Friday, April 12, 2013

SHAFAAT DAN PERUTUSAN TERHORMAT



Imam Nassir Muhammad Al-Yamani
05-11-1433
21-09-2012

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang, salam dan berkah kepada kakek saya dari generasi Rasulullah Muhammad dan kepada semua Nabi Allah dan keluarga mereka yang suci, kami tidak membeda-bedakan antara mereka dan kepada Allah kami berserah diri. Saya mengajak kalian kepada Allah atas dasar pengetahuan yang pasti dari Al-Qur'an yang agung dan penjelasannya dari Nabi yang tidak bertentangan dengan ayat-ayat yang jelas muhkam Al-Qur'an. Saya seorang Muslim dan memberitahukan secara mutlak penolakan kepada berbagai macam golongan dan partai politik dalam agama. Saya mengikuti kitab Allah dan ajaran sunnah yang benar dari RasulNya, saya bukan seorang pembaharu, dan segala puji Allah Tuhan dari semua dunia.


Walaupun Imam Mahdi (imam pembimbing) Nasser Muhammad Al-Yamani  menyeru kepada semua ulama Muslim, Kristen dan Yahudi untuk berpegang pada Al-Qur'an yang agung sebagai hukum, itu tidak berarti bahwa Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani hanya mengikuti Al-Qur'an yang agung saja. Saya mengikuti Al-Qur'an dan ajaran sunnah yang benar dari Rasulullah, tapi saya menyeru semua ulama Muslim dan orang-orang awam untuk berpegang secepatnya kepada Al-Qur'an yang agung ketika mereka menemukan apapun yang bertentangan dengan ayat-ayatnya jelas/muhkam kepada apa yang disabdakan dari ajaran Nabi (Sunnah). Itu karena apapun yang BERTENTANGAN dengan ayat-ayat yang jelas/muhkam dari kitab Allah Al-Qur'an adalah tidak benar dan telah dipalsukan oleh setan-setan manusia dan jin mengatasnamakan Allah dan mengatasnamakan Rasulullah, baik itu Taurat atau injil/bible atau ajaran-ajaran yang menjelaskan sunnah Nabi Allah. Jadi takutlah kepada Allah dan taati saya serta jangan membuat perbedaan antara kitab-kitab Allah dan penjelasan yang benar dari sunnah Nabi. Saya bersumpah dengan nama Allah bahwa penjelasan yang benar sunnah yang bersumber dari NabiNya adalah dari Allah sesuai dengan ayat-ayat:

فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ ﴿١٨﴾ ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ ﴿١٩﴾
Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. (18)
Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya. (19)
[Surah: 75- Al-Qiyama -Ayat-ayat: 18-19]

Saya bersaksi bahwa penjelasan yang benar dari sunnah-sunnah Nabi adalah dari Allah, baik melalui wahyu yang memungkinkan dia untuk mengerti, atau mempelajari melalui utusan Allah Jibril salam dan berkah kepadanya dan kepada semua malaikat Allah

Wahai ulama-ulama umat (golongan) yang berpecah belah dalam agama, apa arti golongan yang kalian ingkar dari kitab Allah dan mengatakan bahwa penjelasan sunnah sudah cukup, dan mengatakan diri kalian orang-orang Sunnah? Kalian telah sesat dari jalan yang lurus, wahai orang-orang Sunnah, karena kalian ingkar dari kitab Allah yang agung Al-Qur'an, dan mengambilnya hanya yang dapat kalian tafsirkan dengan cara yang kalian inginkan, dan kalian mengatakan bahwa Allah yang agung mengatakan:

مَّا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنكُمْ ۚ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ﴿٧﴾
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (7)
[Surah: 59- Al-Hashr- Ayat: 7)

Kemudian saya Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani  menjawab kepada kalian; siapa yang datang dengan Al-Qur'an yang agung jika kalian adalah benar? Tidakkah dia adalah Rasulullah Muhammad Saw, yang datang dengannya (Al-Qur'an) tidakkah kalian kemudian takut kepada Allah? Bagaimana kalian kemudian menjauh dari kitab Allah? Dan kapanpun di situ ada ayat yang jelas yang bertentangan dengan penjelasan yang tidak benar dan palsu atas nama Nabi (Sunnah), kalian mengatakan; tidak ada yang tahu tafsirannya kecuali Allah! Menemukan atas nama Allah! Seorang dari ulama sunnah mungkin ingin mengatakan: wahai Nasser Muhammad Al-Yamani, tidakkah Allah mengatakan:
…. وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ 
…. padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah….
[Surah 3: Aal-Imran- Ayat: 7]

