Friday, April 12, 2013

Asas Dakwah Imam Nasser Kepada Kaum Muslimin Dan Kepada Seluruh Manusia


Imam Nasser Muhammad Al-Yamani

03-09-2009, 12:04 am

(((
أساس دعوة الإمام ناصر للمُسلمين والناس أجمعين )))

بسم الله الرحمن الرحيم

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Salam atas para utusan dan segala puji bagi Allah, Penguasa seluruh alam semesta. Wahai hamba Allah, semoga Allah menambahkan kepadamu ilmu pengetahuan dan janganlah kamu berada dalam kebingungan. Sudah selayaknya bagiku untuk tidak mengatakan apa-apa terhadap Allah kecuali kebenaran.
Berkenaan dengan ibuku, beliau telah menikahi ayahku dari Yecla, negeri asal keluarga ibuku.
Keturunan keluarga beliau telah dikenali dikalangan kabilah-kabilah di situ bahawa mereka adalah berketurunan Quraisy dari Bani Hasyim, Akan tetapi, aku tidak mengetahuinya dengan pasti, suku yang mana satu dari keturunan Bani Hasyim, dan tidak pula menggelisahkan diriku, untuk sibuk mencari tahu suku mana satu dari keturunan Bani Hasyim, asal keluarga ibuku. Aku tidak dapat menfatwakannya padamu tentang itu. Yaitu untuk menyatakan bahawa sesungguhnya adik beradik ibuku dan ahli keluarga mereka, adalah benar-benar dari suku Quraisy, dari suku keturunan Bani Hasyim.


Wahai hamba Allah, janganlah berada dalam keraguan terhadap kebenaran, kerana kebenaran itu lebih berhak untuk diikuti, dan tidak ada lagi sesudah kebenaran itu kecuali kesesatan. Wahai hamba Allah yang diberkati, sesungguhnya Allah telah menganugerahimu ilmu pengetahuan. Maka bayangkan betapa kalian semua tidak yakin dengan kebenaran yang telah Allah perlihatkan pada kalian, padahal, bukankah selain dari kebenaran itu kesesatan?! Beberapa orang pencari kebenaran, yang telah jelas bagi mereka bahawa sesungguhnya aku adalah Imam Mahdi-seorang pemimpin yang diberi petunjuk ke jalan yang benar, akan tetapi kemudian, dia tidak berani pula untuk membenarkanku, takut sekiranya aku ini bukan Imam Mahdi, seakan-akan dia yang akan menanggung dosa!! Ya Subhanallah!!

Wahai sekalian hamba Allah, sekiranya kalian percaya bahawa sesungguhnya aku adalah Imam Mahdi, atau bahkan, sekalipun aku tidak menjadi Imam Mahdi; adakah kalian menyangka bahawa Allah akan memperhitungkan kalian atas pembenaran yang kalian buat terhadap kebenaran?!
Demikian ini, kerana kalian memiliki hujjah terhadap Allah, dan hujjah yang ada pada kalian itu, adalah apa yang aku dakwahkan pada kalian, Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar.
Jadi, sekiranya kalian membenarkan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar, maka sungguh Allah telah menjadikan bagi kalian hujjah terhadapNya, Dia tidak akan memperhitungkan kalian atas pembenaran yang kalian buat, atau bahkan walaupun Imam Mahdi itu bukanlah dia, si Imam Nasser Muhammad Al-Yamani, dan yang demikian ini adalah kerana kalian hanya membenarkan hujjah Nasser Muhammad Al-Yamani yang menghujjah para ulama dengan Kitabullah dan sunah Rasulullah yang benar.

Jadi, dengan alasan apakah Allah memperhitungkan kalian atas pembenaran yang kalian buat terhadap kebenaran ini?! Mengapakah kalian tidak memikirkan!! Dan jika kalian berpaling dari dakwah Nasser Muhammad Al-Yamani, yang menyeru kalian agar kembali merujuk kepada Kitabullah dan kembali kepada Sunnah Rasulullah yang benar, maka sebenarnya, kalian tidaklah mendustakan Nasser Muhammad Al-Yamani, bahkan kalian telah mendustakan kebenaran yang datang dari Tuhan kalian, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar. Lalu keingkaran kalian menyebabkan adanya hujjah bagi Allah terhadap kalian untuk mengazab kalian bersama-sama dengan golongan kafir, golongan yang berpaling dari Kitabullah dan dari Sunnah Rasulullah yang benar, maka mengapakah kalian tidak bertakwa!! Ini kerana, seperti itulah keingkaran orang-orang kafir, ketika mereka mengingkari Muhammad Rasulullah -
صلى الله عليه وآله وسلم- kerana sesungguhnya, bukanlah Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم- yang mereka dustakan, akan tetapi mereka telah mendustakan Kalamullah, mendustakan firman Allah yang benar. Dan demikianlah, kerana keingkaran mereka terhadap firman Allah yang Maha Benar, menyebabkan adanya hujjah bagi Allah terhadap mereka, untuk menyiksa mereka di dunia dan di akhirat. Maha Benar Allah yang berfirman:
.....فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ
صدق الله العظيم
"..kerana sesungguhnya mereka tidaklah mendustakanmu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah"
[QS. Al-An’aam 6 : 33]

Wahai sekalian para ulama umat ini, serta seluruh pencari kebenaran. Aku mengatakan kebenaran kepada kalian dan kebenaranlah yang aku sampaikan, kerana sudah selayaknya bagiku untuk tidak mengatakan suatu apapun terhadap Allah kecuali kebenaran. Allah tidak menyiksa dan tidak akan mengazab orang-orang kafir serta orang-orang Islam, disebabkan pendustaan mereka terhadap Nasser Muhammad Al-Yamani, sekiranya si Nasser Muhammad Al-Yamani berhujjah dengan mereka menggunakan kata-kata dan pendapatnya secara peribadi, dengan berprasangka dan berijtihad tanpa ilmu, serta tanpa hujjah yang kuat. Namun, sekiranya telah jelas dan terbukti bagi mereka, bahawa orang yang bernama Nasser Muhammad Al-Yamani, berhujjah dengan mereka menggunakan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar, serta menyeru kepada kaum muslimin untuk kembali berhukum dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar, lalu orang-orang kafir dan orang-orang Islam berpaling dari seruan dakwah Nasser Muhammad Al-Yamani, maka ketika itulah, dengan keberpalingan dan pengabaian mereka, akan datang azab siksaan yang meliputi dan melanda kesemua negeri tempat tinggal kaum kuffar dan orang-orang Islam. Bukanlah yang menjadi penyebab tertimpanya azab siksaan Allah itu-menurut Al Quran-, adalah disebabkan oleh pendustaan mereka terhadap hambaNya Nasser Muhammad Al-Yamani, akan tetapi azab siksaan yang menimpa mereka itu, adalah disebabkan oleh pengabaian dan keberpalingan mereka dari hujjah Allah ke atas mereka, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar. Maha Benar Allah yang berfirman:

رُّسُلًا مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
صدق الله العظيم
"..sebagai utusan-utusan pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan,agar tidak ada hujjah bagi manusia untuk membantah Allah, sesudah diutusnya rasul-rasul itu, dan Allah itu Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana"
[QS. An-Nisaa 4 : 165]

Jadi, hujjah Allah terhadap kalian itu, adalah sesuatu yang dengannya Allah mengutus hambaNya, rasulNya, penutup Para Nabi, kepada seluruh manusia, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar. Dan bahawasanya, Allah akan mengutus Imam Mahdi untuk menjadi pembela serta penolong (
ناصر) bagi Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم- . Yakni sebagai pembela, sebagai penolong bagi apa yang dibawakan kepada kalian oleh Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم- . Kerana itulah, Imam Mahdi berhujjah kepada kalian, dengan hujjah Allah terhadap kalian, yaitu dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar. Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar adalah hujjah Allah terhadap kalian.

Demikianlah sesungguhnya, andai kalian mendustakan kebenaran yang telah datang dari Tuhan kalian, maka kalian benar-benar telah menyebabkan adanya hujjah Allah terhadap kalian, untuk menyiksa dan mengazab kalian. Dan tiada hujjah bagi kalian terhadap Allah, untuk mengatakan: "Sesungguhnya kami ini tidak mengetahui dengan pasti samaada, adakah Nasser Muhammad Al-Yamani adalah Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu kedatangannya?, ataukah dia hanya seorang yang sangat pendusta lagi sombong?." Akan tetapi, Allah memiliki hujjah yang sangat jelas lagi kuat, kelak Dia akan mengatakan kepada kalian:

"Bukankah dia (Imam Mahdi) telah berhujjah dengan kalian, dengan ayat-ayat dari Tuhan kalian?, dan dia telah menjelaskan untuk kalian, ayat-ayat Tuhan kalian dengan sejelas-jelasnya?", "dan dia juga telah mengajarkan kepada kalian tentang hakikat-hakikat dari ayat-ayat Tuhan kalian, di atas fakta realiti sebenar, dan telah menerangkan kepada kalian, tentang hakikat dari firmanKu:

رَبُّ الْمَشْرِقَيْنِ....
"Tuhan yang menjaga dua tempat terbit matahari "
[QS. Ar-Rahman 55 : 17]

Sesungguhnya ia adalah bumi tempat tinggal yang berada di bawah tanah, dan sesungguhnya tempat itu adalah kepunyaan Rabb kalian, bukan milik musuh. Benarlah firman Allah:

لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَى
صدق الله العظيم
"KepunyaanNyalah semua yang ada di langit, yang ada di bumi, yang ada di antara keduanya dan yang berada di bawah tanah "
[QS. Taa-haa 20 : 6]

Allah-lah yang telah memperlihatkan kepada kalian tanda-tanda dariNya yang benar, di atas fakta realiti sebenar." Dia (Imam Mahdi) juga telah menerangkan kepada ahli falak, para pakar astronomi kalian bahawa sesungguhnya matahari telah menarik dan mengikuti bulan, dan dia juga telah memberitahu kalian bagaimana ia terjadi. Dia juga telah mengumumkan kepada kalian, tentang kejadian dan peristiwa dari ayat yang mengesahkan dari Tuhan kalian, sebelum kejadian itu berlaku,- meskipun mustahil perkara itu akan terjadi-, seperti penampakan hilal oleh semua orang yang diberi ilmu pengetahuan di kalangan kalian. Kerana itulah mereka membenarkan hambaNya, dan sungguh telah nyata bagi kalian bahawa dia (Nasser Muhammad Al-Yamani) benar. Akan tetapi kemudian kalian berpaling dari kebenaran yang datang dari Tuhan kalian, setelah nyata bagi kalian kebenarannya!! Apa pula hujjah kalian hinggakan kalian mendustakan hambaKu, yang berhujjah dengan ayat-ayat Tuhan kalian?!! Sesungguhnya tidaklah kalian semua mendustakan hambaKu akan tetapi, kalian telah mendustakan ayat-ayat Tuhan kalian, mengingkarinya tanpa kebenaran." Kemudian kalian semua akan berkata: "Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami sendiri, seandainya kami mendengarkan dan memikirkan, pastilah kami tidak termasuk golongan penghuni neraka yang menyala-nyala". Lalu, Allah dan rasulNya membalas: "Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala", yaitu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Tuhan mereka dan berpegang pada perkara-perkara yang menyalahi ketetapan hukum yang jelas dari ayat-ayat Tuhan mereka, serta menyangka bahawa mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Wahai kaumku, demi Allah, Dzat yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, sesungguhnya jika kalian mendustakan hakikat-hakikat kebenaran dari ayat-ayat Tuhan kalian, maka sesungguhnya Allah akan menghujjah kalian dengan ayat-ayatNya dan menyiksa kalian dengan azab di dunia  dan di akhirat, lalu kalian tidak akan mendapatkan seorangpun pembela maupun penolong selain Allah. Wahai umat Islam, demi Allah, Dzat yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia. Sesungguhnya jika kalian mendustakan sebuah keterangan yang benar dari Tuhan kalian, maka Allah akan menghujjah kalian dengan keterangan yang benar pula, sebagai suatu kemuliaan yang besar; dengan hujjah Allah terhadap kalian, juga terhadap Muhammad Rasulullah, dan terhadap Nasser Muhammad Al-Yamani. Sekiranya kami mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, maka kami tidak akan mendapatkan seorang pun pembela maupun penolong selain Allah. Benarlah firman Allah:

فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيم
"Maka berpegang teguhlah kamu pada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di jalan yang lurus"
[QS. Az-Zukhruf 43 : 43]

وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَّكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ
صدق الله العظيم
"Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar merupakan suatu kemuliaan yang besar bagimu dan bagi kaummu. Dan kelak kalian akan dimintai pertanggungjawaban"
[QS. Az-Zukhruf 43 : 44]

Kebenaran itu adalah segala sesuatu yang tidak bertentangan dengan ketetapan hukum yang jelas dari Al Quran yang agung. Lalu kalian masih beranggapan bahawa Nasser Muhammad Al-Yamani adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong dan dia bukanlah Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu?!! Katakanlah, tunjukkan bukti kebenaran kalian jika kalian orang-orang yang benar. Kini, kalian berada dalam keadaan sihat dan selamat sebelum wukuf di sisi Allah, sambil kalian mengingat-ingat suatu hari; yang di mana ketika itu tiap-tiap diri akan datang untuk membela dirinya sendiri. Apakah hujjah kalian kelak terhadap Nasser Muhammad Al-Yamani, hingga menyebabkan kalian berpaling darinya.

