Pertanyaan : Siapakah Malaikat
Kematian?
Imam Nasser Muhammad Al-Yamani :
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ ﴿١٦﴾
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ ﴿١٧﴾
مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ ﴿١٨﴾
وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ ﴿١٩﴾
16. Dan Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami
lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
17. yaitu ketika dua orang Malaikat
mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk
di sebelah kiri.
18. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya
melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.
19. Dan datanglah sakaratul maut
dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.
[QS. Qof 50 : 16-19]
“Raqib”
dan “Atid” adalah 2 malaikat yang dekat pada Allah, mereka dikirim oleh Allah
untuk mencatat/menyimpan baik dan jelek perbuatan atau perkataan setiap orang.
Jadi jika seseorang menyebut atau mengingat Allah dengan lidahnya kemudian
malaikat “Raqib” (“Raqib” maksudnya pengawas) menuliskan, dan jika seseorang
menyebut atau mengingat Allah dalam dirinya (di dalam jiwa/nyawa-pikirannya)
tanpa menggunakan lidahnya kemudian malaikat “Raqib” tidak mengetahuinya.
Satu-satunya yang mengetahui hal ini adalah pencipta manusia “Allah” dan Dia
dekat pada kita daripada urat leher. Jadi Allah mengirimkan informasi ke
malaikat “Raqib” melalui ilham mengenai bagaimana orang ini telah menyebut dan
mengingat Allah dalam dirinya (di dalam jiwa/nyawa dan pikirannya) dan ketika
malaikat “Raqib” menerima ilham ini dia merekamnya (mencatatnya) utk disimpan
dalam sebuah buku. Malaikat “Raqib” adalah wakil/duta dari surga. Dia mencatat
semua perbuatan dan perkataan yang akan membimbing ke surga.
Karena
itu Qur’an menyebutnya sebagai duta/wakil surga.
كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ
﴿١١﴾ فَمَن شَاءَ ذَكَرَهُ ﴿١٢﴾ فِي
صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ ﴿١٣﴾ مَّرْفُوعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ﴿١٤﴾
بِأَيْدِي سَفَرَةٍ ﴿١٥﴾ كِرَامٍ بَرَرَةٍ ﴿١٦﴾
11. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran
Tuhan itu adalah suatu peringatan,
12. Maka Barangsiapa yang
menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,
13. Di dalam Kitab-Kitab yang
dimuliakan,
14. Yang ditinggikan lagi disucikan,
15. Di tangan Para penulis
(malaikat),
16. Yang mulia lagi berbakti.
[QS. ‘Abasa 80 : 11-16]
Yang maksudnya
bahwa malaikat “Raqib” hanya mencatat dan menyimpan yang baik yang ada pada
manusia (perbuatan dan perkataan)
disebutkan dengan ayat :
كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ ﴿١١﴾
فَمَن شَاءَ ذَكَرَهُ ﴿١٢﴾ فِي صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ ﴿١٣﴾
مَّرْفُوعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ﴿١٤﴾ بِأَيْدِي سَفَرَةٍ ﴿١٥﴾
كِرَامٍ بَرَرَةٍ ﴿١٦﴾
11. Sekali-kali jangan (demikian)!
Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,
12. Maka Barangsiapa yang
menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,
13. Di dalam Kitab-Kitab yang
dimuliakan,
14. Yang ditinggikan lagi disucikan,
15. Di tangan Para penulis
(malaikat),
16. Yang mulia lagi berbakti.
[QS. ‘Abasa 80 : 11-16]
Dan
duta/wakil adalah malaikat dari surga, tiap manusia memiliki satu di sisinya
kanannya dan namanya adalah “Raqib” dan tugasnya seperti yang kami katakana
adalah mencatat dan menyimpan semua perbuatan dan perkataan baik dari manusia
dimulai dari saat baligh (mulai wajib bertanggungjawab atas dirinya sendiri)
sampai akhir sampai menuju yang abadi.