Kemudian saya Imam Mahdi, menjawabnya dan mengatakan: Allah di sini merujuk pada ayat-ayat tidak jelas/mutasyabihat (ayat persamaan) yang tidak ada yang tahu tafsirnya kecuali Allah dan mereka yang tegas didasarkan pada pengetahuan dari kitab. Allah tidak memerintahkan kalian untuk mengikuti apapun yang ada untuk ditafsirkan dari ayat-ayat mutasyabihat (apa yang ada di permukaan), itu karena ayat-ayat itu memiliki tafsiran yang berbeda dari apa yang kalian lihat di permukaan. Selain itu Allah memerintahkan kalian untuk mengikuti ayat-ayat yang ditetapkan secara tegas yang ada di Ummul Kitab (esensi), dan ambillah mereka sebagai hukum karena mereka telah jelas untuk semua Muslim yang berbahasa Arab; para ulama dan orang awam. Tidak ada yang ingkar kepada ayat-ayat yang jelas/muhkam kecuali orang-orang yang fasik, sesuai dengan ayat:

وَلَقَدْ أَنزَلْنَا إِلَيْكَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ ۖ وَمَا يَكْفُرُ بِهَا إِلَّا الْفَاسِقُونَ ﴿٩٩﴾
Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik. (99)
[Surah 2: Al-Bqara- Ayat: 99]

ayat-ayat yang jelas dan tegas yang ditetapkan ini adalah induk (esensi) dari kitab, jelas untuk orang-orang Muslim yang berbahasa Arab. Allah memerintahkan kalian untuk mengambilnya sebagai hukum dan mengikuti mereka, dan hanya mengimani ayat-ayat mutasyabihat. Dan Allah tidak memerintahkan kalian untuk mengikuti apa “yang timbul” tafsiran dari ayat-ayat mutasyabihat (ayat-ayat persamaan) dalam Al-Qur'an yang agung, tapi untuk mengikuti ayat-ayat dan beriman padanya. Sesuai dengan ayat:

هُوَ الَّذِي أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ ﴿٧﴾
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (7)
[Surah: 3 – Al- Imran: Ayat: 7]

Allah melarang kalian untuk mengikuti apa yang nampak di permukaan mengenai penafsiran ayat-ayat mutasyabihat di dalam Al-Qur'an yang suci, tapi ikutilah ayat-ayat yang jelas/muhkam, dan percayailah ayat-ayat yang mutasyabihat sampai Allah mengirimkan kepada kalian seorang Imam yang memiliki kemampuan untuk menjelaskannya kepada kalian secara rinci.
Seorang Muslim mungkin ingin mengatakan:
Wahai Nasser Muhammad, anda mengatakan bahwa ayat-ayat yang jelas dari kitab adalah jelas bagi Muslim, ulamat dan orang awam, dan saya seorang Muslim, maka tunjukkan saya ayat-ayat yang jelas ini antara ayat-ayat kitab untuk ditemui jika saya dapat mengerti tanpa merujuk pada para ulama karena anda megnatakan bahwa ayat-ayat itu jelas untuk Muslim.
Kemudian Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani  menjawab: inilah ayat-ayat yang jelas yaitu induk (esensi) dari kitab. Saya bersumpah dengan nama Allah yang maha pengasih yang setiap Muslim yang membacanya atau mendengarkannya akan mengerti apa yang dimaksudkan dan bahwa ayat-ayat itu menolak shafa’at dari para hamba Allah di samping menyembah Allah
Wahai golongan islam, wahai Muslim, takutlah pada Allah. Saya mengingatkan kalian seperti apa yang diperingatkan pada orang-orang sebelum kalian; ingkarilah kepercayaan dari shafa’at dari para hamba Allah di samping menyembah Allah, saya peringatkan pada kalian dengan keterangan yang jelas dari kitab Al-Qur'an yang agung. Saya bersaksi dengan kesaksian yang benar, bahwa mereka yang percaya pada shafa’at dari Nabi-Nabi Allah dan orang-orang sholeh di samping Allah yang maha pengasih telah mempersekutukan Allah dan mendustai diri mereka sendiri dan kesaksian bohong mereka telah meninggalkan mereka dalam kesulitan
Tidakkah kalian tahu bahwa sesembahan itu dimulai seperti berhala-berhala para Nabi dan orang-orang sholeh? Dan ketika Rasulullah bertanya pada mereka yang menyembahnya; mengapa kalian menyembah sesembahan atau berhala-berhala dari manusia di sisi Allah? Mereka yang tidak beriman pada Allah dengan mempersekutukan yang lain sebagai sekutu denganNya mengatakan:
“kami hanya menyembah mereka untuk menjadikan kami lebih dekat pada Allah dan menjadi pemberi shafa’at di sisi Allah, mereka bukan apa-apa melainkan patung-patung yang kami buat dari para hamba yang dekat dengan Allah, yaitu para Nabi dan orang-orang sholeh.” Allah menjawab kepada orang-orang sebelumnya, siapa yang mempersekutukan dengan Allah, siapa yang tahu rahasia dari menyembah berhala-berhala menjadi berhala-berhala dari hamba-hamba yang dekat dengan Allah; Nabi-Nabi dan orang-orang yang sholeh. Allah swt berfirman:

أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ ۚ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ ﴿٣﴾
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar
[Surah: 39 – Az-Zumar: Ayat: 3
Mereka berkata: mereka inilah pemberi shafa’at kami di sisi Allah. Tapi Allah tahu bahwa tidak ada dari para hambaNya yang berani untuk meminta shafa’at baik para malaikatNya yang dekat dengan Allah atau jin serta manusia. Dan karena orang-orang yang menyembah berhala-berhala dari orang-orang sholeh beriman kepada shafa’at di sisi Allah di hari penghakiman, Allah swt berfirman:

وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿١٨﴾
Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahuiNya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu)
[Surah: 10 - Yunus- Ayat: 18]

Maka di sini beberapa pertanyaan untuk kalian, dan jawaban-jawaban mereka akan datang secara langsung dari Tuhan dalam ayat-ayat yang jelas, induk dari kitab, kepada semua Muslim yang berbahasa Arab:
Q1 : Apakah Allah tahu bahwa setiap hambaNya akan berani meminta shafa’at untuk hamba-hambaNya di sisi Allah pada hari kebangkitan?
وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿١٨﴾
Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahuiNya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu)
[Surah: 10 - Yunus- Ayat: 18]
A1 : Allah swt berfirman:
وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿١٨﴾
dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahuiNya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu)
[Surah: 10 - Yunus- Ayat: 18]
Q2 : Apakah Allah memerintahkan para RasulNya untuk melarang orang-orang mempercayai shafa’at dari orang-orang sholeh di sisi Allah?
A2 : Allah swt berfirman:
وَأَنذِرْ بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَن يُحْشَرُوا إِلَىٰ رَبِّهِمْ ۙ لَيْسَ لَهُم مِّن دُونِهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيعٌ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ ﴿٥١﴾
Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa.
[Surah: 6 – Al-An-aam- Ayat: 51]

Q3 : Apakah orang-orang kafir mendapat shafaat di sisi Allah bahwa Allah akan mengabulkan, seperti yang mereka percayai, dalam hidup ini atau hari akhir?
A3 : Allah swt berfirman:
وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ الْآزِفَةِ إِذِ الْقُلُوبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِينَ ۚ مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ ﴿١٨﴾
Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya.
[Surah: 40 – Ghafir- Ayat: 18]
Q4 : Apakah mereka yang beriman mendapat shafaat di sisi Allah di saat mereka juga mengimani shafaat dari para hamba yang menyembah Allah di sisi penyembahan kepada Allah
A4 : Allah swt berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ ۗ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ ﴿٢٥٤﴾
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim
[Surah: 2 – Al-Baqara- Ayat: 254]
Q5 : jadi, tidak adakah seseorang yang akan menghadap Allah untuk meminta Dia agar tidak menghukum hamba-hambaNya yang berdosa pada diri mereka sendiri untuk mewakili orang-orang yang tidak adil di hadapan Allah?
A5: Allah swt berfirman :
هَا أَنتُمْ هَٰؤُلَاءِ جَادَلْتُمْ عَنْهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَمَن يُجَادِلُ اللَّهَ عَنْهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَم مَّن يَكُونُ عَلَيْهِمْ وَكِيلًا ﴿١٠٩﴾
Beginilah kamu, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini. Maka siapakah yang akan mendebat Allah untuk (membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapakah yang menjadi pelindung mereka (terhadap siksa Allah)?
[Surah: 4 – An-Nisaa - Ayat: 109]
Q6 : jika seorang bapak adalah seorang yang sholeh dan anaknya adalah mereka yang berdosa pada diri mereka sendiri, akankah seorang bapak membantu anaknya dari hukuman Allah dan menengahi di hadapan Allah?
A6 : Allah swt berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِي وَالِدٌ عَن وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ ﴿٣٣﴾

