataan Tuhan yang tidak ada yang menyamainya, aku tidak akan membuka topik ini tentang Ezrael sepenuhnya tapi kepercayaan anda tentang kualitas Esrael telah menjadi sama pada kepercayaan anda dalam satu kualitas dari Tuhan yang maha mengetahui, yang maha bisa, dan yang maha berpengetahuan atas segalanya. Nama Ezrael tidak pernah disebut saya tidak pernah menemukan nama Ezrael disebutkan dalam qur’an malahan saya telah membaca bahwa Tuhan telah semua nama malaikat kematian walaupun jumlah mereka ganda dari semua manusia sepanjang hidup dan matinya. Kita masih tidak menemukan nama Ezrael di antara nama-nama itu, dan tidak berarti bahwa itu hanya satu malaikat untuk semua manusia karena ini adalah sifat dari pencipta surga dan bumi yang maha mengetahui dan tidak tidur dan mengetahui segalanya, maka bagaimana kita memberikan sifat ini kepada satu malaikat kematian dan menganggap bahwa dia menangkap semua jiwa/nyawa selama kematian di waktu yang sama ketika ada sangat banyak orang mati tiap detik di seluruh dunia.

Oleh karena itu ada dua malaikat di samping misi mereka untuk mencata semua perbuatan dan perkataan manusia mereka juga menentukan (dua malaikat ini “Atid” dan “Raqib”) selama waktu kematian untuk mengambil jiwa/nyawa, sesuai dengan ayat :

الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ ۖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ ﴿٦١﴾
61. Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-Malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.
[QS. Al-An’am 6 : 61]

Terkadang keadaannya berbeda untuk orang yang ucapan dan perbuatannya lebih baik di dunia ini, orang-orang yang akan masuk surga, saat inilah malaikat yang menentukan untuk mencabut jiwa/nyawanya adalah malaikat “Raqib” wakil dari surga dan menerima pertolongan dari malaikat “Atid” maka mereka berdua menolong untuk menarik jiwa/nyawa dari orang baik keluar dari tubuhnya dengan maksud memberikan energi/kekuatan jiwa (memberikan energi untuk orang beriman). Untuk orang-orang surga tidak sama dengan orang-orang neraka jadi saat-saat/tahapan-tahapannya dari kematian juga berbeda.

Untuk orang yang akan ke neraka kemudian malaikat “Atid” akan mencabut jiwa/nyawa dari tubuh dengan pertolongan malaikat “Rakib” dan penarikan jiwa/nyawa dari tubuhnya sangat menyakitkan dan lebih seperti direnggut ditemani cambuk dan ditusuk dengan tongkat depan dan belakang, ditusuk dengan keras menyakitkan. Sesuai dengan ayat :

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ ۖ فَأَلْقَوُا السَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِن سُوءٍ ۚ بَلَىٰ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿٢٨﴾
28. (yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh Para Malaikat dalam Keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Tidak, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang telah kamu kerjakan".
[QS. An-Nahl 16 : 28]

Dan seperti yang telah kami jelaskan peregangan dari tangan-tangan malaikat-malaikat kepada yang tidak beriman adalah melalui tusukan keras dan kuat yang mana itu adalah tahap pertama dari penyiksaan sebelum mereka membawanya ke neraka.

Maka setelah tusukan jiwa/nyawanya dicabut dari tubuh dan mereka membawanya ke neraka namun demikian jiwa/nyawanya menangis dan menjerit dalam ketakutan karena dia tahu setelah penusukan ini bahwa dia akan dikirim ke neraka.

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثْلَ مَا أَنزَلَ اللَّهُ ۗ وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ ﴿٩٣﴾
93. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", Padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.
[QS. Al-An’am 6 : 93]

Dan sebelum jiwa/nyawa dilempar ke neraka dia akan ditanyai, maka malaikat “Atid” bertanya: “Kejahatan apa yang kamu lakukan?” dan jiwa/nyawa ini menolak semua yang telah ditulis dan direkam oleh malaikat “Atid” lalu malaikat “Atid” membalasnya “kamu melakukan kesalahan” dan bahwa aku tidak salah mengadili kamu dan Tuhan akan menjadi hakim di antara kita atas yang Dia ketahui yang kamu lakukan.