Ada
malaikat yang lain di sisi kiri setiap manusia namanya “Atid” dan dia juga
malaikat yang dihormati dan dekat dengan Allah dikenal kuat dan tegas dalam
kebenaran dia adalah duta/wakil dari neraka. Tugasnya adalah mencatat dan
menyimpan semua perbuatan dan perkataan jahat (yang dilakukan oleh manusia)
perbuatan-perbuatan itu akan membimbingnya ke neraka, dia jg mencatat semua apa
yang dipikirkan manusia (apa yang dirasakan dalam jiwa/nyawanya atau
pikirannya)
Sesuai
dengan ayat :
لِّلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي
الْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا مَا فِي أَنفُسِكُمْ أَوْ
تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَن
يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٢٨٤﴾
Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu,
Maka Sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi
[QS. Al-baqarah 2 : 284]
Jadi
malaikat “Atid” juga tidak tahu apa yang ada dalam pikiran seseorang, lalu
siapa yang tahu? Hanya Allah yang tahu apa yang ada dalam pikiran seseorang,
kemudian Allah menginformasikan dengan ilham dan dia (malaikat) menulisnya
untuk direkam dan disimpan dalam buku.
Karena
hanya Allah yang tahu apa yang tersembunyi di dalam hati seseorang.
وَإِن تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَإِنَّهُ
يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى ﴿٧﴾
Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu,
Maka Sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.
[QS. Taha 20 : 7]
Oleh
karena itu apapun pembicaraan atau kelakuan yang baik seseorang akan ditulis
oleh malaikat “Raqib” dan apapun pembicaraan atau kelakuan yang buruk seseorang
akan ditulis oleh malaikat “Atid”. Mereka tidak akan menulis pembicaraan
seseorang, hanya perbuatan dan perkataan yang membimbing ke surga atau
membimbing ke neraka.
Semua
ini hanya tugas awal mreka, apakah mereka memiliki tugas lain?
Ya
mereka memiliki tugas yang penting kedua dan bertanggungjawab. Hal ini terjadi
saat kematian datang pada seseorang dan harus meninggalkan dunia, selama waktu
itu dua malaikat “Atid” dan “Raqib” telah menyelesaikan misi terakhir mereka
dan mendapatkan jiwa/nyawa seseorang keluar dari tubuhnya, malaikat kematian
adalah “Atid” jika (yang mati) adalah manusia jahat yang tidak beriman dan yang
berbicara buruk serta elakukan perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan
jahat dalam sebagian besar hidupnya. Kemudian malaikan “Atid” menarik keluar jiwa/nyawanya
dari tubuhnya dan malaikat “Raqib” menolongnya. Biasanya ini adalah proses yang
sangat menyakitkan (jika seseorang yang jahat), sejak ditarik keluar (jiwa/nyawanya)
akan ditemani dengan pemukulan jiwa/nyawanya dengan tongkat dari depan dan
belakang dan kemudian malaikat “Atid” dengan pertolongan temannya malaikat “Raqib”
menarik keluar bersama-sama dari jiwa/nyawa seseorang yang jahat, sebagai
tambahan untuk jiwa/nyawa yang jahat lainnya yang terletak dalam tubuh
seseorang.
Jadi
Allah tidak menetapkan hanya satu malaikat kematian.
Saya
menemukan di Qur’an yang membicarakan tentang banyak malaikat kematian, untuk
tiap orang ada dua yang ditetapkan di kiri satu dan di kanan satu, maksudnya
bahwa jumlah malaikat kematian adalah ganda sepanjang hidup manusia dan
kematian manusia.
Kemudian
ada seseorang yang bertanya pada saya tentang satu malaikat kematian:
قُلْ يَتَوَفَّاكُم مَّلَكُ الْمَوْتِ
الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ ﴿١١﴾
Katakanlah: "Malaikat maut yang
diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada
Tuhanmulah kamu akan dikembalikan."
[QS. As-sajdah 32 : 11]
Kemudian
saya menanggapi dan menjelaskan bahwa malaikat kematian tersebut disini dalam
ayat adalah malaikat “Atid” duta/wakil dari neraka dan dia juga berkaitan
dengan amal perbuatan manusia di lehernya.
قَالُوا إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ ۖ
لَئِن لَّمْ تَنتَهُوا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُم مِّنَّا عَذَابٌ
أَلِيمٌ ﴿١٨﴾ قَالُوا طَائِرُكُم مَّعَكُمْ ۚ
أَئِن ذُكِّرْتُم ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ ﴿١٩﴾
18. Mereka menjawab:
"Sesungguhnya Kami bernasib malang karena kamu, Sesungguhnya jika kamu
tidak berhenti (menyeru kami), niscaya Kami akan merajam kamu dan kamu pasti
akan mendapat siksa yang pedih dari kami".