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.
[Surah: 31 – Luqmaan - Ayat: 33]
Q7 : jika seorang suami adalah seorang yang sholeh dan istrinya adalah orang yang berdosa pada diri sendiri, akankah suami membantu dan menengahi untuk istrinya di hadapan Allah bahkan jika dia adalah seorang Nabi atau Rasul?
A7 : Allah swt berfirman :
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ ﴿١٠﴾
Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)"
[Surah: 66 – At-Tahreem - Ayat: 10]
Q8 : Apakah itu maksudnya benar-benar tidak ada shafaat dari penyembahan terhadap hamba disamping menyembah Allah?
A8 : Allah swt berfirman :
وَاتَّقُوا يَوْمًا لَّا تَجْزِي نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ شَيْئًا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَلَا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ ﴿٤٨﴾
Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.
[Surah: 2 – Al-Baqara – Ayat: 48]
Q9 : Maka sanak keluarga tidak akan mendapatkan apa-apa di sisi Allah dan Allah tidak akan mengizinkan setiap orang untuk menolong keluarganya. Maukah anda menambahkan ilmu pengetahuan pada kami dari ayat-ayat yang jelas/muhkam dari kitab agar diingat untuk mereka yang mengerti?
A9 : Allah swt berfirman :
لَن تَنفَعَكُمْ أَرْحَامُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ ۚ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَفْصِلُ بَيْنَكُمْ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ ﴿٣﴾
Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-sekali tiada bermanfaat bagimu pada Hari Kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan
[Surah: 60 – Al-Mumtahina – Ayat: 3]
Q10 : Jadi shafaat hanya dari Allah dan tidak akan ada para hamba yang melampauiNya. Untuk pastinya, maukah anda memberikan pada kami lebih banyak dari ayat-ayat dari kitab kepada orang-orang untuk dimengerti?
A10 : Allah swt berfirman :
قُل لِّلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا ۖ لَّهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٤٤﴾
Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafa'at itu semuanya. KepunyaanNya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepadaNya-lah kamu dikembalikan"
[39 – Az-Zumur– Ayat: 44]
Itulah mengapa Allah mengirimkan perintahNya kepada Rasul-rasulNya untuk memperingatkan umat mereka dan melarang mereka untuk meyakini shafaat dari hamba di sisi Allah. Allah swt berfirman :
وَأَنذِرْ بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَن يُحْشَرُوا إِلَىٰ رَبِّهِمْ ۙ لَيْسَ لَهُم مِّن دُونِهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيعٌ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ ﴿٥١﴾
Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa.
[Surah: 6 – Al-An-aam- Ayat: 51]
Q11 : Adakah dalam penjelasan dari sunnah, di dalam hadis yang benar dari Nabi Muhammad Saw, yang menjelaskan kitab kepada umatnya, yang menegaskan dan menjelaskannya bahkan lebih? Saat dia mengatakan bukan dari dirinya?
A:11 : Rasulullah Muhammad Saw :
يا فاطمة بنت محمد ! يا صفية بنت عبد المطلب ! يا بني عبد المطلب ! لا أملك لكم من الله شيئاً
Wahai Fatimah putri Muhammad, wahai Shofiyah putri Abdul Muttalib, wahai anak-anak Abdul Muttalib, aku tidak memberikan apapun kepada kalian di sisi Allah.
Dan Rasulullah Muhammad Saw bersabda :
يا بني كعب بني لؤي ! أنقذوا أنفسكم من النّار. يا بني مرة بن كعب ! أنقذوا أنفسكم من النّار يا بني هاشم ! أنقذوا أنفسكم من النّار ، يا بني عبد المطلب ! أنقذوا أنفسكم من النّار . يا فاطمة ! انقذي نفسك من النّار ، فإني لا أملك لكم من الله شيئاً
Wahai anak-anak dari Ka’ab putra Loay, selamatkan diri kalian dari api neraka. Wahai anak-anak dari Murra putra Ka’ab, selamatkan diri kalian dari api neraka. Wahai anak-anak Hasyim, selamatkan diri kalian dari neraka. Wahai Fatimah, selamatkan dirimu dari api neraka. Aku tidak memberikan apapun di sisi Allah.
Rasulullah Muhammad Saw bersabda :
يا معشر قريش ! اشتروا أنفسكم من الله لا أغني عنكم من الله شيئاً، يا بني عبد المطلب ! لا أغني عنكم من الله شيئاً، يا عباس بن عبد المطلب لا أغني عنك من الله شيئاً، يا صفية عمة رسول الله ! لا أغني عنك من الله شيئاً، يا فاطمة بنت رسول الله لا أغني عنك من الله شيئاً
Wahai masyarakat Quraish, juallah diri kalian kepada Allah, aku tidak memberikan apa-apa di sisi Allah! Wahai anak-anak Abdul Muttalib, aku tidak memberikan apa-apa di sisi Allah. Wahai Abbas putra Abdul Muttalib, aku tidak memberikan apa-apa di sisi Allah, wahai Shofiyah bibi dari Rasulullah, aku tidak memberikan apa-apa di sisi Allah! Wahai Fatimah putri Rasulullah, aku tidak memberimu apa-apa di sisi Allah.
Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Rasulullah