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ ۖ فَأَلْقَوُا السَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِن سُوءٍ ۚ بَلَىٰ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿٢٨﴾
28. (yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh Para Malaikat dalam Keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Tidak, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang telah kamu kerjakan".
[QS. An-Nahl  16 : 28]

Maka orang yang mati menolak apa yang telah ditulis oleh “Atid” walau dia tidak melihat dulu catatan atau rekamannya dan ketika “Atid” menanyainya tentang kesalahan apa yang telah dia lakukan, dia katakan bahwa dia tidak jahat. Karena itu Tuhan berkata:
....الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ....
…(yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh Para Malaikat dalam Keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri…
[QS. An-Nahl 16 : 28]

Kemudian “Atid” menaggapinya dan berkata :
.... بَلَىٰ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ....
Tidak, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang telah kamu kerjakan".
[QS. An-Nahl 16 : 28]

Maka kata-kata ini diucapkan oleh malaikat “Atid” yang dituduh tidak adil kepada jiwa/nyawa yang tidak beriman yang ditolak dia tidak melakukan kesalahan apapun-dengan ini mengatakan bahwa semua yang ditulis dan direkam oleh malaikat “Atid” tidak adil. Maka di hari penghakiman malaikat “Atid” menyeret jiwa/nyawa ini kepada Tuhan untuk bertanya sehingga Tuhan mempertimbangkan diantara mereka dan yang bersama “Atid” adalah malaikat “Raqib” yang menjadi saksi apa yang telah terjadi dan semua catatan yang direkam oleh “Atid” karena dia berada di sana saat seseorang berbicara dan berbuat di jalan setan. Jadi peranan “Raqib” adalah sebagai saksi, karena itu dia juga dipanggil “Shahid” (saksi) – “Rakib” penyaksi – Al Shahid “Raqib” dan dia juga berdiri sebagai saksi untuk menegaskan bahwa semua yang dicatat malaikat “Atid” adalah benar dan adil dan yang dilakukan itu semua terjadi. Walaupun begitu orang jahat atau orang tidak beriman tetap menolak kesaksian “Raqib” dan bahkan mulai bersumpah atas nama Tuhan bahwa dia tidak jahat.

وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُوا أَيْنَ شُرَكَاؤُكُمُ الَّذِينَ كُنتُمْ تَزْعُمُونَ ﴿٢٢﴾ ثُمَّ لَمْ تَكُن فِتْنَتُهُمْ إِلَّا أَن قَالُوا وَاللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ ﴿٢٣﴾ انظُرْ كَيْفَ كَذَبُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ ۚ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُوا يَفْتَرُونَ ﴿٢٤﴾
22. Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: "Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) kami?".
23. Kemudian Tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan Kami, Tiadalah Kami mempersekutukan Allah".
24. Lihatlah bagaimana mereka telah berdusta kepada diri mereka sendiri dan hilanglah daripada mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan.
[QS. Al-An’am 6 : 22-24]

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيَحْلِفُونَ لَهُ كَمَا يَحْلِفُونَ لَكُمْ ۖ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ عَلَىٰ شَيْءٍ ۚ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُونَ ﴿١٨﴾
18. (ingatlah) hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Alla) lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan musyrikin) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh suatu (manfaat). ketahuilah, bahwa Sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta.
[QS. Al-Mujadilah 58 : 18]

Saat itu Tuhan menutup mulut mereka, dan tangan mereka dan kulit mulai berbicara dan menyatakan bahwa mereka juga saksi atas perbuatan jahat serta perkataan orang tersebut, kemudian Tuhan membebaskan mulut mereka berbicara lagi dan mereka bertanya pada tangan-tangan mereka, kaki dan kulit “mengapa kamu bersaksi melawan kami?” kemudian tangan, kaki dan kulit menjawab “Tuhan memberi kemampuan kami berbicara untuk-Nya yang maha esa yang bisa memberikan kemampuan ini kepada apapun. Dan ini adalah saat penghakiman yang bersifat ketuhanan dinyatakan kepada dua malaikat “Atid” dan “Raqib” untuk melemparkan jiwa/nyawa yang jahat ini ke neraka.