19. Utusan-utusan
itu berkata: "Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu
diberi peringatan (kamu bernasib malang)? sebenarnya kamu adalah kaum yang
melampui batas".
[QS. Yasin 36 : 18-19]
Jadi
tidak ada satu kemalangan tapi tiap orang ada satu dan dia adalah malaikat
kematian “Atid”
وَكُلَّ إِنسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ
فِي عُنُقِهِ ۖ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنشُورًا ﴿١٣﴾ اقْرَأْ
كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا ﴿١٤﴾
13. Dan
tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana
tetapnya kalung) pada lehernya. dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat
sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
14. "Bacalah kitabmu, cukuplah
dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu".
[QS. Al-Isro’ 17 : 13-14)
Seseorang
mungkin menyela saya dan berkata bahwa malaikat kematian disebut “Ezrael”,
kemudian saya menanggapi dan katakan “Mari kita lihat apa yang telah dikatakan
dalam qur’an tentang nama itu”. Untuk apa yang lebih baik dari kata Tuhan maka
kita jangan melekatkan pemikiran dan lihatlah kebenaran daripada memperkirakan.
Sungguh pasti pekerjaan mengira-ngira tidak akan menggantikan kebenaran. Untuk
seandainya saya tidak ingin mengajukan perkataan Tuhan yang tidak ada yang
menyamainya, aku tidak akan membuka topik ini tentang Ezrael sepenuhnya tapi
kepercayaan anda tentang kualitas Esrael telah menjadi sama pada kepercayaan
anda dalam satu kualitas dari Tuhan yang maha mengetahui, yang maha bisa, dan
yang maha berpengetahuan atas segalanya. Nama Ezrael tidak pernah disebut saya
tidak pernah menemukan nama Ezrael disebutkan dalam qur’an malahan saya telah
membaca bahwa Tuhan telah semua nama malaikat kematian walaupun jumlah mereka
ganda dari semua manusia sepanjang hidup dan matinya. Kita masih tidak
menemukan nama Ezrael di antara nama-nama itu, dan tidak berarti bahwa itu
hanya satu malaikat untuk semua manusia karena ini adalah sifat dari pencipta
surga dan bumi yang maha mengetahui dan tidak tidur dan mengetahui segalanya,
maka bagaimana kita memberikan sifat ini kepada satu malaikat kematian dan
menganggap bahwa dia menangkap semua jiwa/nyawa selama kematian di waktu yang
sama ketika ada sangat banyak orang mati tiap detik di seluruh dunia.
Oleh
karena itu ada dua malaikat di samping misi mereka untuk mencata semua
perbuatan dan perkataan manusia mereka juga menentukan (dua malaikat ini “Atid”
dan “Raqib”) selama waktu kematian untuk mengambil jiwa/nyawa, sesuai dengan
ayat :
الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ ۖ
وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ
تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ ﴿٦١﴾
61. Dan Dialah
yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya
kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada
salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan
malaikat-Malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.
[QS.
Al-An’am 6 : 61]
Terkadang
keadaannya berbeda untuk orang yang ucapan dan perbuatannya lebih baik di dunia
ini, orang-orang yang akan masuk surga, saat inilah malaikat yang menentukan
untuk mencabut jiwa/nyawanya adalah malaikat “Raqib” wakil dari surga dan
menerima pertolongan dari malaikat “Atid” maka mereka berdua menolong untuk
menarik jiwa/nyawa dari orang baik keluar dari tubuhnya dengan maksud
memberikan energi/kekuatan jiwa (memberikan energi untuk orang beriman). Untuk
orang-orang surga tidak sama dengan orang-orang neraka jadi
saat-saat/tahapan-tahapannya dari kematian juga berbeda.
Untuk
orang yang akan ke neraka kemudian malaikat “Atid” akan mencabut jiwa/nyawa
dari tubuh dengan pertolongan malaikat “Rakib” dan penarikan jiwa/nyawa dari
tubuhnya sangat menyakitkan dan lebih seperti direnggut ditemani cambuk dan
ditusuk dengan tongkat depan dan belakang, ditusuk dengan keras menyakitkan.