Lalu perhatikan juga, apakah hujjah kalian itu, merupakan hujjah yang dapat diterima akal, yang akan diterima di sisi Allah?! atau malah sesungguhnya hujjah Nasser Muhammad Al-Yamani adalah hujjah yang benar dari Tuhan kalian?! Jadi kemarilah kalian semua agar dapat kita lihat, apa larangan yang Nasser Muhammad Al-Yamani cegah kita dari melakukannya; kemudian kalian renungkanlah, ada atau tidak dia memerintahkan kalian dengan sebuah perintah -satu sahaja-, yang tidak pernah diperintahkan oleh Allah dan rasulNya kepada kalian?! Andai ada satu sahaja, maka sesungguhnya Allah telah menjadikan bukti yang nyata bagi kalian terhadap Nasser Muhammad Al-Yamani dan kalian semua benar jika kalian mendustakannya. Dan kalian juga berhak untuk mengatakan:
"Bahkan engkau adalah sangat pendusta lagi sombong. Engkau bukanlah Imam Mahdi sejati yang ditunggu-tunggu kerana; bagaimana engkau boleh menyuruh kami dengan sesuatu perintah, yang tidak pernah sama sekali Allah dan rasulNya perintahkan kepada kami?, dan kami juga tahu bahawa sesungguhnya Imam Mahdi tidak didatangkan oleh Allah sebagai seorang nabi yang menerima wahyu dengan sebuah kitab baru dan tidak pula sunnah baru. Sesungguhnya Imam Mahdi datang hanya sebagai pembela dan penolong Nabi Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم- seorang nabi yang ummi." "Maka tidak ada hujjah bagimu terhadap kami, selagi engkau masih memerintah kami dengan sesuatu perintah yang sama sekali tidak pernah Allah dan rasulNya perintahkan kepada kami, dan Allah juga tidak akan mengazab kami dengan siksaan, selagi kami menentang kebatilan, yaitu menentang perkara-perkara yang tidak diperintahkan oleh Allah dan rasulNya." "Adapun bila sekiranya engkau menyuruh kami, dengan suruhan dan perintah yang Allah dan rasulNya perintahkan kepada kami, lalu kami berpaling darimu, maka yang demikian itu adalah hujjah Allah terhadap kami, hujjah yang dibawa oleh Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم- yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar." Sebagai jawaban dari itu, Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani membalas kalian; aku katakan "Bahawa yang demikian itu adalah antara diriku dan kalian, sekiranya aku memerintahkan kalian dengan sesuatu perintah yang tidak pernah sama sekali Allah dan rasulNya perintahkan kepada kalian, maka wajib atas kalian untuk tidak taat kepadaku, dan tidak boleh sama sekali bagi kalian untuk membenarkanku, apalagi membela dan membantuku. Bahkan Si Nasser Muhammad Al-Yamani sangat layak dan berhak untuk mendapatkan laknat dari Allah, dari para Malaikat dan dari seluruh manusia." Demikianlah laknat itu, layak bagi sesiapapun yang mengada-adakan dusta terhadap Allah, tanpa ada bukti keterangan yang jelas dari hujjah yang dibawa oleh penutup para nabi dan rasul, Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar dari beliau. Oleh itu kemarilah kalian semua, agar dapat kita perhatikan dengan seksama terhadap apa yang aku dakwahkan kepada kalian. Adakah orang yang bernama Nasser Muhammad Al-Yamani ini memerintahkan kalian dengan sesuatu perintah yang bertentangan dengan perintah Allah dan rasulNya kepada kalian?!

وما يلي أساس دعوتي للمُسلمين والناس أجمعين وهي ما يلي :

Berikut ini adalah merupakan asas dakwahku kepada kaum muslimin dan kepada semua manusia. Ianya seperti berikut ini:
1)   أن تعبدوا الله وحده لا شريك له ومن أشرك بالله فقد ظلم نفسه ولن يجد له من دون الله ولياً ولا نصيراً
Hendaklah kalian beribadat hanya kepada Allah yang Maha Esa semata-mata, tiada sekutu bagiNya. Barangsiapa yang syirik kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah menzalimi dirinya sendiri, dan dia juga tidak akan menemukan sesiapa pun sebagai pelindung baginya dan tidak juga pembela kecuali Allah.
2)   أن تؤمنوا بأن هذه الدعوة هي التي أبتعث الله بها كافة الأنبياء والمُرسلين تصديقاً لقول الله تعالى
Hendaklah kalian percaya dan yakin bahawa dakwah ini adalah dakwah yang dibawa oleh seluruh para nabi dan rasul. Firman Allah:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
صدق الله العظيم
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya bahawa, tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka beribadatlah kepadaKu"
[QS. Al-Anbiyaa 21 : 25]

 أن لا تُفرّقوا بين رُسُل الله أجمعين الذين أبتعثهم الله بهذه الدعوة الموحدة. تصديقاً لقول الله تعالى
Hendaklah kalian tidak membeza-bezakan seorang pun di antara para rasul Allah yang kesemuanya itu telah diutusNya dengan membawa misi dakwah yang sama. Firman Allah:

وَالَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَلَمْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ أُولَئِكَ سَوْفَ يُؤْتِيهِمْ أُجُورَهُمْ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
صدق الله العظيم
"Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasulNya dan tidak membeza-bezakan seorang pun di antara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka ganjaran pahala mereka. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"
[QS. An-Nisaa 4 : 152]

وقال الله تعالى:
Dan lagi firman Allah Taala:
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آتَيْتُكُم مِّن كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنصُرُنَّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُم مِّنَ الشَّاهِدِينَ
"Dan ingatlah ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada kalian, niscaya kalian akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya'. Allah berfirman: 'Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjianKu terhadap yang demikian itu?' Mereka menjawab: 'Kami mengakui'. Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah dan Aku menjadi saksi bersama kamu"
[QS. Al-Imraan 3 : 81]

فَمَن تَوَلَّىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
"Dan sesiapa yang berpaling sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang fasik."
[QS. Al-Imraan 3 : 82]

أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
صدق الله العظيم
"Maka apakah selain agama Allah yang mereka inginkan, padahal kepadaNya-lah segala apa yang di langit dan di bumi menyerahkan diri, baik dalam keadaan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka akan dikembalikan"
[QS. Al-Imraan 3 : 83]

وقال الله تعالى
Seterusnya firman Allah:
قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَالنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
"Katakanlah: 'Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeza-bezakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepadaNya-lah kami menyerahkan diri."
[QS. Al-Imraan 3 : 84]

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
صدق الله العظيم
"Dan barangsiapa yang mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat kelak termasuk di kalangan orang-orang yang merugi."
[QS. Al-Imraan 3 : 85]
وقال تعالى بعد ذكره دعوة خليله إبراهيم إلى التوحيد وذكر من معه من المُرسلين:
أُولَئِكَ الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ فَإِن يَكْفُرْ بِهَا هَؤُلَاءِ فَقَدْ وَكَّلْنَا بِهَا قَوْمًا لَّيْسُوا بِهَا بِكَافِرِينَ
Dan Allah berfirman setelah menyatakan dakwah khalilNya Ibrahim kepada tauhid dan setelah menyebutkan para rasul yang bersamanya "Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kitab, hikmah dan kenabian. Sekiranya orang-orang itu mengingkarinya, maka sungguh Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya."
[QS. Al-An’aam 6 : 89]

أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ قُل لَّا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْعَالَمِينَ
صدق الله العظيم
"Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: 'Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan'. Tiadalah Al Quran itu melainkan sebagai peringatan untuk seluruh jagat."
[QS. Al-An’aam 6 : 90]

3)  الدعوة للمُسلمين والنصارى واليهود والمجوس والمُلحدين والناس أجمعين إلى هذه الكلمة التي جاء بها كافة الأنبياء
والمُرسلين. تصديقاً لقول الله تعالى:
Seruan dakwah ini, adalah untuk kaum Muslimin, kaum Nasrani, Yahudi, Majusi, Atheist dan untuk seluruh manusia. Yaitu, untuk menyeru mereka kepada kalimah ini; sebuah kalimah yang telah dibawa oleh seluruh nabi dan rasul. Firman Allah:

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ فَإِن تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
صدق الله العظيم
"Katakanlah: 'Hai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahawa kita tidak beribadah kecuali hanya kepada Allah dan kita tidak mensyirikkanNya dengan sesuatu apapun dan janganlah sebahagian dari kita menjadikan sebahagian yang lain sebagai tuhan-tuhan selain Allah'. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: 'Saksikanlah kalian bahawa kami adalah orang-orang yang berserah diri'."
[QS. Al-Imraan 3 : 64]

4)  التصديق أن الدين عند الله هو الإسلام الذي يدعوا إليه مُحمد رسول الله والمسيح عيسى وسُليمان وكافة الأنبياء والمُرسلين من قبله. فانظروا لدين داوود الذي يدعو الناس إليه و سُليمان لملكة سبأ:
Membenarkan bahawa agama yang diterima di sisi Allah adalah agama Islam; yaitu agama yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad, 'Isa, Sulaiman serta seluruh nabi dan rasul sebelum Muhammad. Perhatikan-lah agama Nabi Daud, yang beliau serukan kepada manusia, dan juga seruan Nabi Sulaiman kepada Ratu kerajaan Saba':

إِنَّهُ مِن سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
"Sesungguhnya surat itu dari SuIaiman dan sungguh tercatat di situ: 'Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang'."
[QS. An-Naml 27 : 30]

أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
صدق الله العظيم
"Bahawasanya janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri"
[QS. An-Naml 27 : 30]

Cuba kalian perhatikan agama utusan Allah Al Masih 'Isa putera Maryam -عليه الصلاة والسلام- dan seruan dakwahnya kepada Bani Israel:

إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ
"Dan ingatlah ketika Malaikat berkata: 'Wahai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakanmu dengan kalimat daripada-Nya, yang bernama Al Masih 'Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan dia termasuk orang-orang yang didekatkan"
[QS. Al-Imraan 3 : 45]

وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ
"dan dia akan berbicara dengan manusia ketika dalam buaian, ketika sudah dewasa dan dia termasuk orang-orang yang saleh."
[QS. Al-Imraan 3 : 46]

قَالَتْ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ قَالَ كَذَلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ
"Maryam berkata: 'Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang lelaki pun'. Allah berfirman: 'Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: 'Jadilah', lalu jadilah ia'."
[QS. Al-Imraan 3 : 47]

وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ
"Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil."
[QS. Al-Imraan 3 : 48]

وَرَسُولًا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُم بِآيَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُم مِّنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُم بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
"Dan sebagai seorang utusan kepada Bani Israil: 'Sesungguhnya aku telah datang kepada kalian dengan membawa suatu tanda dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kalian dari tanah berbentuk burung; lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah; dan aku dapat menyembuhkan orang yang buta sejak lahir serta orang yang berpenyakit sopak; dan aku dapat menghidupkan orang mati dengan izin Allah; dan aku boleh beritahu kalian tentang apa yang kalian makan dan apa yang kalian simpan di rumah. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda bagi kalian, jika kalian benar-benar beriman'."
[QS. Al-Imraan 3 : 49]

وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَلِأُحِلَّ لَكُم بَعْضَ الَّذِي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ وَجِئْتُكُم بِآيَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ
"Dan aku datang untuk membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagi kalian sebahagian yang telah diharamkan untuk kalian, dan aku datang kepada kalian dengan membawa suatu tanda daripada Tuhan kalian. Oleh itu bertakwalah kepada Allah serta ta'atlah kepadaku."
[QS. Al-Imraan 3 : 50]

إِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيمٌ
"Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kalian, oleh itu beribadatlah kepadaNya. Inilah jalan yang lurus".
[QS. Al-Imraan 3 : 51]

فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
صدق الله العظيم
"Maka tatkala 'Isa mengetahui keingkaran mereka berkatalah dia:
'Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk Allah? Para Hawariyyuun menjawab: Kamilah penolong-penolong Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri."
[QS. Al-Imraan 3 : 52]

Aku tidak mengetahui agama lain bagi kaum Nasrani kecuali Islam, yaitu agama yang dibawa oleh utusan Allah 'Isa Al Masih putera Maryam -صلى الله عليه وآله وسلم- dan juga yang dibawa oleh Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم- kepada seluruh manusia sebagai penutup para Nabi dan rasul dengan Kitabullah Al Qur'an yang agung, kitab yang melengkapkan dan menyempurnakan kitab-kitab terdahulu. Sebagai pembenaran terhadap firman Allah:

أَمِ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ آلِهَةً قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ هَذَا ذِكْرُ مَن مَّعِيَ وَذِكْرُ مَن قَبْلِي بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ الْحَقَّ فَهُم مُّعْرِضُونَ
صدق الله العظيم
"Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah: 'Tunjukkanlah bukti kalian! Ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan bagi orang-orang sebelumku'. Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui kebenaran, sebab itulah mereka berpaling."
[QS. Al-Anbiyaa 21 : 24]

Oleh kerana kitab Al Qur'an adalah kitab yang melengkapkan dan menyempurnakan kitab-kitab terdahulu untuk seluruh manusia, maka kerana itulah Allah berfirman:

هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا تَأْوِيلَهُ يَوْمَ يَأْتِي تَأْوِيلُهُ يَقُولُ الَّذِينَ نَسُوهُ مِن قَبْلُ قَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ.....
صدق الله العظيم
"Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali Al Qur'an itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Qur'an itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu: 'Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa kebenaran..'."
[QS. Al-A’raaf 7 : 53]

5)  أن لا تُفرّقوا دينكم شيعاً وكُلُّ حزبٍ بما لديهم فرحون
Hendaklah kalian semua tidak berpecah-pecah dalam agama kalian menjadi berpuak-puak, bermazhab-mazhab, setiap kelompok berbangga dengan apa yang ada di puak masing-masing. Jika kalian tetap melakukannya, maka sesungguhnya kalian telah melanggar perintah Allah dan rasulNya. Pembenaran terhadap firman Allah:

.....أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ.....
صدق الله العظيم
"Hendaklah kalian menegakkan agama dan janganlah kalian berpecah-belah tentangnya"
[QS. Ash-Shura 42 : 13]

وتصديقاً لقوله تعالى
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَالَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Juga sebagai pembenaran terhadap firmanNya:
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; itulah fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Demikianlah agama yang lurus itu akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,"
[QS. Ar-Ruum 30 : 30]

مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Kembali bertaubatlah kalian semua kepadaNya dan bertakwalah kepadaNya serta dirikanlah sholat dan janganlah kalian termasuk di kalangan orang-orang yang mempersekutukan Allah,"
[QS. Ar-Ruum 30 : 31]

مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
صدق الله العظيم
"yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka."
[QS. Ar-Ruum 30 : 32]

وتصديقاً لقول الله تعالى
Dan juga firman Allah:
(شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًاوَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ)
صدق الله العظيم
"Allah telah mensyari'atkan kepada kalian tentang agama seperti mana yang telah diwasiatkanNya kepada Nuh dan yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan juga yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: 'Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik untuk menerima agama yang engkau (Muhammad) dakwahkan kepada mereka. Allah menarik orang yang dikehendaki-Nya untuk memeluk agama itu dan Dia memberi petunjuk untuk menerima seruan itu kepada orang yang bertaubat."
[QS. Ash-Shura 42 : 13]

وكذلك في قوله تعالى
Demikian juga firman Allah:
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًالَّسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
صدق الله العظيم
"Sesungguhnya orang-orang yang memecah-belah agama-Nya dan mereka menjadi berpuak-puak, tidaklah engkau (Muhammad) bertanggungjawab sedikitpun terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanya terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka, apa yang telah mereka perbuat."
[QS. Al-An’aam 6 : 159]

وتصديقاً لقوله تعالى
Sebagai pembenaran dan pengesahan terhadap firman Allah:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُواوَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِفَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
صدق الله العظيم
"Dan berpeganglah kalian semua kepada tali Allah, serta janganlah kalian bercerai-berai, dan ingatlah ni'mat Allah kepada kalian ketika dahulunya kalian bermusuh-musuhan, kemudian Allah mempersatukan hati-hati kalian, lalu kalian semua menjadi orang-orang yang bersaudara,hanya semata-semata kerana ni'mat dari Allah sedangkan kalian ketika itu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian darinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian, agar kalian mendapat petunjuk."
[QS. Al-Imraan 3 : 103]

وتصديقاً لقوله تعالى
Juga terhadap firmanNya:
....وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ.....
صدق الله العظيم
"..dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang akan menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan.."
[QS. Al-Anfal 8 : 46]

Lalu setelah itu kalian, wahai ulama umat seluruhnya, kalian telah menyalahi perintah-perintah Allah yang jelas dalam Kitab Induk yaitu Al Qur'an yang mengagumkan.

وأعرضتم عنها أجمعين وأتبعتم حديث الشيطان الرجيم
[
اختلاف أُمّتي رحمة]
.
وزعمتم أنه قاله مُحمد رسول الله بل حتى الذين أنكروه

Kalian semua telah berpaling dari perintah-perintah Allah yang jelas, lalu kalian mengikuti hadits buatan syaitan yang terkutuk, yaitu: "Perbezaan pendapat di kalangan umatku adalah rahmat", dan kalian menyangka bahawa Muhammad mengatakannya. Bahkan, walaupun orang-orang mengingkarinya. Maka seperti itulah mereka semua mengikuti hadits ini, yang datang dari syaitan terkutuk, melalui lisan penolong-penolong syaitan, dari kalangan syaitan-syaitan manusia, yaitu orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang menampakkan keimanan dan keikutsertaan mereka kepada Nabi Muhammad -
صلى الله عليه وآله وسلم- , hinggalah setelah mereka keluar dan menjauh dari sisi Nabi, maka mereka berencana mereka-reka hadits-hadits yang berlainan dari ucapan Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم-.

Maka mereka memalingkan serta menghalangi manusia dari jalan Allah; jalan seperti yang aku serukan ini kepada kalian. Akan tetapi kalian enggan mengikutinya, bahkan kalian mengikuti hadits-hadits syaitan tadi, maka mereka memalingkan kalian serta menghalangi kalian dari jalan Allah yang benar. Sebagai pembenaran terhadap firman Allah:

(
إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ اللَّهِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُه وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ)
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: 'Kami mengakui, bahawa sesungguhnya engkau benar-benar Rasul Allah'. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya engkau benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui pula bahawa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar merupakan orang-orang yang berdusta."
[QS. Al-Munaafiqun 63 : 1]

اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Mereka menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka memalingkan serta menghalangi dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan."
[QS. Al-Munaafiqun 63 : 2]

ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ
"Yang demikian itu adalah kerana bahawa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat memahami"
[QS. Al-Munaafiqun 63 : 3]

(
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِن يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ)
صدق الله العظيم
"Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata, kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh, maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dapat dipalingkan?"
[QS. Al-Munaafiqun 63 : 4]

Kemudian di titik ini, Allah juga telah mengajarkan kalian tentang metode mereka dalam memalingkan dan menghalangi dari jalan kebenaran Tuhan kalian, ianya tidak dengan pedang. Kerana jika demikian, apa pula motif mereka datang dan bersaksi terhadap keislaman mereka di hadapan Nabi Muhammad utusan Allah, kerana mereka pasti akan membunuhnya dan tersingkaplah kejahatan mereka!!. Jika begitu, cara apakah yang mereka gunakan untuk memalingkan serta menghalangi dari jalan Allah, yaitu maksud dari firman Allah:

اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
صدق الله العظيم
"Mereka menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka memalingkan serta menghalangi dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan."
[QS. Al-Munaafiqun 63 : 2]

Akan tetapi Allah memiliki hujjah yang nyata. Dia sesungguhnya telah mengajarkan kalian metode yang diguna pakai oleh mereka untuk memalingkan serta menghalangi dari kebenaran yang datang dari Tuhan kalian, yaitu dengan mengada-adakan kebohongan dengan memalsukan hadits-hadits serta riwayat-riwayat, yang samasekali tidak pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم-.
Allah berfirman:
وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلًا
صدق الله العظيم
"Dan mereka mengatakan: 'Ta'at'. Akan tetapi ketika mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian
dari mereka mengatur rencana dan siasat di malam hari, berbeza dengan apa yang engkau katakan. Allah mencatat rencana dan siasat mereka. Maka berpalinglah kamu dari mereka dan bertawakal-lah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai Pelindung."
[QS. An-Nisaa 4 : 81]

Jadi, kemarilah kalian, agar aku khabarkan kepada kalian; Kenapa Allah memerintahkan nabiNya agar berpaling dari mereka, membiarkan dan tidak mengusir mereka. Jawabannya, agar rencana kejahatan mereka berterusan, supaya dapat diketahui siapa yang mengikuti kebenaran, dengan siapa yang memegang teguh pada perkara-perkara yang menyalahi Kitabullah dan menyalahi Sunnah Rasulullah yang benar.