Kemudian temannya (teman seseorang=setan) berkata “Tuhanku, saya tidak adil kepadanya, tapi dia telah lalai dan jauh dari kebenaran”, kemudian Tuhan menjawab “Jangan berdebat diantara satu dengan lainnya hari ini, janjiku terpenuhi, perkataanku tidak bisa dirubah dan aku adil kepada pelayan-pelayanku.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ ﴿١٦﴾ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ ﴿١٧﴾ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ ﴿١٨﴾ وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ ﴿١٩﴾ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ۚ ذَٰلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ ﴿٢٠﴾ وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ ﴿٢١﴾ لَّقَدْ كُنتَ فِي غَفْلَةٍ مِّنْ هَٰذَا فَكَشَفْنَا عَنكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ ﴿٢٢﴾ وَقَالَ قَرِينُهُ هَٰذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ ﴿٢٣﴾ أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ ﴿٢٤﴾ مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُّرِيبٍ ﴿٢٥﴾ الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ ﴿٢٦﴾ قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَٰكِن كَانَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ ﴿٢٧﴾ قَالَ لَا تَخْتَصِمُوا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ إِلَيْكُم بِالْوَعِيدِ ﴿٢٨﴾ مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَا أَنَا بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ ﴿٢٩﴾ يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِن مَّزِيدٍ ﴿٣٠﴾
16. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
17. (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
18. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.
19. Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.
20. Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman.
21. Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan Dia seorang Malaikat penggiring dan seorang Malaikat penyaksi.
22. Sesungguhnya kamu berada dalam Keadaan lalai dari (hal) ini, Maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, Maka penglihatanmu pada hari itu Amat tajam.
23. Dan yang menyertai Dia berkata : " Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku".
24. Allah berfirman :" lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala,
25. Yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu,
26. Yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah Maka lemparkanlah Dia ke dalam siksaan yang sangat ".
27. Yang menyertai dia berkata (pula): "Ya Tuhan Kami, aku tidak menyesatkannya tetapi Dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh".
28. Allah berfirman : "Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, Padahal Sesungguhnya aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu".
29. Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan aku sekali-kali tidak Menganiaya hamba-hamba-Ku
30. (dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada Jahannam : "Apakah kamu sudah penuh?" Dia Menjawab : "Masih ada tambahan?"
[QS. Qof 50 : 16-30]

Jadi dua malaikat “Atid” “Rokib” juga memiliki nama lain, malaikat “Atid” juga dipanggil “Sa-iq” artinya (pengawas) karena dia mengawasi jiwa/nyawa yang jahat untuk diadili dan kemudian digiring ke neraka. Malaikat “Raqib” memiliki nama lain “Shahid” artinya (saksi) karena dia adalah saksi untuk menyatakan segalanya bahwa teman dia malaikat catatan “Atid”/”Sa-iq” adalah tepat dan benar.
وَقَالَ قَرِينُهُ هَٰذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ ﴿٢٣﴾
23. Dan yang menyertai Dia berkata : " Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku".
[QS. Qof 50 : 23]

Dan yang menyertai disini adalah teman dari malaikat “Atid/Sa-iq” yaitu malaikat “Raqib” yang dikenal sebagai “Shahid” dan yang dimaksud menyertai disini bukan yang menyertai manusia karena yang menyertai manusia adalah setan.

Oleh karena itu kita mempelajari bahwa malaikat kematian adalah “Atid” dan “Raqib” yang dikenal dengan “Sa-iq” dan “Shahid” Jadi para pemegang catatan adalah dua malaikat ini, tiap orang dijaga dua malaikat, tugas mereka adalah merekam dan mencatat semua perbuatan dan perkataan seorang manusia dan mereka tetap bersamanya selama hidupnya sampai waktu kematiannya ketika mereka mengambil jiwa/nyawa mereka dari tubuhnya kemudian jika orang jahat yang dicabut adalah menyakitkan seperti ditarik sedikit demi sedikit dan jika orang yang baik dicabut seperti diberikan energi atau tenaga untuk keluarnya jiwa/nyawa dari tubuh.
Setelah itu jiwa/nyawa dibawa ke surga atau ke neraka. Jadi dua malaikat ini selalu ada bersama seseorang walaupun setelah mati sampai mereka menuju yang abadi.