Wahai ummah (golongan) dari islam, mengapa kalian mengingkari ayat-ayat yang jelas yang ditolak oleh induk kitab (ummul kitab) mengenai shafaat dari setiap hamba Allah di samping menyembah Allah sebagaimana hadis-hadis Nabi yang benar yang menolak shafaat dari setiap hamba Allah? Kalian mengikuti hadis-hadis yang dipalsukan yang mengatasnamakan Rasulullah yang bertentangan dengan ayat-ayat yang jelas/muhkam yang serupa dengan apa yang tampak ditafsirkan dari ayat-ayat mutasyabihat (ayat-ayat perumpamaan). Apakah ada kebohongan di dalam hati kalian yang ingkar dari kebenaran yang nyata yang kalian ingkari dari ayat-ayat yang jelas/muhkam dan mengikuti ayat-ayat mutasyabihat yang membicarakan tentang shafaat.
Siapapun dia yang melakukannya, ada kebohongan di dalam hati mereka yang ingkar dari kebenaran. Allah swt berfirman :
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ ﴿٧﴾
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
[Surah: 3 – Aal-Imraan - Ayat: 7]
Seorang dari mereka yang menyimpan kebohongan di dalam hati mereka yang ingkar dari kebenaran yang jelas dalam ayat-ayat yang jelas/muhkam dari kitab mungkin ingin mengatakan: wahai Nasser Muhammad Al-Yamani, tidakkah Allah berkata :
.... لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ .....
KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya?
[Surah:2 – Al-Baqara- Ayat: 255]
Kemudian saya Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani menjawab: ayat ini adalah di antara ayat-ayat mutasyabihat yang menyebutkan tentang shafaat. Allah memberikan izin untuk berbicara untuk seorang manusia yang akan mengatakan kebenaran. Sejalan dengan ayat :
يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا ۖ لَّا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ﴿٣٨﴾
Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.
[Surah:78 – An-Nabaa' - Ayat: 38]
Allah mengizinkan siapapun yang Dia izinkan untuk memenuhi shafaat yang mengatakan apa yang benar, bukan apa yang salah yang membuat kalian bahkan lebih dari seorang musyrikin (bukan apa yang membuat kalian menyekutukan Allah lebih jauh) memikirkan bahwa orang ini akan diizinkan untuk membela/meminta untuk shafaat dari Tuhan untuk hamba-hambaNya. Allah hanya memberikan izin untuk orang ini berbicara untuk memenuhi shafaat Allah dalam dirinya bahwa rahmatNya adalah pemberi shafaat dari hukumanNya. Sejalan dengan ayat :
قُل لِّلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا....
Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafa'at itu semuanya
[Surah:39 – Az-Zumur - Ayat: 44]
Mereka yang mengikuti ayat-ayat mutasyabihat mengenai shafaat mungkin ingin mengatakan : Tidakkah Allah mengatakan :
يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَٰنِ وَفْدًا ﴿٨٥﴾ وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَىٰ جَهَنَّمَ وِرْدًا ﴿٨٦﴾ لَّا يَمْلِكُونَ الشَّفَاعَةَ إِلَّا مَنِ اتَّخَذَ عِندَ الرَّحْمَٰنِ عَهْدًا ﴿٨٧﴾
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat, (85) dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga. (86) Mereka tidak berhak mendapat syafa'at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah. (87)
[Surah:19 – Mayryam - Ayat-ayat: 85-87]
Lihatlah, wahai Nasser Muhammad Al-Yamani, untuk apa Allah mengatakan :
لَّا يَمْلِكُونَ الشَّفَاعَةَ إِلَّا مَنِ اتَّخَذَ عِندَ الرَّحْمَٰنِ عَهْدًا ﴿٨٧﴾
Mereka tidak berhak mendapat syafa'at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah.
[Surah:19 – Mayryam - Ayat: 87]
Kemudian Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani menjawab:
Mereka orang-orang yang telah mengambil perjanjian dengan Allah bahwa mereka tidak akan ridho kecuali Allah swt ridho. Allah tidak memberi mereka izin untuk meminta shafaat, melainkan untuk memenuhi shafaat dalam diri Allah sehingga rahmatNya sebagai perantara atas nama seseorang dari hukumanNya. Maka mereka meminta Allah untuk ridho dan tidak sedih baik kesedihan yang dalam bagi mereka yang berdosa pada diri mereka sendiri antara hamba-hambaNya. kesedihanNya adalah karena Dia maha memberi rahmat.
Mereka berkata : Ya Allah, maha pemurah, kami di antara hamba-hambaMu dan kami mengambil ridhoMu sebagai tujuan kami dan bukan berarti untuk masuk surga. ridhoMu adalah ridho terbesar kami, lebih besar dari kesenangan berada di surga. Dan kami telah mengambil perjanjian (perjanjian diri kami) sementara kami dalam kehidupan yang pertama bahwa kami tidak akan ridho dan puas kecuali engkau ridho dan kami tetap memegang perjanjian kami. Kemudian Allah swt menjawab: “Tidakkah Tuhanmu telah ridho terhadap kalian? Dan itulah mengapa Aku akan memasukkanmu ke dalam surga, tidakkah itu cukup buat kalian?” kemudian mereka menjawab kepada Tuhan: “Tapi kami tidak mengharap ridho yang dimaksud sehingga engkau memasukkan kami dalam surga, kami mengharap ridhoMu sebagai tujuan kami dalam diri kami. Kami tidak sedih atas hamba-hambaMu yang berdosa pada diri mereka sendiri karena kami tidak lebih pemurah daripada Allah yang maha pemurah. Sehingga engkau senang dan ridho.