Sesuai dengan ayat :
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ
ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ ۖ فَأَلْقَوُا السَّلَمَ مَا كُنَّا
نَعْمَلُ مِن سُوءٍ ۚ بَلَىٰ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا
كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿٢٨﴾
28. (yaitu) orang-orang yang
dimatikan oleh Para Malaikat dalam Keadaan berbuat zalim kepada diri mereka
sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali
tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Tidak,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang telah kamu kerjakan".
[QS. An-Nahl 16 : 28]
Dan
seperti yang telah kami jelaskan peregangan dari tangan-tangan
malaikat-malaikat kepada yang tidak beriman adalah melalui tusukan keras dan
kuat yang mana itu adalah tahap pertama dari penyiksaan sebelum mereka
membawanya ke neraka.
Maka
setelah tusukan jiwa/nyawanya dicabut dari tubuh dan mereka membawanya ke
neraka namun demikian jiwa/nyawanya menangis dan menjerit dalam ketakutan karena
dia tahu setelah penusukan ini bahwa dia akan dikirim ke neraka.
وَمَنْ
أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ
وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثْلَ مَا أَنزَلَ اللَّهُ ۗ وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي
غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا
أَنفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ
بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ
تَسْتَكْبِرُونَ ﴿٩٣﴾
93. Dan siapakah yang lebih zalim
daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata:
"Telah diwahyukan kepada saya", Padahal tidak ada diwahyukan
sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan
seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu
melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut,
sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata):
"Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang
sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan)
yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap
ayat-ayatNya.
[QS.
Al-An’am 6 : 93]
Dan
sebelum jiwa/nyawa dilempar ke neraka dia akan ditanyai, maka malaikat “Atid”
bertanya: “Kejahatan apa yang kamu lakukan?” dan jiwa/nyawa ini menolak semua
yang telah ditulis dan direkam oleh malaikat “Atid” lalu malaikat “Atid”
membalasnya “kamu melakukan kesalahan” dan bahwa aku tidak salah mengadili kamu
dan Tuhan akan menjadi hakim di antara kita atas yang Dia ketahui yang kamu
lakukan.
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ
ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ ۖ فَأَلْقَوُا السَّلَمَ مَا كُنَّا
نَعْمَلُ مِن سُوءٍ ۚ بَلَىٰ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا
كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿٢٨﴾
28. (yaitu) orang-orang yang
dimatikan oleh Para Malaikat dalam Keadaan berbuat zalim kepada diri mereka
sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali
tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab):
"Tidak, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang telah kamu
kerjakan".
[QS. An-Nahl 16 : 28]
Maka
orang yang mati menolak apa yang telah ditulis oleh “Atid” walau dia tidak
melihat dulu catatan atau rekamannya dan ketika “Atid” menanyainya tentang
kesalahan apa yang telah dia lakukan, dia katakan bahwa dia tidak jahat. Karena
itu Tuhan berkata:
....الَّذِينَ
تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ....
…(yaitu)
orang-orang yang dimatikan oleh Para Malaikat dalam Keadaan berbuat zalim
kepada diri mereka sendiri…
[QS. An-Nahl 16 : 28]
Kemudian
“Atid” menaggapinya dan berkata :
....
بَلَىٰ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ....
Tidak, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang telah kamu kerjakan".
[QS. An-Nahl 16 : 28]
Maka
kata-kata ini diucapkan oleh malaikat “Atid” yang dituduh tidak adil kepada jiwa/nyawa
yang tidak beriman yang ditolak dia tidak melakukan kesalahan apapun-dengan ini
mengatakan bahwa semua yang ditulis dan direkam oleh malaikat “Atid” tidak
adil. Maka di hari penghakiman malaikat “Atid” menyeret jiwa/nyawa ini kepada
Tuhan untuk bertanya sehingga Tuhan mempertimbangkan diantara mereka dan yang
bersama “Atid” adalah malaikat “Raqib” yang menjadi saksi apa yang telah
terjadi dan semua catatan yang direkam oleh “Atid” karena dia berada di sana
saat seseorang berbicara dan berbuat di jalan setan. Jadi peranan “Raqib”
adalah sebagai saksi, karena itu dia juga dipanggil “Shahid” (saksi) – “Rakib”
penyaksi – Al Shahid “Raqib” dan dia juga berdiri sebagai saksi untuk
menegaskan bahwa semua yang dicatat malaikat “Atid” adalah benar dan adil dan
yang dilakukan itu semua terjadi. Walaupun begitu orang jahat atau orang tidak
beriman tetap menolak kesaksian “Raqib” dan bahkan mulai bersumpah atas nama
Tuhan bahwa dia tidak jahat.
وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ
نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُوا أَيْنَ شُرَكَاؤُكُمُ الَّذِينَ كُنتُمْ
تَزْعُمُونَ ﴿٢٢﴾ ثُمَّ لَمْ تَكُن فِتْنَتُهُمْ إِلَّا أَن
قَالُوا وَاللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ ﴿٢٣﴾
انظُرْ كَيْفَ كَذَبُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ ۚ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُوا يَفْتَرُونَ
﴿٢٤﴾
22. Dan (ingatlah), hari yang di
waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya kemudian Kami berkata kepada
orang-orang musyrik: "Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu
katakan (sekutu-sekutu) kami?".
23. Kemudian Tiadalah fitnah mereka,
kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan Kami, Tiadalah Kami mempersekutukan
Allah".
24. Lihatlah bagaimana mereka telah
berdusta kepada diri mereka sendiri dan hilanglah daripada mereka
sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan.
[QS. Al-An’am 6 : 22-24]
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا
فَيَحْلِفُونَ لَهُ كَمَا يَحْلِفُونَ لَكُمْ ۖ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ عَلَىٰ شَيْءٍ ۚ
أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْكَاذِبُونَ ﴿١٨﴾
18. (ingatlah) hari (ketika) mereka
semua dibangkitkan Alla) lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan
musyrikin) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa
mereka akan memperoleh suatu (manfaat). ketahuilah, bahwa Sesungguhnya
merekalah orang-orang pendusta.
[QS. Al-Mujadilah
58 : 18]
Saat itu
Tuhan menutup mulut mereka, dan tangan mereka dan kulit mulai berbicara dan
menyatakan bahwa mereka juga saksi atas perbuatan jahat serta perkataan orang
tersebut, kemudian Tuhan membebaskan mulut mereka berbicara lagi dan mereka
bertanya pada tangan-tangan mereka, kaki dan kulit “mengapa kamu bersaksi
melawan kami?” kemudian tangan, kaki dan kulit menjawab “Tuhan memberi
kemampuan kami berbicara untuk-Nya yang maha esa yang bisa memberikan kemampuan
ini kepada apapun. Dan ini adalah saat penghakiman yang bersifat ketuhanan
dinyatakan kepada dua malaikat “Atid” dan “Raqib” untuk melemparkan jiwa/nyawa
yang jahat ini ke neraka.
Kemudian
temannya (teman seseorang=setan) berkata “Tuhanku, saya tidak adil kepadanya,
tapi dia telah lalai dan jauh dari kebenaran”, kemudian Tuhan menjawab “Jangan
berdebat diantara satu dengan lainnya hari ini, janjiku terpenuhi, perkataanku
tidak bisa dirubah dan aku adil kepada pelayan-pelayanku.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ
مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ
الْوَرِيدِ ﴿١٦﴾ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ
الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ ﴿١٧﴾ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ
رَقِيبٌ عَتِيدٌ ﴿١٨﴾ وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۖ
ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ ﴿١٩﴾ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ ۚ
ذَٰلِكَ يَوْمُ الْوَعِيدِ ﴿٢٠﴾ وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَائِقٌ
وَشَهِيدٌ ﴿٢١﴾ لَّقَدْ كُنتَ فِي غَفْلَةٍ مِّنْ هَٰذَا
فَكَشَفْنَا عَنكَ غِطَاءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ ﴿٢٢﴾
وَقَالَ قَرِينُهُ هَٰذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ ﴿٢٣﴾ أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ
عَنِيدٍ ﴿٢٤﴾ مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُّرِيبٍ ﴿٢٥﴾
الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ
الشَّدِيدِ ﴿٢٦﴾ قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا
أَطْغَيْتُهُ وَلَٰكِن كَانَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ ﴿٢٧﴾
قَالَ لَا تَخْتَصِمُوا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ إِلَيْكُم بِالْوَعِيدِ ﴿٢٨﴾ مَا
يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَا أَنَا بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ ﴿٢٩﴾
يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِن مَّزِيدٍ ﴿٣٠﴾
16. Dan Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami
lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,
17. (yaitu) ketika dua orang
Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang
lain duduk di sebelah kiri.
