Imam
Nasser Muhammad Al-Yamani:
Saya beritahukan pada kalian semua orang-orang Muslim tentang Jihad untuk Allah
Pertama,
Jihad adalah untuk Allah yaitu mengajak pada kebenaran dan Allah tidak
memerintahkan untuk MENYERANG manusia sampai mereka menjadi beriman, tapi kami
harus mengajak mereka dengan memberitahu pada mereka dan Allah yang mengadili
mereka bukan kami, sesuai dengan ayat:
وَإِن مَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِي
نَعِدُهُمْ أَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ وَعَلَيْنَا
الْحِسَابُ [١٣:٤٠]
Dan jika Kami perlihatkan kepadamu sebahagian (siksa)
yang Kami ancamkan kepada mereka atau Kami wafatkan kamu (hal itu tidak penting
bagimu) karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah
yang menghisab amalan mereka.
[Q.S. : 13
Ar-Raad- Ayat: 40]
Kedua,
Jihad untuk Allah dengan cara menerapkan hukum Allah yang ada di kitab suci,
dan Allah tidak memberikan pilihan pada kita – kita jangan memilih hukum apapun
dan bagi yang melanggar hukum telah melakukan ketidak adilan hukum pada dirinya
sendiri. Hukum Allah digunakan untuk muslim dan non muslim dan tidak semua yang
beriman sama. Inilah betapa ketidak adilan dapat dicegah – ketidak adilan dari
seseorang kepada yang lain sehingga ketidak adilan akan berakhir di dunia.
Jihad seperti ini yang wajib dilakukan selain yang anda tetapkan di bumi –
kekayaan dan kekuatan – sesuai dengan ayat:
الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي
الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ
وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ [٢٢:٤١]
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan
mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat,
menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada
Allah-lah kembali segala urusan.
[Q.S. : 22-
Al-Haj -Ayat: 41]
Tapi
sungguh menyedihkan orang-orang muslim mengabaikan prinsip-prinsip jihad,
mereka membelit agama mereka di mata dunia sebagai tambahan atas gambaran yang
salah dan yang dilakukan Yahudi membelit Islam di dunia.
kepada para penanya (questioner), apakah kalian benar-benar ingin Imam menyatakan perang pada setiap orang kafir yang tidak bersahabat dengan agama kita – saya minta perlindungan pada Allah dari kekhilafan – bagaimana mungkin saya menuruti kalian dan tidak mentaati perintah Allah, sesuai dengan ayat:
لَّا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ
لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن
تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
الْمُقْسِطِينَ [٦٠:٨]
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku
adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula)
mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berlaku adil.
[Q.S. : 60 -
Al-Mumtahina - Ayat: 8]
kepada
para penanya (questioner), bersediakah kalian ditunjukkan ke jalan kebenaran
dan pengampunan, ada dua macam jihad untuk Allah:
pertama,
jihad dengan cara mengajak manusia kepada Allah menggunakan Al-Qur'an, siang
dan malam sesuai dengan ayat:
فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُم
بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا [٢٥:٥٢]
Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan
berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar.
[Q.S. : 25 -
Al-Furqaan - Ayat: 52]
قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى
اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ
اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ [١٢:١٠٨]
Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan
orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang
nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".
Dan
sehingga mereka menemukan petunjuk. Kami wajib memberitahukan, maka kami
menjelaskan pada mereka apa yang Allah telah kirim pada mereka dan kami, dan
semoga mereka menemukan kearifan/kebijaksanaan. Sesuai dengan ayat:
بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ ۗ
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ
وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ [١٦:٤٤]
keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan
Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa
yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,
[Q.S. : 16 -
Al-Nahil - Ayat: 44 ]
فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ [٨١:٢٦]
maka ke manakah kamu akan pergi?
إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَالَمِينَ
[٨١:٢٧]
Al Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta
alam,
لِمَن شَاءَ مِنكُمْ أَن يَسْتَقِيمَ
[٨١:٢٨]
(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan
yang lurus.
[Q.S. : 81 -
Al-Taqweer - Ayat: 26 - 28]
dan inilah jenis jihad yang tidak memerlukan pedang sesuai dengan ayat:
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ
بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ
أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ ۖ
وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ [١٦:١٢٥]
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ
مَا عُوقِبْتُم بِهِ ۖ وَلَئِن صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِّلصَّابِرِينَ
[١٦:١٢٦]
Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan
balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika
kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.
وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا
بِاللَّهِ ۚ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِي ضَيْقٍ مِّمَّا
يَمْكُرُونَ [١٦:١٢٧]
Bersabarlah dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan
pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka
dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوا
وَّالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ [١٦:١٢٨]
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan
orang-orang yang berbuat kebaikan.
[Q.S. : 16 -
Al-Nahil - Ayat: 125 - 128]
Dan
tahukah kalian mengapa Allah memerintahkan kita untuk tidak MENYERANG manusia
agar menjadi beriman menggunakan kekerasan? Karena jika kita melakukan,
keyakinan mereka akan ditolak, kecuali mereka benar-benar beriman dari hati
mereka hingga mereka menyembah Allah dan tidak menyembah karena takut pada
kita, atau beriman karena takut pada kita – tapi benar-benar takut pada Allah,
sesuai dengan ayat:
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ
آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ
وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَن يَكُونُوا مِنَ
الْمُهْتَدِينَ [٩:١٨]
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah
orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah,
maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk.
[
Q.S. : 9 - Al-Tawba - Ayat: 18]
Dan
hal ini karena jika mereka beriman dan sholat adalah karena mereka takut pada
orang-orang muslim, kemudian sholat mereka dan iman mereka tidak akan diterima
dan amal mereka tidak akan diterima karena mereka tidak beriman kepada Allah di
dalam hati mereka, maka mereka menjadi seperti munafik, Allah tidak akan
menerima mereka karena mereka menunjukkan suatu iman dan keyakinan tapi mereka
menyembunyikan kekafiran dan tidak beriman, sesuai dengan ayat:
وَمَا مَنَعَهُمْ أَن تُقْبَلَ مِنْهُمْ
نَفَقَاتُهُمْ إِلَّا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلَا يَأْتُونَ
الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ وَلَا يُنفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَارِهُونَ
[٩:٥٤]
Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari
mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan
Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak
(pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.
فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا
أَوْلَادُهُمْ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُم بِهَا فِي
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ [٩:٥٥]
Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik
hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan
anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan
melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.
[Q.S. : 9 -
Al-Tawba - Ayat: 54 - 55]
Oleh
karena itu kita tidak boleh MENYERANG manusia supaya beriman pada Allah yang
maha pengasih karena jika mereka beriman karena takut pada orang-orang muslim
dan sholat kemudian penyembahan mereka tidak akan diterima oleh Allah – oleh
karena itu Allah tidak memerintahkan kita untuk menyerang manusia sampai mereka
menjadi beriman kecuali Allah memerintahkan kita untuk meyakinkan hati mereka
dengan kebenaran agama Allah, dan dengan mengajak mereka kepada Allah dengan
menggunakan kebijaksanaan dan nasehat yang baik dan menjelaskan pada mereka
agama ini (Islam) yang datang sebagai rahmat kepada dua dunia manusia dan jin
dan Allah tidak memerintahkan kita untuk menumpahkan darah mereka dan melakukan
perbuatan tidak adil pada mereka dan merampok uang mereka dan membunuh mereka
dan menghina wanita mereka dan anak-anak mereka kecuali mereka yang menyerang
kita dalam agama kita dan mengusir kita dari rumah-rumah dan tempat-tempat
tinggal kita, mereka yang kami perintahkan untuk diperangi, dan karena kami
menanggapi perintah-perintah Allah sesuai dengan ayat:
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ
يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ
الْمُعْتَدِينَ [٢:١٩٠]
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi
kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas.
[Q.S. : 2 -
Al-Baqara –Ayat : 190]
Dan
jihad ini adalah mandat (perintah) yang wajib, tapi setelah kalian memiliki
kekuatan dan kekayaan dan kemenangan kami mewajibkan untuk melindungi mereka
seperti yang diperintahkan dalam Al-Qur'an pada kita, maka kami hanya membunuh
mereka yang membunuh tanpa peduli pembunuh itu muslim atau non muslim, beriman
atau kafir, karena hukum Allah adalah universal untuk semua manusia, dipakai
untuk semua muslim dan non muslim. Pertanyaan yang kami tanyakan disini, apa
yang dilakukan jika seorang muslim membunuh seorang kafir tanpa hak
melakukannya, apakah kita tetap memakai hukum Allah padanya? Jawabannya adalah
dari Al-Qur'an, Allah berfirman:
مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ
بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَن قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي
الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا
أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ
ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ [٥:٣٢]
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani
Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang
itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang
memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka
rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian
banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam
berbuat kerusakan dimuka bumi.