Tuhan menjawab pada mereka: “Allah ridho jika hamba-hambaNya bertaubat padaNya sehingga Dia tidak menghukum mereka dan memasukkan mereka ke dalam surga. Bagaimana Tuhanmu senang dan ridho ketika tidak ada kecuali sedikit dari hamba-hambaKu yang bertaubat? Aturan dari Allah telah datang pada kalian sebelumnya bahwa Allah dalam kesedihan atas orang-orang kafir yang tidak adil yang mendustakan para rasul mulai dari saat mereka menyesali apa yang mereka telah sia-siakan kepada Allah. Tapi mereka tidak menyesal melakukannya sampai kami menghukum mereka dengan siksaan yang sangat pedih di dalam api neraka sehingga mereka menjadi putus asa dari rahmat yang maha memberi rahmat, kami bukan tidak adil kepada mereka tapi merekalah yang telah tidak adil pada diri mereka.
Kemudian perutusan terhormat mengatakan :
Wahai Tuhan kami, Tuhan seluruh dunia, apakah mereka telah tersesat dari jalan lurus yang mengharap keridhoanMu kepadaMu sebagai tujuan yang tidak bermaksud masuk surga? Kemudian Tuhan menjawab mereka: Tidak, jalan yang mereka ambil adalah jalan yang dibimbing kepada Tuhan mereka; untuk mengambil keridhoan tuhanmu sebagai tujuan dan Aku menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk menyembahKu. Tapi karena rasa bangga Tuhanmu Dia tidak menjadikannya wajib untukmu untuk mengambil keridhoan dari Tuhanmu sebagai tujuan, bukan bertujuan masuk surga, bukan pula takut neraka. Itulah mengapa Aku membuatkan surga untuk mereka yang beriman dan bersyukur dan neraka untuk mereka yang kafir. Tapi kalian membuat tujuan kalian untuk keridhoan Tuhan kalian yang bijaksana yang Aku ciptakan jin dan manusia untuk mengabdi padaKu. Sesuai dengan ayat :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ﴿٥٦﴾
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
[Surah: 51- adh-dhariyaat -Ayat: 56]
Kalian adalah orang-orang yang Allah janjikan untuk dikirim pada zaman Imam yang terbimbing kepada keridhoan terbesar, kesenangan yang lebih besar daripada kesenangan di surga. Dan kalian menjawab panggilan kebenaran dari Tuhan kalian dan mengambil keridhoan dari Tuhan kalian sebagai tujuan dan kalian telah mengadakan perjanjian dengan Tuhan kalian bahwa kalian tidak akan ridho kecuali Tuhan meridhoi. Maka mintalah apa yang kalian harapkan.
Kemudian mereka mengatakan seolah-olah mereka satu orang : kami ingin memenuhi keridhoan terbesar kami, yang lebih besar dari kesenangan surgaMu, bahwa Engkau ridho dan janjiMu adalah kebenaran dan Engkau maha merahmati. Itu bukan untuk hamba-hamba yang meminta shafaat kepada hamba-hambaMu, maha mulia Allah, Engkau maha pengasih daripada semua hambaMu dan janjiMu adalah kebenaran dan Engkau maha merahmati. Kami tidak lebih mengasihi dibanding Engkau, dan Engkau maha mengasihi.
Kemudian Allah menjawab mereka :
Benarlah kalian dan telah berkata apa yang benar. Aku bersumpah demi kemuliaan dan keagunganKu bahwa kalian tidak akan ridho dengan semua kerajaan Tuhan kecuali Tuhan telah meridhoi. Aku meridhoi apa yang telah kalian katakan karena itulah yang benar, Allah Tuhan dari seluruh dunia. Yang maha esa yang kalian cintai ridho dan rahmatKu meliputi hamba-hambaKu dari hukumanku, maka masuklah di antara hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu.
Dan di sini, orang-orang yang menyesali apa yang mereka lalaikan kepada Tuhan mereka terkejut saat Tuhan mereka mengatakan : maka masuklah di antara hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surgaKu.
Maka, orang-orang yang menyesali apa yang mereka lalaikan kepada Tuhan mereka berkata kepada orang-orang yang mencintai Allah dan yang Dia cintai.
وَلَا تَنفَعُ الشَّفَاعَةُ عِندَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ ۚ حَتَّىٰ إِذَا فُزِّعَ عَن قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ ۖ قَالُوا الْحَقَّ ۖ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ ﴿٢٣﴾
Dan tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa'at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?" Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar", dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar
[Surah: 34- Sabaa'-Ayat: 23]