Dan demikianlah, kerana sesungguhnya Allah akan mengajarkan kalian, bagaimana kalian dapat mengetahui, mana di antara hadits nabi yang benar-benar datang dari sisi Allah, dengan hadits buatan syaitan yang batil, yaitu yang datang dari selain Allah, untuk memalingkan serta menghalangi kalian dari jalan Allah -menggunakan hadits palsu-. Kerana itulah, Allah memerintahkan para ulama kaum muslimin, agar tidak berbeza pendapat dalam hadits-hadits Nabawi; dan jangan menyandarkan kepada 'tsiqah' atau 'tidak tsiqah'nya sesuatu hadits; dan jangan pula mencemarkan nama baik para sahabat Rasulullah -
صلى الله عليه وآله وسلم- kerana bagaimanapun jua keadaan mereka, Allah-lah yang lebih mengetahui siapa yang bertakwa. Allah juga telah memerintahkan kalian, agar mengambil secara umum, semua hadits-hadits yang tercatat dari seluruh sahabat Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- . Kemudian disempurnakan perlaksanaannya bersama-sama dengan ketepatan dan kejelasaan hukum Al Qur'an. Ini kerana dengan melihat kepada fakta bahawa sesungguhnya sunnah nabi juga datang dari Allah, seperti Al Qur'an; dan juga dengan melihat kepada fakta bahawa sesungguhnya Allah telah mengajarkan
kepada kalian bahawa Al Qur'an itu dijamin terpelihara dari sebarang perubahan, manakala Sunnah Nabi pula tidak dijamin bahawa ia terpelihara dari sebarang bentuk perubahan. Dan agar kalian mengetahui mana hadits-hadits Nabi yang benar-benar datang dari Allah, dan mengetahui pula mana hadits-hadits dari sunnah nabi yang direka dan diada-adakan oleh selain Allah. Sebab itulah Allah memerintahkan kalian, agar menjadikan hukum Al Qur'an yang jelas dan tepat, sebagai hakim dari Allah dalam perkara mengetahui kebenaran sesuatu hadits. Allah telah mengajarkan kalian bahawa, setiap hadits Nabi yang datang dari selain Allah, pastilah tanpa syak dan ragu lagi, kalian
akan dapati banyak pertentangan antara hadits tersebut dengan ketepatan dan kejelasan hukum Al Qur'an, Ini kerana selamanya, antara kebenaran dan kebatilan itu, terdapat perbezaan dan pertentangan yang banyak. Allah Ta'ala berfirman:

وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِّنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ واللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلًا
"Dan mereka mengatakan: 'Ta'at'. Akan tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur rencana dan siasat di malam hari, berbeza dengan apa yang engkau ucapkan. Allah mencatat rencana dan siasat mereka. Maka berpalinglah kamu dari mereka serta bertawakal-lah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai Pelindung."
[QS. An-Nisaa 4 : 81]

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
صدق الله العظيم - النساء
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau sekiranya Al Qur'an itu dari sisi selain Allah, nescaya mereka mendapati pertentangan yang banyak di dalamnya."
[QS. An-Nisaa 4 : 82]

Dan inilah yang Allah perintahkan kepada kalian dalam hukum Al Qur'an yang jelas dan tepat yaitu;
agar kalian menjadikan hukum Al Qur'an yang jelas dan tepat itu sebagai hakim, sehingga tiada hujjah kelak bagi kalian untuk berkata "Sesungguhnya orang-orang munafik itu telah mengada-adakan kebohongan terhadap rasulmu dengan mereka-reka hadits nabi, sedangkan kami ini tidak mengetahui, siapa di antara mereka yang benar dan siapa yang salah, hingga mereka menyesatkan kami dari jalan yang lurus". Dan demikianlah Rasulullah -
صلى الله عليه وآله وسلم- , beliau juga memerintahkan perkara yang sama, seperti yang Allah perintahkan kepada kalian.

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
[
ألا إني أوتيت القُرآن ومثله معه].
Beliau -
صلى الله عليه وآله وسلم- bersabda: "Ingatlah, sesungguhnya aku telah diberi Al Qur'an dan yang serupa dengannya"

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Sabda Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- :

اعرضوا حديثي على الكتاب فما وافقه فهو مني وأنا قلته
"Rujuklah kalian kembali haditsku pada Al Qur'an, setiap yang sesuai dengannya, maka ia dariku dan memang aku mengatakannya"

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Sabda Rasulullah lagi -صلى الله عليه وآله وسلم- :
وإنها ستفشى عني أحاديث فما أتاكم من حديثي فاقرؤوا كتاب الله واعتبروه فما وافق كتاب الله فأنا قلته وما لم يوافق كتاب الله فلم أقله‏
"Sesungguhnya akan tersebar hadits-hadits setelahku nanti. Tiap kali datang kepada kalian sebuah hadits, maka hendaklah kalian membaca Kitabullah dan renungkanlah. Setiap hadits yang bersesuaian dengan Kitabullah, maka aku yang mengatakan hadits itu. Dan setiap hadits yang bertentangan dengan Kitabullah, maka ia bukan dari kata-kataku"

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
Nabi Muhammad utusan Allah -صلى الله عليه وآله وسلم- bersabda:
[ستكون عني رواة يروون الحديث فاعرضوه على القُرآن فإن وافق القُرآن فخذوها وإلا فدعوها].
"Akan muncul setelahku nanti perawi-perawi yang meriwayatkan hadits. Maka rujukkan kembali
hadits tersebut pada Al Qur'an. Jika bersesuaian dengan Al Qur'an, ambillah. Jika tidak, tinggalkan."

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
Sabda Nabi lagi -صلى الله عليه وآله وسلم- :
عليكم بكتاب الله وسترجعون إلى قوم يحبون الحديث عني ومن قال علي ما لم أقل فليتبوأ مقعده من النار فمن حفظ شيئاً فليحدث به‏
"Kalian wajib berpegang pada Kitabullah. Kelak kalian akan menemukan orang-orang yang mencintai hadits-haditsku. Barang siapa yang mengatakan sesuatu atasku, yang tidak pernah aku ucapkan, maka dia mempersiapkan tempat duduknya dari api neraka; dan barangsiapa yang menghafal sesuatu, maka hendaklah dia memberitakannya"

Sabda Nabi -
صلى الله عليه وآله وسلم- :
قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
عليكم بكتاب الله فإنكم سترجعون إلى قوم يشتهون الحديث عني فمن عقل شيئاً فليحدث به ومن افترى علي فليتبوأ مقعداً وبيتاً من جهنم‏
"Berpegang eratlah kalian pada Kitabullah, kerana sesungguhnya kalian akan bertemu dengan orang-orang yang menginginkan hadits dariku. Barangsiapa yang mengetahui sesuatu, maka hendaklah dia menceritakannya; dan barangsiapa yang mengada-ada, dan mereka-reka kebohongan terhadapku, maka dia menempah tempat duduk dan rumah di neraka"

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- telah bersabda:
ألا إنها ستكون فتنة قيل ما المخرج منها يا رسول الله قال كتاب الله فيه نبأ من قبلكم وخبر ما بعدكم وحكم ما بينكم
هو الفصل ليس بالهزل من تركه من جبار قصمه الله ومن ابتغى الهدى في غيره أضله الله وهو حبل الله المتين
وهو الذكر الحكيم وهو الصراط المستقيم وهو الذي لا تزيغ به الأهواء ولا تلتبس به الألسنة ولا تشبع منه العلماء ولا يخلق عن كثرة الرد ولا تنقضي عجائبه، هو الذي لم تنته الجن إذ سمعته حتى قالوا‏:‏
‏‏إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ‏ من قال به صدق ومن عمل به أجر، ومن حكم به عدل ومن دعا إليه هدى إلى صراط مستقيم‏
"Ingatlah kalian bahawa kelak akan terjadi fitnah. Beliau ditanya 'Apakah jalan keluar dari fitnah itu ya Rasulullah?' Baginda menjawab: 'Kitabullah; padanya terdapat berita orang-orang sebelum kalian dan berita orang-orang yang akan datang setelah kalian; ia adalah hakim terhadap apa yang ada di antara kalian; ia adalah penentu keputusan dan bukanlah sebuah gurauan. Barangsiapa meninggalkannya, maka Allah akan menghancurkannya; dan barangsiapa yang mencari petunjuk dari selain Al Qur'an, maka Allah akan menyesatkannya. Kerana Al Qur'an adalah tali Allah yang kuat; peringatan dan hikmah; jalan yang lurus; yang tidak membuatkan keinginan hawa nafsu melencong; jelas dan mudah dibaca; serta tidak usang disebabkan banyaknya penolakan serta bantahan; dan tidak terukur oleh kita keajaiban-keajaibannya; kitab yang golongan Jin tidak mendekat ketika mendengarnya kecuali mereka berkata 'Sesungguhnya kami telah mendengar bacaan Al Qur'an yang menakjubkan, yang memberi petunjuk ke jalan yang benar lalu kami telah beriman kepadanya'. Barangsiapa yang berpegang dengannya, maka dia benar; dan barangsiapa yang beramal dengannya, maka dia mendapat pahala; dan barangsiapa yang berhukum dengannya, maka dia adil; dan barangsiapa yang mendakwahkannya serta menyeru kepadanya, maka dia telah diberi petunjuk ke jalan yang lurus".

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Sabda Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- :
يأتي على الناس زمان لا تطاق المعيشة فيهم إلا بالمعصية حتى يكذب الرجل ويحلف فإذا كان ذلك الزمان فعليكم بالهرب
قيل يا رسول الله وإلى أين المهرب قال إلى الله وإلى كتابه وإلى سنة نبيه‏ الحق
"Akan datang kepada manusia suatu zaman, dimana kehidupan dan gaya hidup yang ada pada mereka tidak tegak kecuali dengan kemaksiatan hinggakan seseorang sanggup berdusta lalu bersumpah. Maka ketika kalian di zaman itu, hendaklah kalian melarikan diri. Seseorang bertanya 'Ke mana tempat untuk kami lari?' Nabi menjawab 'Larilah kepada Allah, kepada Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya yang benar'."

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Sabda Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- :
ما بال أقوام يشرفون المترفين ويستخفون بالعابدين ويعملون بالقرآن ما وافق أهواءهم، وما خالف تركوه فعند ذلك يؤمنون ببعض الكتاب ويكفرون ببعض يسعون فيما يدرك بغير سعي من القدر والمقدور والأجل المكتوب والرزق المقسوم، ولا يسعون فيما لا يدرك إلا بالسعي من الجزاء الموفور والسعي المشكور والتجارة التي لا تبور‏

"Tidak akan beruntung dan tidak akan tenteram jiwa suatu kaum yang memuliakan orang-orang yang hidup mewah, serta memandang rendah ahli ibadah; dan yang mengamalkan Al Qur'an hanya mengikut apa yang sesuai dengan keinginan hawa nafsunya, sedang yang bertentangan dengan keinginan hawa nafsunya, dia tinggalkan; dan yang demikian, mereka beriman kepada sebahagian kandungan Al Qur'an dan mengingkari sebahagian yang lain; mereka berusaha untuk sesuatu yang dapat diraih tanpa usaha seperti Qadar yang telah ditentukan, ajal yang telah tercatat, serta rezeki yang telah ditetapkan pembagiannya. Mereka malah tidak berusaha untuk sesuatu yang tidak dapat diraih kecuali dengan berusaha, seperti mendapatkan ganjaran pahala secukupnya, usaha yang diberkati, serta perniagaan yang tidak akan merugi"

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- bersabda :
من اتبع كتاب الله هداه الله من الضلالة، ووقاه سوء الحساب يوم القيامة، وذلك أن الله يقول‏:‏

"Barangsiapa yang mengikuti Kitabullah Al Qur'an, maka Allah membimbingnya dari kesesatan; dan
menjaganya dari buruknya perhitungan pada hari kiamat, dan demikianlah, sesungguhnya Allah berfirman:

.......‏فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى
"..barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, maka dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka."
[QS. Taa-haa 20 : 123]

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- bersabda :
[يا حذيفة عليك بكتاب الله فتعلمه واتبع ما فيه‏].
"Hai Huzaifah, berpegang teguhlah pada Kitabullah; pelajarilah ia; dan ikutilah perintah dan jauhi larangannya"

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Sabda Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- :
[مهما أوتيتم من كتاب الله فالعمل به لا عذر لأحد في تركه، فإن لم يكن في كتاب الله فسنة مني ماضية].
"Tiap kali datang kepada kalian, sesuatu perintah dan larangan dari Kitabullah, maka amalkan-lah. Tidak ada uzur bagi seorangpun untuk meninggalkannya. Jika itu bukan sesuatu perintah dan larangan yang ada pada Kitabullah, maka yang ada pada sunnahku yang terdahulu"

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Sabda Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- :
[ما هذه الكتب التي يبلغني أنكم تكتبونها، أكتاب مع كتاب الله‏؟‏ يوشك أن يغضب الله لكتابه].
"Tulisan-tulisan apakah ini, yang diberitahukan padaku bahawa kalian mencatatnya; adakah catatan lain selain catatan wahyu Kitabullah? Akan menyebabkan dekat dengan kemurkaan Allah kerana mencatatnya"