[Q.S. : 5 -
Al-Ma'eda – Ayat : 32]
Imam
Mahdi akan mengatur dengan aturan kebenaran dari Allah. Seorang Muslim yang
membunuh orang non muslim – dengan tanpa sebab yang hak, mengaku bahwa dia
membunuhnya karena dia kafir – dia yang melakukan hal ini – dia seperti
seseorang yang membunuh seluruh manusia di bumi muslim dan non muslim. Sama
untuk beberapa yang tidak beriman dan membunuh seorang muslim tanpa sebab yang
hak, maka pembunuh apakah dia seorang muslim atau kafir akan dibunuh sesuai
dengan hukum Allah di kitab-Nya maka mereka keduanya adalah contoh, dan maka
kami melarang mereka yang menebarkan ketidak adilan antara seseorang dengan
yang lainnya, tapi mereka bebas untuk memilih keimanan mereka, karena Allah
tidak memerintahkan kita untuk menyerang orang-orang agar beriman, sesuai dengan
ayat:
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَد
تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ
وَيُؤْمِن بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ
لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ [٢:٢٥٦]
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu
barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak
akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[Q.S. : 2 -
Al-Baqara - Ayat: 256]
Tapi
apakah itu berarti kita membiarkan manusia yang melakukan kerusakan dan ketidak
adilan di bumi dilakukan sesuai dengan kehendak mereka setelah kita mencapai
kekuatan? Tidak akan pernah, dan ini sesuai dengan ayat:
لَئِن بَسَطتَ إِلَيَّ يَدَكَ
لِتَقْتُلَنِي مَا أَنَا بِبَاسِطٍ يَدِيَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ ۖ إِنِّي
أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ [٥:٢٨]
"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku
untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu
untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian
alam".
إِنِّي أُرِيدُ أَن تَبُوءَ بِإِثْمِي
وَإِثْمِكَ فَتَكُونَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ
[٥:٢٩]
"Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan
(membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni
neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim".
فَطَوَّعَتْ لَهُ نَفْسُهُ قَتْلَ أَخِيهِ
فَقَتَلَهُ فَأَصْبَحَ مِنَ الْخَاسِرِينَ [٥:٣٠]
Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah
membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara
orang-orang yang merugi.
فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الْأَرْضِ
لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْءَةَ أَخِيهِ ۚ قَالَ يَا وَيْلَتَا
أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَٰذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْءَةَ
أَخِي ۖ فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ [٥:٣١]
Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali
di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan
mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak
mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat
saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang
menyesal.
مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ
بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَن قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي
الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا
أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ
ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ [٥:٣٢]
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani
Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang
itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang
memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka
rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian
banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam
berbuat kerusakan dimuka bumi.
إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَن يُقَتَّلُوا أَوْ
يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُم مِّنْ خِلَافٍ أَوْ
يُنفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ۚ ذَٰلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا ۖ
وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ [٥:٣٣]
Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang
memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah
mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan
bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian
itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka
beroleh siksaan yang besar,
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا مِن قَبْلِ أَن
تَقْدِرُوا عَلَيْهِمْ ۖ فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ [٥:٣٤]
kecuali orang-orang yang taubat (di antara mereka)
sebelum kamu dapat menguasai (menangkap) mereka; maka ketahuilah bahwasanya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ [٥:٣٥]
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada
jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ أَنَّ لَهُم
مَّا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لِيَفْتَدُوا بِهِ مِنْ عَذَابِ
يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَا تُقُبِّلَ مِنْهُمْ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
[٥:٣٦]
Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka
mempunyai apa yang dibumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula)
untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan
itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih.
[Q.S. : 5 -
Al-Ma'ida –Ayat :28-36]
Imam Nasser Muhammad Al-Yamani
No comments:
Post a Comment