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ ۖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ ﴿٦١﴾
61. Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- Malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.
[QS. Al-An’am 6 : 61]

Dan di sini jelas bahwa malaikat-malaikat itu dikirim, pertama untuk merekam atau mencatat perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan secara jasmani/material dunia kemudian mereka mengambil jiwa/nyawamu saat kematian datang. Jadi mereka tidak dikirim selama kematian melainkan sebelum itu dan mereka adalah malaikat yang sama.

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثْلَ مَا أَنزَلَ اللَّهُ ۗ وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ ﴿٩٣﴾
93. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", Padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Serahkanlah nyawa-nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.
[QS. Al-An’am 6 : 93]

Jika pernyataan “serahkanlah nyawa-nyawamu” ini dikatakan oleh malaikat-malaikat kematian kepada jiwa/nyawa dalam tubuh orang jahat. Lalu anda mungkin heran mengapa mereka berbicara dalam bentuk jamak? Kemudian saya menjelaskan kepada anda bagaimana seorang manusia jahat memiliki lebih dari satu jiwa/nyawa dalam tubuhnya. Ini karena setiap orang jahat yang tidak menceritakan atau mengingat Tuhan, bagi dia Tuhan menunjuk jiwa jahat (setan) sebagai teman dan lalu mereka menjadi dua jiwa/nyawa dalam satu tubuh. Lalu mereka berdua bersama-sama menanggung siksaan dan pesakitan.
وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
36. Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
[QS. Az-Zukhruf 43 :36]

Karena itu malaikat-malaikat berkata: serahkanlah “nyawa-nyawamu” untuk itu mereka bicara pada jiwa orang jahat  dan jiwa jahat dengannya (setan) yang mana juga teman dari orang jahat. Oleh karena itu setelah bagian-bagian badan seseorang (tangan, kaki dan kulit) bersaksi melawannya dia mulai menyadari bagaimana mereka memiliki seorang teman, jiwa jahat (setan) yang telah membohonginya dan menggodanya jauh dari kebenaran. Ini ketika temannya (teman manusia=setan) berkata: “Tuhanku, aku telah tidak adil padanya, tapi dia telah lalai dan jauh dari kebenaran”, kemudian Tuhan menjawab: “Jangan berdebat di antara satu dengan lainnya hari ini, janjiku telah terpenuhi, perkataanku tidak bisa dirubah dan aku adi pada pelayan-pelayanku”. Ini ketika seseorang berkata.

حَتَّىٰ إِذَا جَاءَنَا قَالَ يَا لَيْتَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ  
38. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami (di hari kiamat) Dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, Maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)".
[QS. Az-Zukhruf 43 :36]

Dan teman jahat dari seseorang ini adalah jiwa jahat, jadi dia bukan teman dari “Atid” / “Sa-iq” (teman dari “Atid” / “Sa-iq” adalah “Raqib” / “Shahid” untuk menemani “Atid” bersaksi untuk menyetujui bahwa segala yang telah ditulis “Atid” adalah benar.

Dan dua malaikat ini ketika mereka menyebutkan sebagai “Sa-iq” dan “Shahid” (pengawas dan saksi) ini hanya berguna untuk orang-orang jahat bukan untuk orang-orang yang baik. Untuk orang-orang yang baik selama kematian cahaya mereka akan datang di antara tangan-tangan mereka dan iman mereka akan menghormati mereka tanpa memerlukan pengawas atau saksi untuk mereka tidak perlu pengawas atau saksi jadi maksudnya :
وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَائِقٌ وَشَهِيدٌ ﴿٢١﴾
21. Dan datanglah tiap-tiap jiwa, bersama dengan Dia seorang Malaikat penggiring dan seorang Malaikat penyaksi.
[QS. Qof 50 : 21]


Imam Nasser Muhammad Al-Yamani


No comments:

Post a Comment