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- bersabda:
[يا أيها الناس، ما هذا الكتاب الذي تكتبون‏:‏ أكتاب مع كتاب الله‏؟‏ يوشك أن يغضب الله لكتابه قالوا يا رسول الله فكيف بالمؤمنين والمؤمنات يومئذ‏؟‏ قال‏:‏ من أراه الله به خيرا أبقى الله في قلبه لا إله إلا الله‏].
"Hai manusia, catatan apakah yang kalian tulis ini, adakah catatan lain selain catatan wahyu Kitabullah? Akan menyebabkan dekat dengan kemurkaan Allah kerana mencatatnya. Mereka bertanya "Wahai utusan Allah, bagaimana dengan keadaan kaum mukminin dan mukminat kelak?",
Nabi menjawab "Barangsiapa yang dianugerahi kebaikan oleh Allah, maka Allah akan menetapkan kalimah '
لا إله إلا الله' di hatinya"

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- bersabda :
[لا تكتبوا عني إلا القرآن، فمن كتب عني غير القرآن فليمحه، وحدثوا عن بني إسرائيل ولا حرج ومن كذب علي فليتبوأ مقعده من النار].
"Jangan kalian menulis sesuatu apapun dariku kecuali Al Qur'an; dan barangsiapa yang telah menulis sesuatu dariku selain Al Qur'an, maka hendaklah dia menghapus dan memadamnya; dan tidak mengapa bagi kalian untuk bercerita tentang Bani Israel; dan barangsiapa yang berdusta atasku, maka bersedialah untuk duduk di kursi dari api di neraka"

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Sabda Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- :
[لا تسألوا أهل الكتاب عن شيء فإني أخاف أن يخبروكم بالصدق فتكذبوهم أو يخبروكم بالكذب فتصدقوهم، عليكم بالقرآن فإن فيه نبأ من قبلكم وخبر ما بعدكم وفصل ما بينكم‏].
"Janganlah kalian bertanya tentang sesuatu perkara kepada ahli kitab kerana aku khuatir sekiranya mereka memberitahukan kepada kalian kebenaran lalu kalian memdustakan mereka; atau mereka memberitahukan kepada kalian kedustaan lalu kalian membenarkan mereka; kalian wajib berpegang dengan Al Qur'an, di dalamnya terdapat berita mengenai orang-orang sebelum kalian dan khabar mengenai orang-orang yang akan datang setelah kalian; dan Al Qur'an ini adalah sebagai penentu dan resolusi bagi apa-apa yang ada di antara kalian"

قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Sabda Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- :
[لا تسألوا أهل الكتاب عن شيء فإنهم لن يهدوكم وقد ضلوا، إما أن تصدقوا بباطل وتكذبوا بحق، وإلا لو كان موسى حيا بين أظهركم ما حل له إلا أن يتبعني‏].
صدق مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم..
"Janganlah kalian bertanya tentang sesuatu perkara kepada ahli kitab; sebab sesungguhnya mereka tidak akan dapat memberi petunjuk kepada kalian kerana mereka telah tersesat, samaada kalian akan membenarkan kebatilan atau mendustakan kebenaran; padahal, andaikan nabi Musa masih hidup lagi di tengah-tengah kalian, maka tidak halal baginya kecuali menjadi pengikutku"
Benarlah ucapan Muhammad Rasulullah
-
صلى الله عليه وآله وسلم-

Wahai semua pencari kebenaran, adakah kalian menemukan sesuatu yang berlawanan atau berbeza antara keterangan Muhammad Rasulullah -
صلى الله عليه وآله وسلم- dan keterangan Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani, yakni perbezaan bagi keterangan Al Qur'an dengan Al Qur'an itu sendiri?!!
Oleh itu, tidak ada hujjah bagi kalian terhadap Al Mahdi Al Muntazar Nasser Muhammad Al-Yamani, setelah aku menghujjah kalian dengan keterangan yang benar bagi Al Qur'an, dari Al Qur'an itu sendiri, kemudian dengan hujjah dari penjelasan yang benar dari sisi Ar-Rahman, melalui lisan Nabi Muhammad Rasulullah -
صلى الله عليه وآله وسلم- dalam sunnah yang telah inyatakan. Jadi, kalian tidak akan menemukannya bertentangan dengan penjelasan Nasser Muhammad Al-Yamani bagi Al Qur'an. Oleh itu, barangsiapa yang menghujjahku sekarang, dengan hujjah yang bertentangan dengan hukum Kitabullah yang jelas dan tepat, dan bertentangan dengan kejelasan dan ketepatan Sunnah, yakni penjelasan melalui lisan Nabi Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم-, maka saksikanlah keingkarannya dan keberpalingannya dari Az Zikr ( peringatan / Al Qur'an ); dan dia telah bermaksiat kepada Allah, kepada rasulNya dan kepada Al Mahdi Al Muntazar, kerana tidak ada lagi sesudah kebenaran itu kecuali kesesatan. Dan aku berfatwa kepada seluruh manusia bahawa sesungguhnya, kekufuran yang paling dahsyat setelah kekufuran orang-orang Yahudi menurut Al Qur'an adalah kekufuran kaum muslimin yang beriman dengan Al Qur'an, yakni kufur terhadap Al Qur'an Al Azim, yang menjadi hujjah Imam Mahdi Al Muntazar terhadap kalian, hujjah yang haq dari Tuhan kalian, dia membantah dan mendebat mereka dengan ayat-ayat Tuhan mereka yang muhkamat (jelas dan tepat), untuk semua -yang alim maupun yang jahil-. Keputusannya, ulama-ulama muslimin berpaling dari Al-Quran di zaman Imam Mahdi; berpaling dari kebenaran yang datang dari Tuhan mereka atau mereka hanya berdiam diri dari menyatakan dan mengikuti kebenaran, padahal setelah jelas bagi mereka bahawa dia (Imam Mahdi) tidak berhujjah kecuali dengan kebenaran, dan dia tidaklah berada dalam kesesatan yang nyata, lalu kemudian, kalian berpaling dari kebenaran dan mengabaikannya, hanya berdiam diri tidak menyatakan dan mengikuti kebenaran, sehinggalah datang janji Allah dengan sebenar-benarnya, kerana mereka (para ulama yang berpaling dan yang berdiam diri terhadap kebenaran) telah membinasa diri mereka sendiri serta pengikut mereka. Merekalah sejahat-jahat ulama di antara semua makhluk Allah, seperti yang telah diberitahukan kepada kalian oleh Nabi Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم- tentang keadaan mereka.

وكذلك قال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
عن المُسلمين اليوم وعُلماءهم: [يأتي على الناس زمان بطونهم آلهتهم ونساؤهم قبلتهم ، ودنانيرهم دينهم ، وشرفهم متاعهم ، لا يبقى من الإيمان إلا اسمه ، ومن الإسلام إلا رسمه ، ولا من القرآن إلا درسه ، مساجدهم معمورة ، وقلوبهم خراب من الهدى ، علماؤهم أشر خلق الله على وجه الأرض .

حينئذ ابتلاهم الله بأربع خصال
جور من السلطان ، وقحط من الزمان ، وظلم من الولاة والحكام ، فتعجب الصحابة وقالوا :
يا رسول الله أيعبدون الأصنام؟ قال : نعم ، كل درهم عندهم صنم صدق مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
Dan demikianlah telah bersabda Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- tentang keadaan kaum muslimin akhir-akhir ini beserta para ulama mereka, bahawa: "Akan datang suatu zaman kepada manusia di mana ketika itu, perut-perut mereka adalah tuhan-tuhan mereka; kaum wanita mereka adalah kiblat mereka; dinar-dinar mereka adalah agama mereka; kemuliaan mereka merupakan kesenangan keduniaan milik mereka; Iman hanya tinggal nama; Islam hanya tinggal rupa; Al Qur'an hanya dipelajari tanpa diamalkan; masjid-masjid mereka makmur akan tetapi hati-hati mereka kosong dari petunjuk; ulama-ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk di muka bumi.
Ketika itu, Allah menimpakan kepada mereka 4 perkara;

1.    Kekejaman / kezaliman dari para penguasa (pemerintah /kerajaan /sultan)
2.    Kemarau berpanjangan
3.    Penindasan / tekanan dari para gabenor, para menteri dan para hakim, maka para sahabat terperanjat kehairanan, mereka bertanya: 'Ya Rasulullah, adakah mereka akan menyembah berhala?' Nabi menjawab 'Ya, setiap dirham yang ada pada mereka adalah berhala'. "
Benarlah sabda Nabi Muhammad utusan Allah -
صلى الله عليه وآله وسلم-
*penterjemah tidak pasti tentang perkara yang ke 4, ada beberapa kemungkinan:-
a.   Nabi telah menyebutnya sebelum sahabat memotong dengan pertanyaan (yakni wawu 'athof pada الحكام ). Jika begini, maka yang ke 4 adalah -"penindasan / tekanan dari para hakim"
b.   Nabi menyebutnya sebagai jawaban dari pertanyaan sahabat. Jika demikian, maka yang ke 4 adalah - "setiap dirham yang ada pada mereka adalah berhala"
c.    Nabi menyebut yang ke 4, akan tetapi tidak dinyatakan pada hadits ini.

وقال مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
عن أُمة اليوم وعُلماءهم يأتي على الناس زمان وجوههم وجوه الآدميين وقلوبهم قلوب الشياطين، كأمثال الذئاب الضواري ، سفّاكون للدماء لا يتناهون عن منكر فعلوه ، إن تابعتهم إرتابوك ، وإن حدثتهم كذّبوك وإِن تواريت عنهم اغتابوك ، السُّنة فيهم بدعة ، والبدعة فيهم سُنة ، والحليم بينهم غادر ، والغادر بينهم حليم ، والمؤمن فيما بينهم مستضعف ، والفاسق فيما بينهم مشرّف ، صبيانهم عارم ، ونساؤهم شاطر ، وشيخهم لا يأمر بالمعروف ولا ينهى عن المنكر ، الالتجاء إليهم خزي ، والاعتزاز بهم ذل ، وطلب ما في أيديهم فقر، فعند ذلك يحرمهم الله قطر السماء في أوانه ، وينزّله في غير أوانه ، يسلط عليهم شرارهم فيسومونهم سوء العذاب
صدق مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم

Sabda Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم-
Mengenai kondisi umatnya kini beserta ulama mereka: "Akan datang suatu zaman kepada manusia dimana ketika itu, banyak yang berwajah manusia akan tetapi berhati syaitan; mereka seperti serigala-serigala pemangsa yang suka menumpahkan darah; mereka tidak meninggalkan kemungkaran yang mereka lakukan, apatah lagi mencegahnya; jika engkau mengikuti dan memerhatikan mereka, maka mereka akan hilang kepercayaan padamu dan mencurigaimu; dan jika
engkau berkata-kata dengan mereka, maka mereka akan mendustakanmu; dan jika engkau menjauh dari pandangan mereka, maka mereka akan menikammu dari belakang. Sunnah pada mereka adalah bid'ah, dan bid'ah adalah sunnah; orang yang baik di antara mereka dianggap pengkhianat dan si pengkhianat dianggap baik; orang yang beriman di antara mereka sengsara dan orang fasik dimuliakan; para remaja mereka bengis dan ganas; para wanita mereka licik; orang tua-tua mereka tidak memerintahkan kebaikan dan tidak mencegah kemungkaran; berkonsultasi dengan mereka adalah memalukan; berbangga dengan mereka adalah kehinaan; dan meminta sesuatu yang ada pada mereka merupakan sebuah kemelaratan; maka ketika itu, Allah akan mengharamkan bagi mereka titisan-titisan hujan pada waktu yang sesuai musimnya; dan Allah akan menurunkan hujan pada waktu yang tidak sesuai musimnya; kejahatan-kejahatan mereka menjadikan mereka bertindak sewenang-wenangnya hingga menyebabkan mereka ditimpa siksaan yang seberat-beratnya"
Benarlah sabda Rasulullah -
صلى الله عليه وآله وسلم- Kecuali bagi orang yang dirahmati Allah dari kalangan ulama umat, yang mendapat anugerah dari Allah, lalu Allah memperlihatkan padanya tentang urusan dan maklumat kami di jaringan internet antara bangsa, sedang dia tidak menyombongkan diri. Dia berkata: "Aku akan memikirkan dan merenungkan apa yang dikatakan oleh orang ini, kerana antara diriku dan dirinya terdapat Kitabullah dan Sunnah Nabi. Sekiranya aku mendapati orang ini berada di atas petunjuk yang benar, maka aku akan mengikutinya dan mengakui bahawa dia benar. Tidak kiralah samaada dia akan menjadi Imam Mahdi yang kita nanti-nantikan, atau dia hanyalah sebagai seorang yang mendapat petunjuk dari Allah ke jalan yang lurus." dia berkata lagi: "Aku tidak peduli dia akan jadi Imam Mahdi atau tidak, kerana apa yang penting, aku mendapati bahawa dirinya berada di atas kebenaran, dan memberi petunjuk ke jalan yang lurus. Jadi, bagaimana aku dapat berpaling mengabaikan kebenaran, setelah jelas bagiku bahawa dia benar?!" Lalu dia berkata lagi: "Bukankah selain dari kebenaran itu kesesatan?! Adakah 'Mahdi' lain yang kita inginkan selain dari orang ini; yang telah menjelaskan Kitabullah dengan sejelas-jelasnya; yang berhujjah dengan kita menggunakan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar; membasmi serta memurnikan sunnah-sunnah Nabi dari bid'ah dengan sebenar-benarnya, serta melarang berijtihad dalam berfatwa tanpa ilmu serta tanpa hujjah yang kuat, serta melarang kaum muslimin dari mengatakan terhadap Allah dengan sesuatu yang tidak mereka ketahui, maka mengapakah kalian tidak bertakwa!!" "Jadi khabarkan padaku, mana 'Mahdi' yang kalian nanti-nantikan?!! Adakah kalian mahu dia mengatakan: 'Sesungguhnya aku adalah rasul Allah kepada kalian semua?!!'; atau mahu dia mengatakan bahawa dirinya hanyalah sebagai seorang pembela dan penolong terhadap apa-apa yang ada pada kalian, yakni Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar?! Maka mengapakah kalian tidak memikirkan?!"

Wahai kaumku, aku berfatwa kepada kalian bahawa, bukanlah sebuah syarat ke atas kalian untuk tidak mengikutiku kecuali setelah mengakui bahawa sesungguhnya akulah Imam Mahdi, akan tetapi ikutilah kebenaran yang datang dari Tuhan kalian, kerana yang demikian itu, merupakan sebuah pengakuan dari kalian bahawa sesungguhnya aku adalah seorang imam yang diberi petunjuk (الإمام المهدي) ke jalan yang benar. Bukankah selain dari kebenaran itu kesesatan?! Wahai kaumku, tidaklah logik dan bukanlah sesuatu yang dapat diterima akal, sekiranya aku menzahirkan diri pada kalian di rukun Yamani sambil menyeru: "Wahai seluruh kaum muslimin, berbai'ahlah kalian semua kepadaku, sesungguhnya akulah Imam Mahdi yang sejati dari Tuhan kalian", sedangkan, bagaimana kalian dapat mengetahui bahawa akulah Imam Mahdi yang sejati dari Tuhan kalian ,jika sebelumnya aku tidak menyeru kalian untuk berdialog, berbincang dan berdebat terlebih dahulu sebelum kemunculanku?!, lalu kemudian, setelah adanya pembenaran, barulah aku menzahirkan diri pada kalian di Baitullah.

Bukankah ini logik dan dapat diterima akal?! Atau kalian memang tidak menggunakan akal kalian!!
Wahai kaumku, kalian mesti menggunakan akal fikiran kalian, yang dengannya Allah telah membezakan kalian dari binatang. Menggunakan akal fikiran itu adalah dengan berfikir (merenung, bertadabbur, membuat pertimbangan) dan membuat ketetapan serta mengambil keputusan, setelah berfikir dalam-dalam, setelah membuat pertimbangan. Sebagai pembenaran terhadap firman Allah:

قُلْ إِنَّمَا أَعِظُكُم بِوَاحِدَةٍ أَن تَقُومُوا لِلَّهِ مَثْنَى وَفُرَادَى ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا مَا بِصَاحِبِكُم مِّن جِنَّةٍ إِنْ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ لَّكُم بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ
صدق الله العظيم
"Katakanlah: 'Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepada kalian suatu hal sahaja, yaitu supaya kalian menghadap Allah, dalam keadaan berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kalian fikirkan, tidaklah ada penyakit gila sedikitpun pada teman kalian itu. Dan dia tidak lain tidak bukan, hanyalah sebagai seorang pemberi peringatan bagi kalian semua, sebelum datang azab yang keras'."
[QS. Saba 34 : 46]

وتصديقاً لقول الله تعالى:
أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا مَا بِصَاحِبِهِم مِّن جِنَّةٍ إِنْ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ مُّبِينٌ
Dan sebagai pembenaran terhadap firman Allah: "Apakah mereka tidak memikirkan, bukanlah teman mereka itu seorang yang berpenyakit gila. Dia tidak lain, hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan"
[QS. Al-A’raaf 7 : 184]

أَوَلَمْ يَنظُرُوا فِي مَلَكُوتِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ مِن شَيْءٍ وَأَنْ عَسَى أَن يَكُونَ قَدِ اقْتَرَبَ أَجَلُهُمْ فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُونَ
صدق الله العظيم - الأعراف
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi serta segala sesuatu yang diciptakan Allah, serta memperhatikan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman sesudah Al Qur'an itu? "
[QS. Al-A’raaf 7 : 185]

وتصديقاً لقول الله تعالى:
وَمَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
صدق الله العظيم - النحل
Juga sebagai pembenaran terhadap firman Allah: "Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka, terhadap apa yang mereka perselisihkan dan menjadi petunjuk serta rahmat bagi kaum yang beriman."
[QS. An-Nahl 16 : 64]

وتصديقاً لقول الله تعالى
أَمْ يَقُولُونَ بِهِ جِنَّةٌ بَلْ جَاءَهُم بِالْحَقِّ وَأَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ
صدق الله العظيم - المؤمنون
Juga terhadap firman Allah: "Atau mereka berkata:'Padanya ada penyakit gila'. Sebenarnya dia telah membawa kebenaran kepada mereka, dan kebanyakan mereka benci kepada kebenaran itu."
[QS. Al-Mu’minuun 23 : 70]

Wahai kaumku, sesungguhnya aku telah diutus oleh Allah hanyalah sebagai pembela dan penolong terhadap kebenaran yang dibawa oleh Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم- kemudian kalian enggan terhadap kebenaran yang datang dari Tuhan kalian dengan mengatakan "Orang ini sangat pendusta lagi sombong dan dia bukan Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu"!! Wahai kaumku, tidakkah kalian lihat bahawa sesungguhnya, kalian bukanlah mendustakan Nasser Muhammad Al-Yamani, bahkan kalian telah mendustakan dakwah yang dia serukan. Maka bagaimanakah Allah tidak mengazab kalian, jika kalian terus-menerus mendustakan dakwah yang benar, mendustakan dakwah untuk kembali kepada Kitabullah dan kembali kepada Sunnah Rasulullah yang benar?! Wahai kaumku, tidak ada hujjah bagi kalian, sekiranya kalian tidak melihat Nasser Muhammad Al-Yamani; dan tidak ada hujjah bagi kalian, untuk tidak membenarkanku melainkan setelah melihatku! Kerana petunjuk itu bukanlah terdapat pada melihatku, atau mendengar suaraku akan tetapi petunjuk itu terdapat pada firman Allah. Jadi, barangsiapa yang mendustakan kalam Allah, maka Allah pasti menyesatkannya dan menyiksanya. Firman Allah Ta'ala:

وَإِن كَذَّبُوكَ فَقُل لِّي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنتُم بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِّمَّا تَعْمَلُونَ
"Jika mereka mendustakanmu, maka katakanlah: 'Untukku amalku dan untuk kalian amal kalian. Kalian berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan'."
[QS. Yunus 10 : 41]

وَمِنْهُم مَّن يَسْتَمِعُونَ إِلَيْكَ أَفَأَنتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ وَلَوْ كَانُوا لَا يَعْقِلُونَ
"Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu. Apakah kamu dapat menjadikan orang-orang tuli itu mendengar walaupun mereka tidak mengerti."
[QS. Yunus 10 : 42]

 
وَمِنْهُم مَّن يَنظُرُ إِلَيْكَ أَفَأَنتَ تَهْدِي الْعُمْيَ وَلَوْ كَانُوا لَا يُبْصِرُونَ
صدق الله العظيم
"Dan di antara mereka ada orang yang melihat kepadamu, apakah dapat kamu memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta, walaupun mereka tidak dapat memperhatikan."
[QS. Yunus 10 : 43]

Yang demikian ini adalah kerana, bahawa sesungguhnya ada sebahagian dari mereka yang hanya sibuk melihat lahiriah. Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم- tanpa memerhatikan serta memberi perhatian terhadap apa yang beliau ucapkan! Padahal, petunjuk itu bukanlah disebabkan kerana melihat sosok beliau -عليه الصلاة والسلام-, 'barangsiapa melihat beliau, maka Allah memberi petunjuk kepadanya'. Kerana kalau begitu, nescaya orang-orang kafir yang sezaman dengan Nabi, pasti beriman kesemuanya!. Akan tetapi petunjuk itu adalah dengan mendengarkan firman Allah dan memahaminya kerana, kepada berita manakah lagi kalian akan beriman selain kepada Allah dan firmanNya?!.

اللهم قد بلغت اللهم فاشهد..Ya Allah, sesungguhnya aku telah menyampaikan Ya Allah, saksikanlah.. Wahai sekalian ulama umat, sesungguhnya aku menyeru kalian agar kembali berhukum dengan hukum Allah, dan seandainya aku mengikuti kemahuan kalian, lalu aku tinggalkan Kitab Allah di belakangku dengan mengabaikannya, maka nescaya kalian tidak dapat menyelamatkanku sedikitpun dari siksaan Allah.

Demikianlah Nabi Muhammad -
صلى الله عليه وآله وسلم-, andai beliau mengikuti kemahuan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah (orang-orang musyrik, ahli kitab); kemudian meninggalkan hukum Allah yang berbahasa Arab lagi jelas di belakang beliau, maka nescaya mereka tidak dapat mengelakkan sedikitpun kemurkaan Allah terhadap beliau. Maka perhatikanlah kalian akan ancaman yang diterima oleh Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم- dari Tuhannya, padahal beliau adalah yang terbaik dibanding kalian, dan lebih mengetahui; jadi bagaimana pula pendapat kalian dengan alim-ulama kalian yang lebih rendah kedudukannya dibanding kedudukan beliau -صلى الله عليه وآله وسلم- .  Firman Allah:
وَكَذَلِكَ أَنزَلْنَاهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَمَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا وَاقٍ
صدق الله العظيم
"Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Qur'an itu sebagai peraturan hukum dalam bahasa Arab. Dan seandainya engkau mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan
kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap Allah."
[QS. Ar-Ra’d 13 : 37]

Maka kemanakah kalian akan pergi, wahai sekalian alim-ulama umat Islam, yang angkuh dan menganggap lebih hebat, disebabkan para anggota penyebar maklumat kami tidak menyampaikan suatu apapun kepada kalian?! Jika begitu, maka mereka berdusta di atas pembenaran mereka terhadap Imam Mahdi Al Muntazar Nasser Muhammad Al-Yamani, kerana sekiranya mereka benar,tidaklah mereka akan merasa lemah dan tidak pula mengalah, dalam menyampaikan kebenaran tak kira siang atau malam, kepada seluruh manusia, dengan helah dan cara apa sekalipun, demi membela kebenaran dari Tuhan mereka. Bukankah para pendahulu Ansar -antara orang-orang yang telah Allah perlihatkan pada mereka tentang berita besar (
النبأ العظيم) melalui jaringan internet antArabangsa-; sedar bahawa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui; adanya di antara mereka para pencari kebenaran; maka Allah tunjukkan kepada mereka kebenaran, agar Dia memilih orang-orang yang benar di antara mereka, kemudian menjadikan mereka sebagai agent-agent penyebar maklumat, sebagai menteri-menteri yang mulia lagi terhormat, dan sebagai gabenor-gabenorku.