Seorang  dari ulama-ulama yang berpengetahuan mungkin inting menyela saya dan mengatakan : wahai Nasser Muhammad, apa yang kau katakan? Apakah ini wahyu yang baru mengatasnamakan Allah?
Kemudian saya Imam Mahdi yang terbimbing Nasse Muhammad Al-Yamani menjawab: “Tidak ada wahyu baru setelah Qur’an yang agung. Ini hanya penjelasan yang benar sesuai dengan ayat :

وَلَا تَنفَعُ الشَّفَاعَةُ عِندَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ ۚ حَتَّىٰ إِذَا فُزِّعَ عَن قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ ۖ قَالُوا الْحَقَّ ۖ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ ﴿٢٣﴾
Dan tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa'at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?" Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar", dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar
[Surah: 34- Sabaa'-Ayat: 23]

Aku bersumpah demi Allah bahwa itu adalah pengertian kalian yang salah tentang shafaat kepada hamba Tuhan yang memaksaku untuk menjelaskan ayat tersebut. Dan kalian secara salah mengakui bahwa Allah memberikan izin kepada siapa saja yang Dia inginkan dari hamba-hambaNya menjadi Pemberi Shafaat kepada hamba-hambaNya di hadapan Tuhan, maha mulia Allah. Itu hanyalah Allah yang memberikan mereka ijin untuk memenuhi shafaat dalam diriNya ketika mereka mengambil keridhoan Allah sebagai tujuan karena mereka melihat bahwa keridhoan Allah adalah keridhoan terbesar daripada surgaNya saat mereka dalam kehidupan ini.
Saya bersumpah demi Allah bahwa tidak akan ada yang mempercayai penjelasan ini secara dalam kecuali mereka yang ada di antara orang-orang yang Allah cintai dan yang mencintaiNya pada golongan ini. Tahukah kalian mengapa? Itu karena mereka mengetahui dalam diri mereka sendiri betapa besar dorongan mereka sekarang dalam kehidupan pertama ini bahwa mereka tidak akan ridho bahkan jika mereka diberikan seluruh kerajaan Allah dalam hidup ini dan di hari akhir kecuali Allah telah ridho.
Seorang dari ulama-ulama golongan mungkin mengatakan : wahai Nasser Muhammad Al-Yamani, apakah kau mengetahui mereka untuk menyaksikan bahwa orang-orang ini ada dalam kaum ini (kaum yang dicintai Allah dan mereka mencintaiNya?
Imam Mahdi menjawab :
Mereka tahu bahwa Nasser Muhammad Al-Yamani tidak mengenal mereka. Dan bahkan jika saya mengenalnya dan berteman dengan mereka dan menjadikan mereka teman-teman saya, bagaimana mungkin saya mengetahui apa yang ada dalam hati mereka? hanya mereka yang mengetahui apa yang ada dalam hati mereka sendiri dan mereka menemukan tanda kebenaran yang besar untuk mempercayai Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani.
Ulama yang lain mungkin mengatakan :
Apakah tanda ini untuk mereka yang Allah cintai dan yang dicintaiNya, mereka yang tahu secara yakin bahwa itu adalah tanda untuk percaya pada Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani.
Kemudian saya Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani menjawab :
Saya bersumpah demi Allah Tuhan seluruh bumi dan seluruh langit dan apapun yang ada diantaranya, Tuhan dengan tahta terbesar bahwa orang-orang yang Allah janjikan untuk dikirim di dalam ayat-ayat kitabNya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ ﴿٥٤﴾
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
[Surah: 5- Al-Ma'ida – ayat: 54]
Saya bersumpah bahwa mereka berada dalam kaum ini
Seseorang mungkin bertanya : bagaimana mungkin dunia mengetahui orang-orang ini jika anda tidak mengenal mereka maka bagaimana mungkin kami akan mengenal mereka? Imam Mahdi menjawab : itulah mereka yang akan mengetahui tanpa keraguan bahwa mereka ada di antara orang-orang yang Allah cintai dan yang mencintaiNya.
Orang yang lain mengatakan :
Wahai Nasser Muhammad Al-Yamani, jelaskanlah dan jawablah secara rinci, bagaimana saya mengenal dengan yakin apakah saya di antara orang-orang yang dicintai Allah dan yang mencintaiNya dalam pada kaum ini?
Saya Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-yamani menjawab :
Jika anda berada di antara orang-orang yang Allah janjikan untuk membawa ayat-ayat yang jelas/muhkam dari kitabNya, orang-orang yang Allah cintai dan mereka mencintaiNya, saya bersumpah demi Allah Tuhan seluruh bumi dan Tuhan seluruh langit dan apapun yang diantaranya, Tuhan dengan tahta terbesar, bahwa anda akan menemukannya dalam hati anda bahwa anda tidak akan ridho dengan seluruh kerajaan langit dan bumi, tidak pula akan ridho dengan kerajaan surga dan kesenangan di dalamnya tanpa batas, anda tidak akan ridho dengan semua kecuali Allah yang maha esa yang anda cintai, yang maha merahmati telah ridho dan kesedihan serta penderitaan dalam diriNya sirna.
Karena orang-orang yang Allah cintai dan mereka mencintaiNya mengambil perjanjian bahwa keridhoan Allah sebagai tujuan mereka bukan jalan untuk memenangkan kerajaan dari hidup ini dan kehidupan setelahnya.
Demi Allah yang tiada Tuhan selainNya, jika Allah sesuatu pada anda semua kerajaanNya untuk menjadi milik anda, anda tidak akan meridhoi atau senang, melainkan anda akan mengatakan : Tuhanku, itu sangat jauh dari keridhoan dan kesenangan hambaMu, kecuali Engkau telah ridho. Saya mempelajari tentang apa yang ada dalam diriMu melalui kekuasaanMu dalam ayat-ayat yang jelas/muhkam dari kitabMu kepada semua Muslim.

يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ ۚ مَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ ﴿٣٠﴾ أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّنَ الْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُونَ ﴿٣١﴾
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. (30)
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka. (31)
[Surah: 36 – YA-SEEN- Ayat-ayat: 30-31]
Itu karena anda sedih dan menderita kepada mereka orang-orang yang menyesali, mereka yang tidak mengikuti kebenaran dari Tuhan mereka maka Tuhan menghancurkan mereka dan mereka sangat menyesal. Sesuai dengan ayat:
إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ خَامِدُونَ ﴿٢٩﴾ يَا حَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِ ۚ مَا يَأْتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ ﴿٣٠﴾ أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّنَ الْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُونَ ﴿٣١﴾
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati. (29) Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. (30) Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka. (31)
[Surah: 36 – YA-SEEN- Ayat-ayat: 29-31]
Setelah penjelasan dari ayat-ayat ini, saya bersumpah bahwa siapapun yang ada di antara orang-orang yang Allah cintai dan mencintaiNya akan mengambil perjanjian dengan yang maha merahmati, dan menjadikan Allah sebagai saksinya, bahwa mereka tidak akan meridhoi selain Allah, yang maha esa yang mereka cintai, Tuhan seluruh dunia, yang maha merahmati telah ridho.
Seorang pencari kebenaran berkata :
Wahai Nasser Muhammad Al-Yamani, saya merasa bahwa saya tidak akan ridho kecuali Allah telah ridho, tidak sedih tidak pula dalam penderitaan, tapi saya telah melakukan banyak dosa dan berlebihan melawan hidup saya dan telah melakukan banyak perbutan buruk. Apakah mungkin bahwa saya bisa menjadi mereka yang Allah cintai dan mereka mencintaiNya jika saya bertaubat secara benar dan mengikuti panggilan Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani?
Kemudian Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani  menjawab :
Mungkin dosa-dosa Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani lebih besar dari dosa-dosa anda, tapi saya yakin dan percaya dalam aturan Allah dalam ayat-ayat dari kitabNya ketika Allah berkata :
....إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ﴿٢٢٢﴾
....... Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
[Surah: 2 –Al-Baqara –Ayat: 222]

Itulah mengapa Imam Mahdi berharap berada di antara orang-orang yang Allah cintai dan mencintaiNya, mereka yang Allah janjikan dalam kitabNya untuk diantar kepada hari akhir, kemudian Allah menjadikan saya imam untuk mereka dan membimbing saya ke jalan yang lurus dan menambahkan kebijaksanaan dan pengetahuan.

Salam kepada semua rasul Allah dan maha tinggi Allah Tuhan seluruh dunia.

Saudara kalian
Imam Mahdi (imam yang dibimbing)

Nasser Muhammad Al-Yamani 






No comments:

Post a Comment