18. Tiada suatu ucapanpun yang
diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.
19. Dan datanglah sakaratul maut
dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.
20. Dan ditiuplah sangkakala. Itulah
hari terlaksananya ancaman.
21. Dan datanglah tiap-tiap diri,
bersama dengan Dia seorang Malaikat penggiring dan seorang Malaikat penyaksi.
22. Sesungguhnya kamu berada dalam
Keadaan lalai dari (hal) ini, Maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang
menutupi) matamu, Maka penglihatanmu pada hari itu Amat tajam.
23. Dan yang menyertai Dia berkata :
" Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku".
24. Allah berfirman :"
lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan
keras kepala,
25. Yang sangat menghalangi
kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu,
26. Yang menyembah sembahan yang
lain beserta Allah Maka lemparkanlah Dia ke dalam siksaan yang sangat ".
27. Yang menyertai dia berkata (pula):
"Ya Tuhan Kami, aku tidak menyesatkannya tetapi Dialah yang berada dalam
kesesatan yang jauh".
28. Allah berfirman :
"Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, Padahal Sesungguhnya aku dahulu
telah memberikan ancaman kepadamu".
29. Keputusan di sisi-Ku tidak dapat
diubah dan aku sekali-kali tidak Menganiaya hamba-hamba-Ku
30. (dan ingatlah akan) hari (yang
pada hari itu) Kami bertanya kepada Jahannam : "Apakah kamu sudah
penuh?" Dia Menjawab : "Masih ada tambahan?"
[QS. Qof 50 : 16-30]
Jadi dua
malaikat “Atid” “Rokib” juga memiliki nama lain, malaikat “Atid” juga dipanggil
“Sa-iq” artinya (pengawas) karena dia mengawasi jiwa/nyawa yang jahat untuk
diadili dan kemudian digiring ke neraka. Malaikat “Raqib” memiliki nama lain
“Shahid” artinya (saksi) karena dia adalah saksi untuk menyatakan segalanya
bahwa teman dia malaikat catatan “Atid”/”Sa-iq” adalah tepat dan benar.
وَقَالَ قَرِينُهُ هَٰذَا مَا لَدَيَّ
عَتِيدٌ ﴿٢٣﴾
23. Dan yang menyertai Dia berkata :
" Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku".
[QS. Qof 50 : 23]
Dan yang
menyertai disini adalah teman dari malaikat “Atid/Sa-iq” yaitu malaikat “Raqib”
yang dikenal sebagai “Shahid” dan yang dimaksud menyertai disini bukan yang
menyertai manusia karena yang menyertai manusia adalah setan.
Oleh karena
itu kita mempelajari bahwa malaikat kematian adalah “Atid” dan “Raqib” yang
dikenal dengan “Sa-iq” dan “Shahid” Jadi para pemegang catatan adalah dua
malaikat ini, tiap orang dijaga dua malaikat, tugas mereka adalah merekam dan
mencatat semua perbuatan dan perkataan seorang manusia dan mereka tetap
bersamanya selama hidupnya sampai waktu kematiannya ketika mereka mengambil jiwa/nyawa
mereka dari tubuhnya kemudian jika orang jahat yang dicabut adalah menyakitkan
seperti ditarik sedikit demi sedikit dan jika orang yang baik dicabut seperti
diberikan energi atau tenaga untuk keluarnya jiwa/nyawa dari tubuh.
Setelah
itu jiwa/nyawa dibawa ke surga atau ke neraka. Jadi dua malaikat ini selalu ada
bersama seseorang walaupun setelah mati sampai mereka menuju yang abadi.
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ ۖ
وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ
تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ ﴿٦١﴾
61. Dan Dialah
yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya
kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada
salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan
malaikat- Malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.
[QS. Al-An’am 6 : 61]
Dan di
sini jelas bahwa malaikat-malaikat itu dikirim, pertama untuk merekam atau
mencatat perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan secara jasmani/material
dunia kemudian mereka mengambil jiwa/nyawamu saat kematian datang. Jadi mereka
tidak dikirim selama kematian melainkan sebelum itu dan mereka adalah malaikat
yang sama.