Barangsiapa di antara mereka yang berpaling dari kebenaran, maka sungguh dia telah berpaling dari nikmat Tuhannya; berpaling dari kemuliaan dan rahmatNya, lalu kemudian Allah akan mengazabnya
dengan azab yang tiada taranya; dan diberitakan kepada sesiapa yang Allah kehendaki di antara mereka, untuk melihat Planet Hukuman/Seksaan (
كوكب العذاب), agar dengan itu, Allah memantapkannya di atas kebenaran -sekiranya dia menginginkan kebenaran-, supaya dia mengetahui bahawa sesungguhnya Nasser Muhammad Al-Yamani tidaklah mengarahkan mereka pada berita dusta, dan dia tidak mengada-adakan kebohongan terhadap Tuhan Semesta Alam. Allah telah memberi amaran kepada mereka terhadap yang demikian, agar mereka tetap berada dalam kebenaran, dan tidak ditimpa fitnah yang datang dari kalangan orang-orang yang merintangi dan menghalang-halangi manusia dari jalan kebenaran tanpa ilmu, tanpa petunjuk, dan tanpa kitab yang menerangkan, bahkan diikuti dengan prasangka dan dugaan semata, yang tidak berguna samasekali terhadap kebenaran. Sayangnya, aku belum nampak di antara para pendahulu Ansar, orang yang membenarkan, menolong serta membela dan menyebarkan keterangan serta penjelasan terhadap kebenaran yang datang dari Tuhan mereka, kecuali hanya segelintir dari mereka!! Kemudian setelah itu, Imam Mahdi ke portal laman web lain; dan mendaftarkan anggota di situ, lalu menyebarkan keterangan-keterangan terhadap kebenaran. Walaupun seluruh para Ansar sibuk siang malam menyampaikan maklumat melalui laman web antArabangsa serta melalui forum-forum Islami, aku akan tetap meneruskan penyebaran berita tentang dakwah seruan untuk berdialog, berbincang dan berdebat, kepada seluruh kaum muslimin beserta para alim-ulama mereka Mungkin akan ada seorang Ansar yang ingin memotong kata-kataku, dia berkata "Nanti dulu, tenang wahai Imam Nasser. Aku tidak punya sesuatu buat membantumu dengannya, yaitu dalam pembelian sebuah Satellite Channel (القناة الفضائية), sebagai mimbar platform Imam Mahdi Al Muntazar, meskipun aku termasuk kalangan pendahulu dari yang orang-orang yang membenarkan." Dari situ, aku membalasnya dengan sebenar-benarnya dan aku katakan:"Bukankah Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya?; sesuai dengan kemampuannya?. Jadi, sekiranya engkau tidak mampu untuk memberi sumbangan dalam pembelian sebuah Satellite Channel sebagai mimbar platform bagi Imam Mahdi Al Muntazar akan tetapi; bukankah engkau mampu membantu dengan mendaftar sebagai anggota di forum-forum Islami, kemudian menyampaikan informasi-informasi keterangan dan penjelasan yang benar di forum-forum Islam?, kerana yang demikian ini adalah merupakan sebuah pertolongan dan sokongan darimu, dan selemah-lemahnya iman, sekiranya engkau benar-benar termasuk kalangan Ansar pilihan, di antara orang-orang yang kami anggap mereka sebagai sebaik-baik makhluk; manusia elit dari kalangan pendahulu Ansar yang baik-baik lagi terpilih, Maka dari itu, tidak akan bermanfaat jika hanya pembenaran semata-mata dengan berkata: [Aku percaya Nasser Muhammad Al-Yamani adalah Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu kedatangannya], Akan tetapi, dia mesti membenarkan keimanannya terlebih dahulu, dengan kebenaran dari Tuhannya, yakni dengan beramal serta memberi pertolongan serta sokongan terhadap kebenaran yang datang dari Tuhannya, dengan segenap daya upaya yang dimilikinya, dengan segala helah dan cara, sesuai dengan kemampuannya dan kesungguhannya, kerana Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, sesuai dengan kemampuannya. Wahai sekalian pencari kebenaran, bukankah kalian menginginkan kebenaran, jika kalian orang-orang berakal?! Beritahukan padaku tentang perkara Imam Mahdi yang kalian nanti-nantikan; adakah kelak dia akan datang membawa kitab baru?, atau agama baru?, atau dengan dakwah serta hujjah yang baru?; yang tidak pernah dibawa Nabi Muhammad -صلى الله عليه وآله وسلم- ?!!! Aku mengetahui jawaban orang yang berakal di antara kalian; mereka menjawab "Wahai Nasser Muhammad, engkau sepatutnya tahu bahawa Allah mengutus Imam Mahdi hanyalah sebagai pembela dan penolong Muhammad (ناصر محمد) Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم-, Nabi yang ummi, Penutup para Nabi dan Rasul; dan tidak ada kitab baru sesudah beliau; kerana itu, Imam Mahdi akan datang sebagai seorang pembela dan penolong bagi Nabi Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم-; yakni, sebagai pembela dan penolong terhadap apa-apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم-; yaitu pembela, penolong dan pendukung dakwah Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم-" Pada titik ini, Imam Mahdi Nasser Muhammad membalas kalian; aku mengatakan "Jika demikian, mengapakah kalian berpaling dari Imam Mahdi yang sebenarnya Nasser Muhammad Al-Yamani, andai kalian orang-orang yang benar?!.

فهل تبين لكم الحكمة
من تواطؤ الاسم مُحمد في اسم الإمام المهدي ناصر مُحمد.؟!
Bukankah telah jelas pada kalian, hikmah yang terdapat pada lafaz -
تواطؤ- persekongkolan nama Muhammad dan nama Imam Mahdi -Nasser Muhammad- ?!

وهل تبين لكم لماذا جعل الله موضع التواطؤ للاسم مُحمد في اسمي في اسم أبي (ناصر مُحمد).؟
Bukankah telah jelas pada kalian, mengapa Allah menjadikan penyusunan dari -
التواطؤ- bersekongkol; berdempetan; bekerjasama bagi nama Muhammad yang terdapat pada namaku, terletak dalam nama bapaku menjadi Nasser Muhammad -ناصر محمد- ?!.

وذلك لكي يحمل الاسم الخبر لدعوة الإمام المهدي المُنتظر وأما الحكمة من عدم بيان مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم في اسم المهدي وفي ذلك حكمة بالغةٌ من الله ورسوله وذلك لأن الله يعلمُ أنه سوف يفتري شخصية
الإمام المهدي كثيراً من الناس في كُل جيل من بعد موت مُحمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم إلى جيل الإمام المهدي الحق من ربهم

Demikian ini, agar ia membawa nama sebuah pemberitaan dan pemberitahuan terhadap dakwah Imam Mahdi Al-Muntazar. Adapun hikmah yang terdapat pada ketiadaan penjelasan dari Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم-; terhadap nama Imam Mahdi, -dan demikian itu merupakan sebuah hikmah yang agung dari Allah dan rasulNya-, adalah bahawa sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui, kelak akan ada ramai orang yang mereka-reka, mengada-ada serta merubah identiti sebenar Imam Mahdi di setiap generasi setelah wafatnya Muhammad Rasulullah -
صلى الله عليه وآله وسلم, sehinggalah ke generasi Imam Mahdi yang sebenar dari Tuhan mereka. Sesungguhnya kebanyakan mereka, 100% mengatakan, samaada nama Imam Mahdi adalah 'Muhammad bin Abdullah' atau 'Ahmad bin Abdullah', begitu juga orang-orang yang mempunyai nama-nama lain!
Akan tetapi, kalian semua tidak akan menemukan satu peribadi pun yang direka-reka oleh orang yang mengada-ada, bernama ((Nasser Muhammad -
ناصر محمد)) kecuali dia-lah Imam Mahdi yang sebenarnya dari Tuhan kalian. Dia telah menjelaskan kepada kalian -bagaimana bersekongkolnya nama Muhammad pada nama Imam Mahdi (تواطأ الاسم مُحمد في اسم الإمام المهدي)-; bahkan, dia juga telah menjelaskan bagi kalian dari sekian banyak perkara; dan memberi penjelasan kepada kalian
terhadap Kitabullah dan sunnah rasulNya dengan sejelas-jelasnya; dan mengajak kalian semuanya bersatu setelah sebelumnya kalian berpecah-belah, menjadi berpuak-puak, berpartai-partai dan setiap kelompok berbangga dengan ilmu yang ada pada mereka; maka sebab itulah kalian lemah,
gentar dan hilang kekuatan, maka Allah memenangkan musuh-musuh kalian ke atas kalian, sehingga ulama-ulama kaum muslimin menjadi ketakutan ditangkap oleh orang-orang di setiap tempat
dengan alasan mereka teroris!.

Tidak ada yang berani menyatakan kebenaran kecuali segelintir dari kalangan ulama kaum uslimin,
dari kalangan orang-orang yang hanya takut kepada Allah. Akan tetapi kelak, kalian akan menyaksikan mereka (para alim-ulama) menyatakan dan mengungkapkan kebenaran dalam perkara
dan urusan Imam Mahdi yang benar dari Tuhan mereka, setelah jelas bagi mereka bahawa itu adalah kebenaran yang datang dari Tuhan mereka. Mereka akan mengumumkan pengakuan, pengiktirafan mereka terhadap kebenaran, dan menyampaikannya kepada umat mereka, kerana mereka tidak gentar terhadap celaan orang-orang yang suka mencela. Mereka itulah orang-orang yang bertakwa, para pengikut dari kalangan alim-ulama umat ini, dari kalangan orang-orang yang akan dihimpunkan kepada Tuhan yang Maha Pemurah, sebagai perutusan yang terhormat lagi diberkahi. Mereka itulah
para shiddiq -orang-orang yang benar- demi kebenaran. Serendah-rendah derajat mereka di sisi Allah, umpama derajat Nabi Allah Yunus. Mereka-lah yang dikatakan dari kalangan kaum lain (
الآخرين) -lihat QS-62:1-3, yang belum pernah bertemu dengan pendahulu mereka. Mereka bagaikan pengikut-pengikut terawal dari kalangan para shiddiq yang mengikuti Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم-. Merekalah Al-Ghuroba - orang-orang yang asing - , yakni asing bagi manusia kerana kepercayaan dan pembenaran mereka terhadap Nabi yang ummi ini. Seperti itu jugalah Al-Ghuroba di zaman Imam Mahdi dari kalangan para alim-ulama umat ini, yakni orang-orang yang telah jelas bagi mereka bahawa dia (Imam Mahdi) yang benar, dan membawa kebenaran dari Tuhan mereka. Mereka itulah ulama sejati yang berada di jalan kebenaran, dari kalangan alim-ulama umat ini yang benar, lagi membenarkan kebenaran, yang datang dari Tuhan mereka. Mereka juga mengetahui bahawa ini adalah penjelasan yang benar bagi Al-Qur'an, maka mereka meyakininya.
Mereka itulah kaum lain (
الآخرين), yang belum pernah bertemu dengan pendahulu mereka. Mereka seperti pengikut-pengikut terawal dari kalangan para shiddiq, yang mengikuti Muhammad Rasulullah -صلى الله عليه وآله وسلم-. Adapun bagi orang-orang dari kalangan mereka, yang tidak memahami penjelasan yang benar bagi Al-Qur'an; mereka menghafalnya, mengimaninya lalu kemudian mengingkari penjelasan yang benar bagi Al-Qur'an dari Tuhan mereka; maka perumpamaan bagi mereka itu; bagaikan keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal dalam tempat barang yang diikat dibelakangnya, dia tidak memahami apa yang dia bawa di belakangnya.
Benarlah firman Allah:

يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
"Senantiasa bertasbih kepada Allah segala sesuatu yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia-lah Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
[QS. Al-Jumu’a 62 : 1]

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ
"Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf, seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya, benar-benar dalam kesesatan yang nyata,"
[QS. Al-Jumu’a 62 : 2]

وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"Dan kepada kaum yang lain dari mereka, yang belum bertemu dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
[QS. Al-Jumu’a 62 : 3]

ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
"Demikianlah anugerah kurniaan Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai anugerah kurniaan yang besar."
[QS. Al-Jumu’a 62 : 4]

(
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ)
"Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepada mereka Taurat (perintah mengamalkannya), kemudian mereka tiada memikulnya (tidak mengamalkannya), adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan bagi kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim."
[QS. Al-Jumu’a 62 : 5]

قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِن زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِن دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
"Katakanlah: 'Wahai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kalian mendakwakan bahawa sesungguhnya kalian-lah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematian, sekiranya kalian adalah orang-orang yang benar'."
[QS. Al-Jumu’a 62 : 6]

وَلَا يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ
"Mereka tidak akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya, disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim."
[QS. Al-Jumu’a 62 : 7]

(
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ)
صدق الله العظيم - الجمعة
"Katakanlah: 'Sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada , Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepada kalian terhadap apa yang telah kalian kerjakan'.".
Maha Benar Allah
[QS. Al-Jumu’a 62 : 8]

Merekalah golongan orang-orang yang didekatkan di sisi Tuhan mereka. Segolongan besar dari kalangan orang-orang terdahulu, dan segolongan kecil dari orang-orang yang terkemudian, seperti yang kalian lihat. Demikianlah pada setiap zaman, kebenaran itu akan bermula dalam keadaan asing bagi manusia. Penyebab keterasingan kebenaran ini bagi manusia adalah kerana, sesungguhnya syaitan-syaitan telah mengeluarkan dan menyesatkan nenek moyang mereka, sedangkan mereka tergesa-gesa mengikuti dan berpegang pada tinggalan-tinggalan nenek moyang mereka.

Yang demikian ini terjadi berulang-ulang, dari satu generasi ke satu generasi yang lain hinggakan, setiap kali Allah mengutus seorang yang mendapat pencerahan menuju jalan kebenaran, dari kalangan para nabi, rasul dan para pemimpin yang mendapat petunjuk kebenaran dari Tuhan mereka, untuk membimbing mereka ke jalan yang lurus, maka setiap kali itu jugalah, dakwah mereka pada pertama kali menjadi sangat asing bagi orang yang telah tersesat dari jalan yang lurus, tersasar sedikit demi sedikit, kemudian kembali lagi berada di jalan yang lurus, sehinggalah
ketika wafat pemimpin mereka yang mendapat petunjuk (
مهديهم) di atas jalan yang lurus.Kemudian setelah wafatnya pemimpin mereka, mulalah syaitan-syaitan jin dan syaitan-syaitan manusia membuat-buat makar dan bid'ah. Mereka menyampaikan dan membuat pernyataan berlebih-lebihan kepada hamba-hamba Allah yang sholeh secara tidak benar, hinggalah manusia berdoa dan berharap
pada mereka (hamba-hamba Allah yang sholeh), tidak kepada Tuhan mereka, lalu kemudian bertawassul kepada mereka (mengadakan perantara), agar hamba-hamba Allah yang sholeh tadi, dapat mendekatkan diri mereka sedekat-dekatnya kepada Allah, agar manusia kembali seperti keadaan mereka semula, dalam kesesatan mereka yang dahulu, sehinggalah pada waktu yang dikehendaki Allah.

Kemudian setelah itu Allah akan mengutus utusanNya untuk mengembalikan manusia ke jalan yang lurus, maka dakwah seruan utusan Allah itu akan menjadi 'asing' bagi mereka pada zamannya. Sebabnya, mereka telah lama disasarkan, disesatkan dan dikeluarkan oleh syaitan-syaitan
dengan makar serta bid'ah, dari jalan yang lurus. Keadaan seperti ini berterusan sehinggalah ke zaman dakwah penutup seluruh khalifah, Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani, yang berdakwah menyeru manusia agar kembali merujuk Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar.
Maka setelah itu ulama umat di zaman Imam Mahdi -kecuali yang mendapat rahmat Tuhanku- di antara mereka, tiada balasan yang kami terima dari mereka kecuali ucapan mereka "Sesungguhnya kami semua ini menyarankan agar engkau pergi ke hospital sakit jiwa, kerana bahawasanya
engkau telah terkena rasukan syaitan terkutuk!"; atau mengatakan "Pergilah ke seorang syaikh yang kemudian akan dibacakan ke atasmu Al-Qur'an, kerana engkau sesungguhnya wahai Nasser Muhammad Al-Yamani, benar-benar telah gila dan kegilaan itu ada banyak jenis!". Dari sini, Imam Mahdi membalas ucapan mereka dengan kebenaran dari Tuhan mereka, aku katakan: "Seperti itulah tuduhan-tuduhan yang dilontarkan terhadap seluruh para Nabi, para Rasul dan terhadap para imam yang diberi petunjuk. Mereka semua diutus Allah untuk memberi petunjuk dan memimpin manusia menuju jalan kebenaran, setelah sebelumnya mereka tersesat dari jalan yng lurus. Allah berfirman:

كَذَلِكَ مَا أَتَى الَّذِينَ مِن قَبْلِهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا قَالُوا سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ
"Demikianlah tidak ada seorang rasulpun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan: 'Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila'."
[QS. Adh-Dhariyat 51 : 52]

(
أَتَوَاصَوْا بِهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ)
صدق الله العظيم
"Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas." Maha Benar Allah
[QS. Adh-Dhariyat 51 : 53]

Demikianlah Imam Mahdi Al-Muntazar Nasser Muhammad Al-Yamani, yang menyeru kaum muslimin serta seluruh manusia, agar kembali kepada jalan awal kenabian (منهاج النبوة الأولى), yakni jalan yang
telah ditempuh oleh Muhammad Rasulullah -
صلى الله عليه وآله وسلم- beserta orang-orang yang bersama beliau dengan sepenuh hati dan dengan sepenuh jiwa mereka. Tiadalah kebanyakan jawaban dari orang-orang yang Allah perlihatkan padanya tentang perkara dan urusanku kecuali mereka berkata: "Sesungguhnya Nasser Muhammad Al-Yamani adalah orang gila", manakala sebahagian dari mereka pula menasihatiku dan menyarankan agar aku pergi ke hospital pesakit mental, dan yang lain pula menyarankan agar ke hospital sakit jiwa, ada yang
menyarankan agar Al-Qur'an dibacakan ke atasku, dan ada pula yang mengatakan: "Orang ini berilmu tinggi lagi sakti lagi mahir meramal, bahkan dia adalah seorang peramal!". Kemudian aku membalas mereka, aku katakan: "Tidakkah kalian takut kepada Allah kerana telah menyifati, menyatakan ciri-ciri dengan membuat-buat gambaran terhadap orang yang menyeru kalian agar kembali merujuk Kitabullah dan Sunnah Rasulullah yang benar; dan mengajak kalian berdialog dengan menyertai meja perbincangan antArabangsa untuk berdialog, berbincang dan berdebat;
sambil kalian bersantai di rumah, dengan membuka gadget kalian (komputer, hp dll), kalian langsung dapat menyertai kami di meja perbincangan.

Di situ, kalian akan dapat mengetahui berbagai maklumat dari keterangan-keterangan orang yang bernama Nasser Muhammad Al-Yamani. Jadi, sekiranya telah jelas bagi kalian bahawa dia benar, maka akuilah kebenarannya; jadilah pembela kebenaran yang datang dari Tuhan kalian. Sebaliknya, jika kalian mendapati bahawa Nasser Muhammad Al-Yamani berada dalam kesesatan yang nyata, maka wajib pula bagi sekalian alim-ulama Islam untuk tampil mempertahankan agama mereka, dan menyerahkan urusan ini kepada ketua-ketua mereka, demi mempertahankan agama mereka, agar mereka masuk menyertai meja perbincangan antArabangsa (Laman Web Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani) - www.mahdi-alumma.com - lalu kemudian berdebat dan berargumentasi dengan Nasser Muhammad Al-Yamani dengan ilmu dan hujjah yang lebih kuat, yang lebih mendapat petunjuk dari ilmunya dan dengan hujjah yang lebih berkesan.

Mungkin ada orang yang mengada-ada dan mereka-reka kebohongan terhadap kami dengan mengatakan: "Akan tetapi, kelak dia akan membuang keterangan-keterangan para alim-ulama umat ini, dan membiarkan keterangan-keterangan dia sendiri sahaja!". Sebagai keputusannya, aku membalas mereka dengan mengatakan: "Sesungguhnya aku telah berjanji kepada kalian sebelum ini, dan aku akan tetap memegang janjiku bahawa aku tidak pernah dan tidak akan membuang keterangan seorangpun dari para alim-ulama umat ini selama-lamanya, walaupun dia bercanggah pendapat denganku. Selain dari itu juga, aku mempunyai sebuah persyaratan, -satu sahaja-yakni hendaklah kalian tidak menghina atau memandang rendah dengan mencaci maki; terhadapku,
terhadap para Ansarku (pembela dan pengikutku), di laman web. Andai kalian lakukan, maka sesungguhnya kami telah memberikan wewenang dan kuasa kepada para anggota Lembaga Jawatan kuasa laman web untuk bertindak, bukan sahaja melarang dan menyenarai hitamkan, bahkan menghapusnya dari laman web.

Perumpamaannya itu seperti pohon yang buruk, yang telah tercabut dengan akar-akarnya dari
permukaan bumi; ia tidak dapat tetap sedikitpun. Demikian itulah garis merah yang perlu dipatuhi oleh si alim mahupun si jahil agar tidak dilanggar dengan mencaci maki, menghina atau memandang rendah kami di laman web kami. Tetapi, hendaklah dia berdebat dan membantah kami dengan ilmu dan hujjah yang lebih kuat, yang lebih mendapat petunjuk dari ilmu kami ke jalan yang lurus, dengan hujjah yang lebih berkesan, sehingga dapat dijelaskan bahawa jalan kami ini bengkok, jalan yang salah. Dan sekiranya mereka tidak mampu, maka sesungguhnya mereka telah mengetahui bahawa merekalah yang berada di jalan yang salah,jalan yang bengkok. Maka wajib bagi mereka untuk mengikuti orang yang mengajak kepada kebenaran dan mengikuti orang yang memberi petunjuk ke jalan yang lurus, yakni Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani.

وسلامٌ على المُرسلين والحمدُ لله رب العالمين
Salam ke atas para utusan dan segala puji syukur hanya bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.

خليفة الله وعبده الإمام المهدي الذليل على المؤمنين العزيزُ على الكافرين

ناصر مُحمد اليماني

Khalifah Allah, hamba-Nya, Imam Mahdi
yang rendah hati terhadap kaum mukminin,

keras terhadap kaum kafirin.



Nasser Muhammad Al-Yamani


sumber asal:

http://www.mahdi-alumma.com/showthre...CC%E3%DA%ED%E4

مترجم البيان من اللغة العربية إلى اللغة الملايويه, الأنصاري من جنوب شرق آسيا
Terjemahan Arab-Melayu oleh:

Anshar Nasir Al Mahdi -
http://www.facebook.com/nasirulmahdi

No comments:

Post a Comment