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى
اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَن
قَالَ سَأُنزِلُ مِثْلَ مَا أَنزَلَ اللَّهُ ۗ وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي
غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا
أَنفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ
بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ
تَسْتَكْبِرُونَ ﴿٩٣﴾
93. Dan siapakah yang lebih zalim
daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata:
"Telah diwahyukan kepada saya", Padahal tidak ada diwahyukan
sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan
seperti apa yang diturunkan Allah." Alangkah dahsyatnya Sekiranya kamu
melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut,
sedang Para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Serahkanlah
nyawa-nyawamu" di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat
menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang
tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.
[QS. Al-An’am 6 : 93]
Jika
pernyataan “serahkanlah nyawa-nyawamu” ini dikatakan oleh malaikat-malaikat
kematian kepada jiwa/nyawa dalam tubuh orang jahat. Lalu anda mungkin heran
mengapa mereka berbicara dalam bentuk jamak? Kemudian saya menjelaskan kepada
anda bagaimana seorang manusia jahat memiliki lebih dari satu jiwa/nyawa dalam
tubuhnya. Ini karena setiap orang jahat yang tidak menceritakan atau mengingat
Tuhan, bagi dia Tuhan menunjuk jiwa jahat (setan) sebagai teman dan lalu mereka
menjadi dua jiwa/nyawa dalam satu tubuh. Lalu mereka berdua bersama-sama
menanggung siksaan dan pesakitan.
وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ
نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
36. Barangsiapa
yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan
baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang
selalu menyertainya.
[QS. Az-Zukhruf 43 :36]
Karena
itu malaikat-malaikat berkata: serahkanlah “nyawa-nyawamu” untuk itu mereka
bicara pada jiwa orang jahat dan jiwa
jahat dengannya (setan) yang mana juga teman dari orang jahat. Oleh karena itu
setelah bagian-bagian badan seseorang (tangan, kaki dan kulit) bersaksi
melawannya dia mulai menyadari bagaimana mereka memiliki seorang teman, jiwa
jahat (setan) yang telah membohonginya dan menggodanya jauh dari kebenaran. Ini
ketika temannya (teman manusia=setan) berkata: “Tuhanku, aku telah tidak adil
padanya, tapi dia telah lalai dan jauh dari kebenaran”, kemudian Tuhan
menjawab: “Jangan berdebat di antara satu dengan lainnya hari ini, janjiku
telah terpenuhi, perkataanku tidak bisa dirubah dan aku adi pada
pelayan-pelayanku”. Ini ketika seseorang berkata.
حَتَّىٰ إِذَا جَاءَنَا قَالَ يَا لَيْتَ بَيْنِي وَبَيْنَكَ
بُعْدَ الْمَشْرِقَيْنِ فَبِئْسَ الْقَرِينُ
38. Sehingga
apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami (di hari kiamat) Dia
berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara
masyrik dan maghrib, Maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang
menyertai manusia)".
[QS. Az-Zukhruf 43 :36]
Dan
teman jahat dari seseorang ini adalah jiwa jahat, jadi dia bukan teman dari
“Atid” / “Sa-iq” (teman dari “Atid” / “Sa-iq” adalah “Raqib” / “Shahid” untuk
menemani “Atid” bersaksi untuk menyetujui bahwa segala yang telah ditulis
“Atid” adalah benar.
Dan dua
malaikat ini ketika mereka menyebutkan sebagai “Sa-iq” dan “Shahid” (pengawas
dan saksi) ini hanya berguna untuk orang-orang jahat bukan untuk orang-orang
yang baik. Untuk orang-orang yang baik selama kematian cahaya mereka akan
datang di antara tangan-tangan mereka dan iman mereka akan menghormati mereka
tanpa memerlukan pengawas atau saksi untuk mereka tidak perlu pengawas atau
saksi jadi maksudnya :
وَجَاءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَائِقٌ
وَشَهِيدٌ ﴿٢١﴾
21. Dan datanglah tiap-tiap jiwa,
bersama dengan Dia seorang Malaikat penggiring dan seorang Malaikat penyaksi.
[QS.
Qof 50 : 21]
Imam
Nasser Muhammad Al-Yamani
No comments:
Post a Comment